Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

STRUKTUR KOMUNITAS GULMA PADA PERTANAMAN JAGUNG (Zea Mays L.) DI DESA SUKA MAJU KECAMATAN SUNGAI BETUNG KABUPATEN BENGKAYANG Suhardi -; Sarbino -; Astina -
Jurnal Sains Pertanian Equator Vol 2, No 1: April 2013
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jspe.v2i1.2439

Abstract

Jagung (Zea Mays,L.) merupakan salah satu bahan pangan yang dikomsumsi setelah beras. Desa Suka Maju merupakan salah satu daerah penghasil tanaman jagung. Gulma yang tumbuh dipertanaman jagung merupakan salah satu faktor yang menurunkan kuantitas dan kualitas hasil. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui jenis-jenis gulma dan gulma dominan yang tumbuh dipertanaman jagung. Metode penelitian yang digunakan adalah metode observasi dan deskriptif yaitu pengamatan dilapangan dan analisis vegetasi dengan metode kuadrat. Pengambilan sampel dilakukan sebelum persiapan lahan dan sebelum penyiangan umur tanaman jagung 25 Hst. Hasil penelitian menunjukan bahwa untuk persiapan lahan terdapat 27 gulma dari 9 famili dengan 9 jenis gulma dominan yaitu: Ageratum conyzoides, Borreria alata, Borreria repens, Fimbristylis tomentosa, Scoparia dulcis, Paspalum commersonii, Axonopus compressus, Digitaria ciliaris, dan Paspalum konjugatum. Umur tanaman jagung 25 Hst ditemukan 22 gulma dari 10 famili dengan 7 jenis gulma dominan adalah: Ageratum conyzoides, Borreria alata, Borreria repens, Emiliia sonchifolia, Cyperus brevifolius, Scoparia dulcis, dan Ludwigia hyssopifolia. Kata Kunci : Gulma, Struktur Komunitas, Tanaman Jagung
AKTIVITAS INSEKTISIDA EKSTRAK KULIT BATANG TUMBUHAN BERANGAN BOR (Castanopsis megacarpa) TERHADAP LARVA Crocidolomia pavonana Riko -; Edy Syahputra; Sarbino -
Jurnal Sains Pertanian Equator Vol 2, No 1: April 2013
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jspe.v2i1.2432

Abstract

Penelitian ini bertujuan mempelajari aktivitas insektisida ekstrak kulit batang Castanopsis megacarpa terhadap larva C. pavonana. Ekstraksi dilakukan dengan metode perendaman menggunakan etanol. Pengujian dilakukan dengan metode residu pada daun. Pengamatan dilakukan terhadap mortalitas, lama perkembangan dan hambatan makan larva. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aktivitas letal ekstrak kulit batang pada LC50 sebesar 0,61%. Selain bersifat insektisida, sediaan yang diuji juga dapat memberikan efek hambatan makan namun tidak menghambat perkembangan larva C. pavonana. Kata kunci : Castanopsis megacarpa, Crocidolomia pavonana, Insektisida botani.
EKSPLORASI BAKTERI RIZOSFER LADA ( Piper nigrum L .) YANG BERSIFAT ANTAGONIS TERHADAP PATOGEN HAWAR BELUDRU (Septobasidium sp.) Nia Supriana; Sarbino -; Zakiatulyaqin -
Jurnal Sains Pertanian Equator Vol 2, No 2: Agustus 2013
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jspe.v2i2.2485

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keanekaragaman bakteri rizosfer tanaman lada dan mengujinya sebagai antagonis terhadap Septobasidium sp. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Penyakit Tanaman Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura Pontianak, mulai dari bulan Juni sampai September 2012. Penelitian ini bersifat deskriptif, menggunakan metode survey dengan cara mengambil sampel tanah pada rizosfer tanaman lada di Desa Pasir Palembang Kecamatan Mempawah Kabupaten Pontianak. Pengamatan bakteri meliputi identifikasi morfologi koloni bakteri, uji Gram, uji Antagonis, dan uji Hipersensitivitas. Variabel yang diamati ialah keanekaragaman bakteri, daya antagonis terhadap Septobasidium sp. dan Reaksi Hipersensitif. Berdasarkan hasil isolasi dan identifikasi diperoleh 23 isolat bakteri. 7 isolat dari tanaman lada sehat tidak bergulma, 5 isolat dari tanaman lada sakit tidak bergulma dan 21 isolat dari tanaman lada sakit bergulma. Isolat C, D, E, F dan G merupakan bakteri yang selalu ada pada rizosfer tanaman lada. Isolat A dan B hanya ditemukan pada tanaman lada sehat tidak bergulma. Pada tanaman lada sakit bergulma selain isolat isolat tersebut juga terdapat isolat H, I, J, K, L, M, N, O, P, Q, R, S, T, U, V, dan W. Tingkat keanekaragaman bakteri rizosfer tergolong rendah. Hasil uji Gram menunjukkan 20 isolat bakteri rizosfer memiliki Gram negatif, isolat yang memiliki daya hambat tinggi yaitu isolat J sebesar 63,94% 9,15, G sebesar 49,45% 5,43 dan S sebesar 34,74% 3,65 sedangkan bakteri yang memiliki daya hambat terendah yaitu isolat E sebesar 15,38% 5,19 dan uji Hipersensitivitas menunjukkan 7 isolat bakteri memiliki reaksi positif. Kata kunci : Antagonis, bakteri rizosfer, Septobasidium sp.
PENGARUH WAKTU PENYEMPROTAN HERBISIDA PARAQUAT UNTUK PENGENDALIAN GULMA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN JAGUNG DI DESA SAHAN KECAMATAN SELUAS KABUPATEN BENGKAYANG Juliana -; Sarbino -; Rahmidiyani -
Jurnal Sains Pertanian Equator Vol 2, No 2: Agustus 2013
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jspe.v2i2.2481

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh waktu penyemprotan herbisida yang berbahan aktif paraquat yang tepat terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman jagung. Penelitian ini dilaksanakan di lahan petani di Desa Sahan Kecamatan Seluas Kabupaten Bengkayang mulai tanggal 22 Juli 2012 sampai tanggal 08 Nopember 2012. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen lapangan Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang terdiri dari 1 faktor, yaitu faktor penyemprotan terdiri dari 6 perlakuan, 3 ulangan yaitu Po: kontrol disiang seperti petani, P1: penyemprotan 2 minggu setelah tanam,P2: penyemprotan 3 minggu setelah tanam, P3: penyemprotan 4 minggu setelah tanam, P4: penyemprotan 5 minggu setelah tanam, P5: penyemprotan 6 minggu setelah tanam. Variabel yang diamati meliputi: tinggi tanaman (cm), berat biji kering per tongkol (gram), berat biji per petak (ons), berat 100 biji (gram), biomassa gulma (gram). Hasil penelitian menunjukanbahwa waktu penyemprotan herbisida paraquat tidak berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman dan berat biji per petak, tetapi berpengaruh nyata terhadap berat biji kering per tongkol dan berat 100 biji. Penelitian menunjukkan dari seluruh perlakuan, P3 memberikan hasil terbaik yaitu waktu penyemprotan 4 minggu setelah penanaman, dengan berat 100 biji tertinggi sebesar 35,47. Kata Kunci : Herbisida, Jagung, Waktu Penyemprotan