Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

ASPEK MATEMATIS PADA SENI KERAJINAN GERABAH KASONGAN Rahayu Maya Sari, Ana Easti
Widya Warta No. 01 Tahun XLIV/Januari 2020
Publisher : Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya Kampus Kota Madiun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The purpose of this research is to find out the mathematical aspects in every field of life that are influenced   by   Kasongan   earthenware   art.   The   subjects   of   this   study   were   traditional earthenware artisans, modern earthenware artisans, and carving craftsmen. The object of this research  is  the  activity  of  earthenware  producers.  The  type  of  this  research  is  a  qualitative descriptive study and it was analyzed based on qualitative data analysis techniques. The data are in the form of interviews. The data validation of this study applied triangulation of sources. The  results  of  this  study  are  in  the  form  of  mathematical  activities  found  in  the  activities  of Kasongan  craftsmen  in  the  process  of  making  earthenware  vessels  in  general  in  Bangunjiwo Village,  Kasihan  District,  Bantul  Regency,  DIY  Province,  include  1)  land  management,  2) earthenware formation, 3) drying, 4) burning and 5) marketing. Each activity is described to see  the  mathematical  aspects  contained  therein  by  using  the  guidelines  of  six  fundamental mathematical aspects according to Alan J Bishop. Overall mathematical activities contained in each  of  these  craftsmen  activities  include  1)  Counting:  finger  and  body  counting,  accuracy, approximation,powers,  2)  Location:  environmental  location,  straight  and  curved  lines, mapping,  linkages,  circles,  ellipse,  3)  Measuring:  estimation,  length,  area,  volume,  time, temperature , weight, ordering, qualities, estimation, money, 4) Designing: design, shape, form, aesthetics,  objects  compared  to  properties  of  form,  large,  small,  similarity,  congruence, properties  of  shapes,  common  geometric  shapes,  surfaces,  symmetry,  proportion,  ratio,  scale-model enlargements, rigidity of shapes, 5) Playing: fun, modeling, imagined reality, rule-bound activity,  procedures,  chances,  prediction  plan  strategy,  and  6)  Explaining:  similarities,  story explanation, linguistic explanations, symbolic explanations.
Pendampingan Belajar Matematika Bagi Anak Berkebutuhan Khusus di SLB Bhakti Luhur Kota Madiun Gregoria Ariyanti; Ana Easti Rahayu Maya Sari; David Ary Wicaksono
Jurnal Abdimas BSI: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 4, No 2 (2021): Agustus 2021
Publisher : LPPM Universitas Bina Sarana Informatika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (323.942 KB) | DOI: 10.31294/jabdimas.v4i2.9538

Abstract

Pendidikan menjadi hak semua anak-anak Indonesia, termasuk juga anak berkebutuhan khusus. Anak berkebutuhan khusus memerlukan pelayanan khusus. Perhatian yang diberikan kepada seluruh anak Indonesia sudah menjangkau semua kalangan demikian juga perhatian bagi anak berkebutuhan khusus. Hal itu tampak dengan adanya kurikulum dan sekolah yang mengkhususkan bagi anak-anak tersebut, demikian juga adanya pelajaran matematika sederhana. Tujuan dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan ini untuk memberikan pendampingan pemahaman konsep Matematika khususnya konsep Bilangan. Metode kegiatan pengabdian yang dilakukan berupa pendampingan dan perhatian bagi anak berkebutuhan khusus di SDLB Bhakti Luhur Kota Madiun. Hasil kegiatan pengabdian ini adalah meningkatnya kemampuan pemahaman konsep Matematika yaitu Bilangan bagi anak berkebutuhan khusus.
PENDAMPINGAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA DAN KEPERCAYAAN DIRI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DI KOTA MADIUN Gregoria Ariyanti; Ana Easti Rahayu Maya Sari; David Ary Wicaksono
Panrita Abdi - Jurnal Pengabdian pada Masyarakat Vol. 5 No. 4 (2021): Jurnal Panrita Abdi - Oktober 2021
Publisher : LP2M Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20956/pa.v5i4.10924

