ashadi - -
Program Studi Magister Pendidikan Sains, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, UNS Surakarta

Published : 6 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

PEMBELAJARAN KIMIA MENGGUNAKAN METODE LEARNING CYCLE 7E DAN GUIDED INQUIRY DITINJAU DARI KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN KREATIVITAS SISWA Rusmiati, Sri -; -, ashadi -; Saputro, Sulistyo -
Jurnal Inkuiri Vol 2, No 03 (2013): Jurnal Inkuiri
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (33.496 KB)

Abstract

Pembelajaran learning cycle 7E (LC 7E) dan guided inquiry adalah pembelajaran berparadigma konstruktivisme yang berpusat pada siswa. Pembelajaran LC 7Emerupakan rangkaian tahap-tahap pembelajaran yang melibatkan keaktifan siswa. Sedangkan guided inquiry memberi kesempatan pada siswa mengumpulkan dan verifikasi data melalui eksperimen, mengolah data dan menganalisis proses inkuiri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pembelajaran LC 7E, guided inquiry, kemampuan berpikir kritis, kreativitas, dan interaksinya terhadap prestasi belajar. Penelitian ini dilaksanakan  bulan Mei 2012-Juli 2013. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas X SMA N 1 Magetan tahun Pelajaran 2012/2013. Sampel diperoleh dengan teknik cluster random sampling yang terdiri dari 2 kelas yaitu kelas X-2 yang diberi pembelajaran LC 7E dan kelas X-1 diberi pembelajaran guided inquiry. Data dikumpulkan dengan metode tes untuk prestasi belajar kognitif, kemampuan berpikir kritis dan kreativitas, angket untuk prestasi belajar afektif dan lembar observasi untuk psikomotor siswa. Hipotesis diuji dengan Anava (Analisis Varian) 2x2x2. Dari hasil analisis data disimpulkan: 1) ada pengaruh pembelajaran LC 7E dan guided inquiry terhadap prestasi belajar kognitif tetapi tidak pada afektif dan psikomotor, 2) tidak ada pengaruh kemampuan berpikir kritis terhadap prestasi belajar kognitif tetapi ada pengaruh terhadap afektif dan psikomotor, 3) tidak ada pengaruh kreativitas siswa terhadap prestasi belajar kognitif dan afektif tetapi ada pengaruh terhadap psikomotor, 4) tidak ada interaksi antara pembelajaran LC 7E dan guided inquiry dengan kemampuan berpikir kritis terhadap prestasi belajar kognitif, afektif, dan psikomotor, 5) tidak ada interaksi antara pembelajaran LC 7E dan guided inquiry dengan kreativitas siswa terhadap prestasi belajar kognitif, afektif, dan psikomotor, 6) ada interaksi antara kemampuan berpikir kritis dan kreativitas siswa terhadap prestasi belajar kognitif dan psikomotor tapi tidak pada afektif, 7) tidak ada interaksi antara pembelajaran LC 7E dan guided inquiry, kemampuan berpikir kritis, kreativitas terhadap prestasi belajar kognitif, afektif, dan psikomotor siswa.
