Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PENGARUH PUPUK PHONSKA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL PADI INPARA 3 DI TANAH ALUVIAL -, Asmiat; -, Radian; -, Astina
Jurnal Sains Mahasiswa Pertanian Vol 2, No 1: April 2013
Publisher : Jurnal Sains Mahasiswa Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Padi ( Oryza sativa L.) merupakan tanaman yang mempunyai kandungan karbohidrat yang cukup tinggi dan berperan penting sebagai makanan pokok masyarakat Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa banyak dosis pupuk phonska untuk budidaya tanaman padi varietas Inpara 3 di tanah aluvial. Rancangan yang digunakan adalah metode ekperimen lapangan dengan pola rancangan acak lengkap (RAL) yang terdiri dari 1 faktor dengan 6 taraf perlakuan.Perlakuan masing-masing diulang sebanyak 4 kali dan setiap ulangan terdiri dari 3 tanaman sampel. Adapun perlakuan sebagai berikut: p0= 0 gram pupuk phonska, p1= 0,3 gram pupuk phonska/polybag, setara dengan 75 kg/Ha, p2 = 0,6 gram pupuk phonska/polybag, setara dengan 150 kg/Ha, p3= 0,9 gram pupuk phonska/polybag,setara dengan 225 kg/Ha, p4= 1,2 gram pupuk phonska/polybag, setara dengan 300 kg/Ha, p5= 1,5 gram pupuk phonska/polybag, setara dengan 375 kg/Ha. Hasil penelitian menunjukan bahwa perlakuan berpengaruh nyata terhadap jumlah anakan dan jumlah anakan produktif, akan tetapi berpengaruh tidak nyata terhadap tinggi tanaman, persentase gabah isi per malai, berat 1000 biji gabah, dan berat gabah per rumpun. Kata kunci : pupuk phonska,pertumbuhan, hasil, padi inpara 3, tanah aluvial
PENEGARUH PEMBERIAN PUPUK HAYATI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL JAGUNG SEMI PADA TANAH PODSOLIK MERAH KUNING Tania, Newar; -, Astina; Budi, Setia
Jurnal Sains Mahasiswa Pertanian Vol 1, No 1: Desember 2012
Publisher : Jurnal Sains Mahasiswa Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (143.599 KB)

Abstract

Research impact of gived biology feltilizer to growth and result of baby corn on podsolic red yellow soil was held at Surya Agro Tanjung Raya 2 St.Sungai Raya,Kubu Raya.during 69 days,from December 21,2011 until February 28,2012.This research was employed Complete Arrange Planned Methode that was 5 treatment and 5 repetitions,every repetitions fill 3 example of plant.Treatment that was gived into the plants is h0 (without tanotec) h1 (tanotec 1,1 ml/l) h2 (tanotec 3,3 ml/l) h3 (tanotec 5,0 ml/l) dan h4 (tanotec 6,6 ml/l).Parameter of this research is the high of the plant,length of corncob,diameter of corncob,and weight of corncob.The result of this research show that give biology feltilizer didnt real impact toward research of the high of the plant ,length of corncob,diameter of corncob,and weight of corncob,because the sour element in the soil is low.Based on this research biology feltilizer treatment 6,6 ml/l dossis was showed higher result than all of other treatment its : high of plant 132,70 cm,length corncob 15,37 cm,diameter corncob 1,74 mm,and weight of corncob 40,02 gr/plants.
STRUKTUR KOMUNITAS GULMA PADA PERTANAMAN JAGUNG (Zea Mays L.) DI DESA SUKA MAJU KECAMATAN SUNGAI BETUNG KABUPATEN BENGKAYANG Suhardi -; Sarbino -; Astina -
Jurnal Sains Pertanian Equator Vol 2, No 1: April 2013
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jspe.v2i1.2439

Abstract

Jagung (Zea Mays,L.) merupakan salah satu bahan pangan yang dikomsumsi setelah beras. Desa Suka Maju merupakan salah satu daerah penghasil tanaman jagung. Gulma yang tumbuh dipertanaman jagung merupakan salah satu faktor yang menurunkan kuantitas dan kualitas hasil. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui jenis-jenis gulma dan gulma dominan yang tumbuh dipertanaman jagung. Metode penelitian yang digunakan adalah metode observasi dan deskriptif yaitu pengamatan dilapangan dan analisis vegetasi dengan metode kuadrat. Pengambilan sampel dilakukan sebelum persiapan lahan dan sebelum penyiangan umur tanaman jagung 25 Hst. Hasil penelitian menunjukan bahwa untuk persiapan lahan terdapat 27 gulma dari 9 famili dengan 9 jenis gulma dominan yaitu: Ageratum conyzoides, Borreria alata, Borreria repens, Fimbristylis tomentosa, Scoparia dulcis, Paspalum commersonii, Axonopus compressus, Digitaria ciliaris, dan Paspalum konjugatum. Umur tanaman jagung 25 Hst ditemukan 22 gulma dari 10 famili dengan 7 jenis gulma dominan adalah: Ageratum conyzoides, Borreria alata, Borreria repens, Emiliia sonchifolia, Cyperus brevifolius, Scoparia dulcis, dan Ludwigia hyssopifolia. Kata Kunci : Gulma, Struktur Komunitas, Tanaman Jagung