Abstract

The government, through the Ministry of National Education, especially through the Directorate General of Higher Education, has begun to facilitate the development or education of children with special needs. Likewise, children with special needs are provided with other simple scientific knowledge, including Mathematics. There is a tendency for teachers who are accustomed to thinking that the learning process is just an attempt by the teacher to enter the cognitive realm of their students. Learning media for children with special needs are applied in this service activity. Technology in the form of special mathematics teaching aids for children with special needs aims to make children have better abilities and can increase their self-confidence. Children with special needs who turn out to have progressed in knowledge, for example, numbers and counting in simple mathematics, will feel happy and their confidence will eventually emerge. For this, it is necessary to strive for pleasant learning conditions equipped with learning aids and assistance in understanding simple Mathematics concepts, so that confidence in the child will slowly emerge. Based on the above background, community service activities are carried out. The service method is in the form of assistance in understanding mathematical concepts and self-confidence for children with special needs. The subjects of this community service activity were students of SLB Bhakti Luhur in Manguharjo District, Madiun City. Meanwhile, the purpose of this service activity is to improve the ability to understand simple mathematical concepts that are fun for children with special needs and increase the self-confidence of children with special needs. The results of the implementation of the service show an increase in the ability to understand simple mathematics and increase the self-confidence of children with special needs. --- Pemerintah melalui Departemen Pendidikan Nasional khususnya melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, mulai memfasilitasi perkembangan atau pendidikan anak berkebutuhan khusus. Demikian juga, anak berkebutuhan khusus dibekali pengetahuan ilmu sederhana yang lain, diantaranya Matematika. Adanya kecenderungan guru yang terbiasa menganggap bahwa proses belajar itu hanyalah upaya guru memasuki ranah kognitif siswanya. Media pembelajaran bagi anak berkebutuhan khusus diterapkan dalam kegiatan pengabdian ini. Teknologi berupa alat peraga Matematika khusus bagi anak berkebutuhan khusus, bertujuan agar anak memiliki kemampuan yang lebih baik dan dapat menambah kepercayaan diri mereka. Anak berkebutuhan khusus yang ternyata memiliki kemajuan dalam pengetahuan, misalnya bilangan dan berhitung dalam Matematika sederhana, akan merasa senang dan kepercayaan dirinya lama kelamaan akan muncul. Untuk hal tersebut, maka perlu diupayakan kondisi belajar yang menyenangkan dengan dilengkapi alat bantu belajar dan pendampingan pemahaman konsep Matematika sederhana, sehingga akan muncul perlahan-lahan kepercayaan diri pada anak tersebut. Berdasarkan latar belakang di atas, maka dilakukan kegiatan pengabdian kepada masyarakat. Metode pengabdian berupa pendampingan pemahaman konsep matematika dan kepercayaan diri bagi anak berkebutuhan khusus. Subjek dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah siswa SLB Bhakti Luhur di Kecamatan Manguharjo kota Madiun. Sedangkan, tujuan dalam kegiatan pengabdian ini adalah meningkatkan kemampuan pemahaman konsep matematika sederhana yang menyenangkan bagi anak berkebutuhan khusus dan meningkatkan kepercayaan diri anak berkebutuhan khusus. Hasil pelaksanaan pengabdian menunjukkan adanya peningkatan kemampuan pemahaman matematika sederhana dan peningkatan kepercayaan diri anak berkebutuhan khusus.
SUATU KAJIAN: MATEMATIKA DAN KEHIDUPAN Ana Easti Rahayu Maya Sari
JURNAL ILMIAH EDUKASI MATEMATIKA (JIEM) Vol 7, No 2 (2021)
Publisher : Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya Kampus Kota Madiun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pentingnya belajar Matematika sudah dikenal sebagian orang meskipun sebagian besar masih mengalami kesulitan memahami Matematika dan dianggap mata pelajaran yang menakutkan. Matematika yang tidak hanya sekedar ilmu berhitung, juga memiliki peranan dalam melatih proses berpikir. Selain itu, juga ada manfaat positif lainnya yang dapat digali dari belajar Matematika. Ilmu Matematika juga memiliki peranan dalam ilmu dan bidang kehidupan lainnya. Perlunya upaya pihak terkait, yaitu sekolah, guru, dan orang tua dalam usaha meningkatkan ketertarikan siswa terhadap pelajaran Matematika.
PEMECAHAN MASALAH KOMPETISI MATEMATIKA BAGI GURU SEKOLAH DASAR TAHAP I Rudi Santoso Yohanes; Ana Easti Rahayu Maya Sari
Share : Journal of Service Learning Vol. 7 No. 2 (2021): AUGUST 2021
Publisher : Institute of Research and Community Outreach - Petra Christian University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (185.957 KB) | DOI: 10.9744/share.7.2.99-104