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TAI DAN STAD TERHADAP PRESTASI SISWA DENGAN MEMPERHATIKAN KEMAMPUAN AWAL DAN KEMAMPUAN MATEMATIK Amalia, Ratna -; Saputro, Sulistyo -; -, Ashadi -
Jurnal Inkuiri Vol 3, No 2 (2014): Jurnal Inkuiri
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (33.496 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran Teams Assisted Individualization (TAI) dan Student Teams Achievement Division (STAD), kemampuan awal, kemampuan matematik, dan interaksinya terhadap prestasi belajar siswa. Jenis penelitian ini menggunakan metode eksperimen, dilakukan di SMA Negeri 1 Karangdowo tahun pelajaran 2012/2013, sampel diambil dengan teknik cluster random sampling, sampel pada penelitian ini adalah kelas XG menggunakan model pembelajaran TAI dan kelas XH menggunakan model pembelajaran STAD. Uji hipotesis menggunakan uji ANAVA. Dari hasil penelitian disimpulkan bahwa: 1) terdapat pengaruh penggunaan model pembelajaran TAI dan STAD terhadap prestasi belajar kognitif dan afektif; 2) terdapat pengaruh kemampuan awal tinggi dan rendah terhadap prestasi belajar kognitif dan afektif; 3) terdapat pengaruh kemampuan matematik tinggi dan rendah terhadap prestasi belajar kognitif dan afektif; 4) tidak ada interaksi antara model pembelajaran TAI dan STAD serta tinggi rendahnya kemampuan awal terhadap prestasi belajar kognitif dan afektif; 5) tidak ada interaksi antara model pembelajaran TAI dan STAD serta tinggi rendahnya kemampuan matematik terhadap prestasi belajar kognitif dan afektif; 6) tidak ada interaksi antara tinggi rendahnya kemampuan awal serta tinggi rendahnya kemampuan matematik terhadap prestasi belajar kognitif dan afektif; 7) tidak ada interaksi antara model pembelajaran TAI dan STAD, tinggi rendahnya kemampuan awal dan tinggi rendahnya kemampuan matematik terhadap prestasi belajar baik kognitif maupun afektif.
PEMBELAJARAN KIMIA BERBASIS PROBLEM SOLVING MENGGUNAKAN LABORATORIUM RIIL DAN VIRTUIL DITINJAU DARI GAYA BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA Pusporini, Sri -; -, Ashadi -; -, Sarwanto -
Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Sains FKIP UNS Vol 1, No 1 (2014): Seminar Nasional Pendidikan Sains IV (SNPS IV 2014)
Publisher : Universitas Sebelas Maret Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (33.496 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: pengaruh pembelajaran kimia berbasis problem solving menggunakan lab riil dan virtuil, gaya belajar, dan kemampuan berpikir kritis terhadap prestasi belajar siswa dan interaksinya. Penelitian ini menggunakan metode kuasi eksperimen, dilakukan di SMA Negeri 1 Pulokulon Kabupaten Grobogan tahun Pelajaran 2011/2012. Dalam penelitian ini sampel dipilih secara acak (cluster random sampling), sampel pada penelitian ini adalah kelas XI IPA1 menggunakan laboratorium riil dan kelas XI IPA3 menggunakan laboratorium virtuil. Uji hipotesis menggunakan uji nonparametric yaitu uji Kruskal-Wallis. Dari hasil penelitian disimpulkan bahwa: (1) pembelajaran kimia berbasis problem solving menggunakan lab riil dan virtuil dapat diterapkan pada materi laju reaksi; (2) kemampuan berpikir kritis memberikan konstribusi positif terhadap prestasi belajar siswa; (3) pembelajaran kimia berbasis problem solving dengan lab riil lebih tepat digunakan pada siswa yang memiliki kemampuan berpikir kritis rendah.  
