Surabaya merupakan salah satu kota terbesar kedua di Indonesia setelah Jakarta. Dengan jumlah penduduk yang sangat padat, maka jalur pedestrian di Kota Surabaya juga menjadi sangat ramai, terutama dijalan yang dekat dengan kawasan pusat aktivitas pertokoan dan perbelanjaan. Salah satunya dikawasan jalan Kranggan yang terletak dipusat Kota Surabaya. Kawasan ini telah mengakibatkan pergerakan manusia yang cukup padat, sehingga seringkali menunjukkan gejala konflik antar pejalan kaki. Oleh karena itu analisa tingkat pelayanan jalur pedestrian penting dilakukan guna menunjang kenyamanan pejalan kaki. Penelitian ini menggunakan metode Survei traffic counting dengan melakukan penelitian langsung di lokasi survei. Adapun masalah yang diteliti yaitu kesesuaian trotoar terhadap standar teknis, tingkat pelayanan trotoar terhadap volume kecepatan, kepadatan, dan pejalan kaki di daerah tersebut, serta hubungan antara variabel kecepatan, kepadatan, arus, dan ruang gerak pejalan kaki. Dari hasil penelitian dan analisa di lokasi pengamatan yang dilakukan pada hari Senin sampai dengan hari minggu maka diperoleh volume pejalan kaki terbesar di sisi utara tepatnya di titik Toko Bata - Indomaret sebesar 67ped/15mnt dan di sisi selatan terbesar di titik BG Junction - Burhani sebesar 54 ped/15mnt. Dari hasil analisa survei didapatkan bahwa lebar trotoar kurang 0,70 m, tingkat pelayanan (Level of service) bernilai E dan hubungan antar variabel saling keterkaitan. Sehingga dapat disimpulan bahwa pedestrian perlu di perlebar.