Abstract

The rapid development of science and technology ushers people into the era of global competition in various fields of science, one of which is mathematics. The national mathematics competition at sd/mi level that has been pioneered in 2003 is one of the strategic containers to realize the educational paradigm. But even so, not all teachers are able to follow the wishes of science and technology. The current condition also requires teachers to be able to follow the development of science and technology in training and accompanying students in self-learning from their own homes. Before this condition teachers have also been subjected to demands to be able to train students to compete in academic fields such as mathematics. However, not all teachers are able to provide proper training to students as a form of preparation for them when they want to enter the competition. Math Competition Problem Solving Training activity is one form of activity that is expected to be a solution to the condition The training activity which was attended by 15 people consisting of 9 teachers, 1 lecturer, 1 civil servant, 1 housewife and 3 students received a positive response through questions and problem solving that had been given during the training, so it will be a consideration for the plan of implementation of similar activities next. Abstrak: Pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi mengantarkan manusia ke era kompetisi global di berbagai bidang ilmu salah satunya adalah matematika. Kompetisi matematika nasional tingkat SD/MI yang telah dirintis tahun 2003 merupakan salah satu wadah yang strategis untuk merealisasi paradigma pendidikan. Namun meskipun demikian belum semua guru mampu untuk mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang ada. Kondisi sekarang ini pun menuntut guru untuk bisa mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam melatih dan mendampingi siswa dalam belajar mandiri dari rumah mereka masing-masing. Sebelum kondisi ini guru pun juga sudah mendapatkan tuntutan untuk dapat melatih siswa agar dapat berkompetisi dibidang akademik seperti matematika. Meskipun demikian belum semua guru mampu untuk memberikan latihan yang tepat kepada siswa sebagai bentuk persiapan bagi mereka ketika hendak mengikuti kompetisi. Kegiatan Pelatihan Pemecahan Masalah Kompetisi Matematika merupakan salah satu bentuk kegiatan yang diharapkan mampu menjadi solusi terhadap kondisi tersebut. Kegiatan Pelatihan yang diikuti oleh 15 orang ini yang terdiri atas 9 orang guru, 1 dosen, 1 pegawai negeri sipil, 1 ibu rumah tangga dan 3 mahasiswa ini mendapatkan respon yang positif melalui pertanyaan dan penyelesaian soal yang telah diberikan selama pelatihan sehingga akan menjadi pertimbangan untuk rencana pelaksanaan kegiatan serupa berikutnya.
Pendampingan Pengenalan Microsoft Mathematics untuk Meningkatkan Minat Siswa terhadap Matematika Gregoria Ariyanti; Ana Easti Rahayu Maya Sari
J-ABDIPAMAS (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat) Vol 6, No 2 (2022): Oktober 2022
Publisher : IKIP PGRI Bojonegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1109.16 KB) | DOI: 10.30734/j-abdipamas.v6i2.1890

