Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi permasalahan yang dihadapi dalam penerapan Rekam Medis Elektronik (RME) di Rumah Sakit Gigi dan Mulut Pendidikan Universitas Sam Ratulangi (RSGM UNSRAT). Penerapan RME sering menghadapi tantangan dalam hal sarana dan prasarana, sumber daya manusia (SDM), serta kebijakan dan Standar Operasional Prosedur (SOP). Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif deskriptif dengan wawancara mendalam terhadap 11 informan yang terdiri dari dokter, staf rekam medis, staf IT, dan mahasiswa profesi. Informasi yang telah dikumpulkan kemudian dianalisis secara tematik untuk mengidentifikasi kendala utama yang potensial. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kendala utama dalam penerapan RME di RSGM UNSRAT meliputi gangguan jaringan, kurangnya tenaga perekam medis, serta ketidakjelasan SOP. Gangguan jaringan menyebabkan hilangnya data yang telah diinput, memaksa pengulangan proses pengisian data oleh tenaga medis. Selain itu, keterbatasan tenaga perekam medis membuat beban kerja tenaga kesehatan meningkat, sementara pelatihan terkait penggunaan RME belum merata. Ketidakjelasan SOP juga mengakibatkan inkonsistensi dalam pengisian data rekam medis. Berdasarkan temuan ini, penelitian merekomendasikan perbaikan infrastruktur teknologi seperti peningkatan stabilitas jaringan dan kapasitas perangkat keras, pelatihan berkelanjutan bagi tenaga kesehatan, serta penyusunan dan sosialisasi SOP yang lebih jelas. Implementasi langkah-langkah ini diharapkan dapat meningkatkan efisiensi operasional sistem RME dan kualitas layanan kesehatan di RSGM UNSRAT secara keseluruhan.