PENGEMBANGAN MODUL KIMIA BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA MATERI SENYAWA HIDROKARBON DAN TURUNANNYA KELAS XI SMK KESEHATAN NGAWI Febriana, Beta Wulan; -, Ashadi -; Masykuri, M. -
Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Sains FKIP UNS Vol 1, No 1 (2014): Seminar Nasional Pendidikan Sains IV (SNPS IV 2014)
Publisher : Universitas Sebelas Maret Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (33.496 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui, 1) prosedur pengembangan modul Kimia berbasis PBL, 2) kelayakan penggunaan modul Kimia berbasis PBL, 3) efektivitas modul berbasis PBL ditinjau dari prestasi belajar siswa SMK Kesehatan kelas XI pada materi senyawa hidrokarbon dan turunannya.Penelitian yang dilakukan mengikuti penelitian pengembangan Research and Development (R&D) model Borg dan Gall yang dimodifikasi. Modul diuji pada dua SMK Kesehatan di Ngawi, yakni SMK Kesehatan Bakti Indonesia Medika dan Rahani Husada. Modul kimia berbasis PBL divalidasi oleh 4 panelis, 3 dosen ahli dan 1 guru bidang studi. Uji coba skala kecil dan menengah dilakukan pada SMK Kesehatan Bakti Indonesia Medika dan uji coba skala luas pada SMK Kesehatan Rahani Husada. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini meliputi, silabus, RPP, instrumen penilaian aspek kognitif, aspek afektif dan aspek psikomotor. Data penilaian untuk kelayakan modul merupakan data kualitatif. Efektivitas modul Kimia berbasis PBL diambil dari nilai postes pada kelas perlakuan dan kelas base line, data hasil belajar afektif dianalisis dengan skala Likert dan data hasil belajar psikomotor dianalisis dengan mengkonversikan skor rata-rata menjadi nilai kriteria.Hasil dari penelitian ini, meliputi 1) prosedur pengembangan modul Kimia berbasis PBL dilakukan sesuai dengan tahapan Borg dan Gall yang dimodifikasi, yakni pada tahap kesepuluh tidak dilakukan, 2) modul Kimia berbasis PBL layak digunakan dalam proses pembelajaran yakni pada uji skala kecil dengan nilai 3,46; uji skala menengah dengan nilai 3,16; dan uji skala luas 3,52;  3) modul Kimia berbasis PBL efektif untuk meningkatkan prestasi belajar aspek kognitif dan afektif siswa.  
PEMBELAJARAN KIMIA MENGGUNAKAN METODE TAI DENGAN BERBANTUAN LKS MGMP TERMODIFIKASI DAN LKS BERBASIS MASALAH DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL DAN BERPIKIR KRITIS PADA MATERI TERMOKIMIA KELAS XI SMA NEGERI 1 POLOKARTO Utami, Aprillia Setyo; -, Ashadi -; Mulyani, Sri -
Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Sains FKIP UNS Vol 1, No 1 (2014): Seminar Nasional Pendidikan Sains IV (SNPS IV 2014)
Publisher : Universitas Sebelas Maret Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (33.496 KB)

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk  mengetahui perbedaan pembelajaran metode TAI dengan berbantuan LKS MGMP termodifikasi dan LKS berbasis masalah dengan kemampuan awal dan berfikir kritis terhadap prestasi belajar. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen semu, populasinya terdiri siswa kelas XI IPA SMAN 1 Polokarto tahun pelajaran 2013/2014. Sampel yang diambil adalah 2 kelas yaitu Kelas XI IPA 1 dan XI IPA 3 dengan menggunakan teknik cluster random sampling. Kelas XI IPA 1 diberikan pembelajaran metode TAI dengan berbantuan LKS berbasis masalah, sedangkan XI IPA 3 diberikan pembelajaran metode TAI dengan berbantuan LKS MGMP termodifikasi. Data dikumpulkan dengan tes untuk prestasi kognitif, kemampuan awal dan kemampuan berpikir kritis, dan observasi untuk prestasi belajar psikomotor serta angket untuk prestasi belajar afektif. Teknik analisis data menggunakan analisis non parametrik kruskal wallis. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan: Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan: (1) ada  perbedaan prestasi belajar siswa pada pembelajaran metode TAI dengan berbantuan LKS MGMP termodifikasi dan LKS berbasis masalah baik ranah kognitif, afektif dan psikomotorik. (2) Tidak ada perbedaan prestasi belajar siswa yang mempunyai kemampuan awal tinggi dan rendah pada kompetensi termokimia baik ranah kognitif, afektif dan  psikomotor. (3) Tidak ada perbedaan prestasi belajar siswa yang mempunyai kemampuan berpikir kritis tinggi dan rendah pada kompetensi termokimia baik ranah kognitif, afektif dan psikomotor. (4) Ada interaksi antara pembelajaran metode TAI berbantuan LKS MGMP termodifikasi dan LKS berbasis masalah dengan kemampuan awal tinggi dan kemampuan awal rendah terhadap prestasi belajar siswa ranah kognitif dan psikomotor, sedangkan untuk ranah afektif tidak ada interaksi. (5) Adanya interaksi antara pembelajaran metode TAI berbantuan LKS MGMP termodifikasi dan LKS berbasis masalah dengan kemampuan berpikir kritis tinggi dan kemampuan berpikir kritis rendah terhadap prestasi belajar siswa ranah kognitif dan psikomotor, sedangkan untuk ranah afektif tidak ada interaksi. (6) Tidak ada interaksi antara kemampuan awal tinggi dan kemampuan awal rendah dengan kemampuan berpikir kritis tinggi dan kemampuan berpikir kritis rendah terhadap prestasi belajar ranah kognitif, afektif maupun psikomotor. (7) Tidak ada interaksi antara pembelajaran metode TAI  berbantuan LKS MGMP termodifikasi dan LKS berbasis masalah dengan kemampuan awal dan kemampuan berpikir kritis terhadap prestasi belajar siswa ranah kognitif dan afektif, sedangkan untuk ranah psikomotor tidak ada interaksi.  
PEMBELAJARAN KIMIA DENGAN STAD DAN JIGSAW DITINJAU DARI KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN SIKAP PERCAYA DIRI PADA MATERI POKOK LAJU REAKSI KELAS XI.IPA SEMESTER 1 SMA N 1 POLOKARTO TAHUN PELAJARAN 2013/2014 Suyono, Edi -; -, Ashadi -; Saputro, Sulistyo -
Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Sains FKIP UNS Vol 1, No 1 (2014): Seminar Nasional Pendidikan Sains IV (SNPS IV 2014)
Publisher : Universitas Sebelas Maret Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (33.496 KB)

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan model pembelajaran STAD dan jigsaw dengan kemampuan berpikir kritis dan sikap percaya diri terhadap prestasi belajar. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen semu, sampelnya ditentukan dengan menggunakan teknik cluster random sampling, data dikumpulkan dengan tes untuk prestasi kognitif, kemampuan berpikir kritis, dan observasi untuk prestasi psikomotorik serta angket untuk prestasi afektif dan sikap percaya diri. Teknik analisis data menggunakan analisis non parametrik Kruskal Wallis. Kesimpulan hasil penelitian: 1) Pembelajaran model STAD dan jigsaw tidak memberikan perbedaan prestasi belajar ranah kognitif, afektif dan psikomotorik pada materi laju reaksi, 2) Kemampuan berpikir kritis tidak memberikan perbedaan prestasi belajar ranah kognitif, afektif dan psikomotorik pada materi laju reaksi, 3) Sikap percaya diri tidak memberikan perbedaan prestasi belajar ranah kognitif, afektif dan psikomotorik pada materi laju reaksi, 4) Tidak ada interaksi model pembelajaran STAD dan jigsaw dengan kemampuan berpikir kritis peserta didik terhadap prestasi belajar ranah kognitif, afektif dan psikomotorik materi laju reaksi, 5) Tidak ada interaksi antara model pembelajaran STAD dan jigsaw dengan sikap percaya diri peserta didik terhadap prestasi belajar untuk ranah kognitif dan psikomotorik, terdapat interaksi untuk ranah afektif, 6) Terdapat interaksi antara kemampuan berpikir kritis dengan sikap percaya diri peserta didik terhadap prestasi belajar materi laju reaksi pada ranah kognitif, tidak terdapat interaksi pada ranah afektif dan psikomotorik, 7) Tidak terdapat interaksi antara model pembelajaran STAD dan jigsaw, kemampuan berpikir kritis serta sikap percaya terhadap prestasi belajar kimia materi laju reaksi ranah kognitif, afektif dan psikomotorik. Â