Abstract

One of measure of student success is their learning achievement. Among the subjects that are not liked by many students that is mathematics. During the Covid-19 pandemic, with the presence of information technology, the learning process began to be carried out online. Not all students can understand the learning that is carried out online, so it is necessary to seek learning applications that can help students to understand the lessons, especially mathematics. Community service activities carried out are in the form of theoretical and practical assistance using the Microsoft Mathematics application to help students to understand the completion of Mathematics problems. The community service activity was carried out in a group of XII grade students of SMAK Santo Bonaventura Madiun who had not fully use of mathematics applications. The results obtained from this community service were an increase in student interest in mathematics by 12% after knowing and using the Microsoft Mathematics application in solving math problems. It can be concluded that the role of information technology can increase student interest in learning so that it affects learning outcomes. Salah satu ukuran keberhasilan siswa adalah prestasi belajarnya. Diantara mata pelajaran yang tidak banyak disukai siswa yaitu matematika. Pada masa pandemi Covid-19, dengan adanya teknologi informasi, proses pembelajaran mulai dilakukan dalam jaringan. Tidak semua siswa bisa memahami pembelajaran yang dilakukan dalam jaringan, sehingga perlu diupayakan aplikasi pembelajaran yang dapat membantu siswa memahami pelajaran, khususnya matematika. Kegiatan abdimas yang dilakukan berupa pendampingan secara teori dan praktek menggunakan aplikasi Microsoft Mathematics dalam membantu siswa memahami penyelesaian soal matematika. Kegiatan abdimas dilakukan pada kelompok siswa kelas XII SMAK Santo Bonaventura Madiun yang belum memanfaatkan aplikasi matematika dengan maksimal. Hasil yang diperoleh dari abdimas ini yaitu adanya peningkatan minat siswa terhadap matematika sebesar 12% setelah mengenal dan menggunakan aplikasi Microsoft Mathematics dalam menyelesaikan soal matematika. Dapat disimpulkan bahwa peranan teknologi informasi dapat meningkatkan minat siswa untuk belajar sehingga berpengaruh terhadap hasil belajarnya.
ANALISIS KEMAMPUAN KOMPUTASIONAL MAHASISWA DALAM KEGIATAN PEMBELAJARAN TRIGONOMETRI Mariani Dian; Ana Easti Rahayu Maya Sari; Gregoria Ariyanti
Journal of Educational Review and Research Vol 6, No 1 (2023): VOLUME 6 NUMBER 1 JULY 2023
Publisher : STKIP Singkawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26737/jerr.v6i1.4409

Abstract

Pembelajaran matematika seharusnya berfokus pada proses penyelesaian masalah yang dilakukan oleh siswa. Kemampuan matematika sendiri berkembang melalui korespondensi antara pemikiran rasional dan logika. Kemampuan berpikir tingkat tinggi merupakan kombinasi dari proses berpikir komputasional dan matematika. Empat praktik esensial yang dilakukan mengidentifikasi dan mengembangkan kemampuan CT adalah abstraksi, dekomposisi, debugging dan menentukan pola. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Proses pengumpulan data dilakukan melalui observasi secara langsung, observasi lembar kerja dan latihan mandiri yang dilakukan oleh mahasiswa. Dari hasil analisis disimpulkan bahwa baik melalui observasi dan latihan mandiri, empat praktik CT terlihat pada tiap mahasiswa. Akan tetapi hanya satu mahasiswa yang melakukan keempat proses tersebut dengan optimal. Keenam mahasiswa lainnya menunjukkan hasil praktik yang masih kurang optimal, sehingga perlu diarahkan secara intens kedepannya untuk hasil yang lebih optimal. Hal ini memperlihatkan bahwa dalam kegiatan pembelajaran sebenarnya mahasiswa memiliki potensi untuk mengembangkan kemampuan berpikir komputasional, karena keempat praktik ini terlihat, walaupun sebagian besar kurang optimal. Oleh sebab itu, kedepannya perlu ada tindak lanjut, salah satunya dalam desain kegiatan pembelajaran yang mampu membuat mahasiswa terlibat dalam keempat praktik esensial pengembangan kemampuan komputasional.