Mongan, Arthur Elia
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

IDENTIFIKASI PERMASALAHAN PADA PENERAPAN RME DI RSGM PENDIDIKAN UNIVERSITAS SAM RATULANGI Tunggal, Ryan Irwanto; Mantjoro, Eva Mariane; Mongan, Arthur Elia
PREPOTIF : JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT Vol. 8 No. 3 (2024): DESEMBER 2024
Publisher : Universitas Pahlawan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/prepotif.v8i3.39312

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi permasalahan yang dihadapi dalam penerapan Rekam Medis Elektronik (RME) di Rumah Sakit Gigi dan Mulut Pendidikan Universitas Sam Ratulangi (RSGM UNSRAT). Penerapan RME sering menghadapi tantangan dalam hal sarana dan prasarana, sumber daya manusia (SDM), serta kebijakan dan Standar Operasional Prosedur (SOP). Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif deskriptif dengan wawancara mendalam terhadap 11 informan yang terdiri dari dokter, staf rekam medis, staf IT, dan mahasiswa profesi. Informasi yang telah dikumpulkan kemudian dianalisis secara tematik untuk mengidentifikasi kendala utama yang potensial. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kendala utama dalam penerapan RME di RSGM UNSRAT meliputi gangguan jaringan, kurangnya tenaga perekam medis, serta ketidakjelasan SOP. Gangguan jaringan menyebabkan hilangnya data yang telah diinput, memaksa pengulangan proses pengisian data oleh tenaga medis. Selain itu, keterbatasan tenaga perekam medis membuat beban kerja tenaga kesehatan meningkat, sementara pelatihan terkait penggunaan RME belum merata. Ketidakjelasan SOP juga mengakibatkan inkonsistensi dalam pengisian data rekam medis. Berdasarkan temuan ini, penelitian merekomendasikan perbaikan infrastruktur teknologi seperti peningkatan stabilitas jaringan dan kapasitas perangkat keras, pelatihan berkelanjutan bagi tenaga kesehatan, serta penyusunan dan sosialisasi SOP yang lebih jelas. Implementasi langkah-langkah ini diharapkan dapat meningkatkan efisiensi operasional sistem RME dan kualitas layanan kesehatan di RSGM UNSRAT secara keseluruhan.
HUBUNGAN KUALITAS HIDUP PASIEN HEMOFILIA DEWASA DENGAN STATUS GIZI, AKTIVITAS FISIK DAN TINGKAT KEPARAHAN HEMOFILIA DI KOTA MANADO Kaunang, Timothy Abiel Salomo; Mongan, Arthur Elia; Rampengan, Novie Homenta
PREPOTIF : JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT Vol. 8 No. 3 (2024): DESEMBER 2024
Publisher : Universitas Pahlawan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/prepotif.v8i3.39464

Abstract

Hemofilia yakni gangguan bawaan yang dapat menyebabkan darah sulit berhenti dengan normal, sehingga bisa menimbulkan perdarahan spontan apalagi setelah cedera atau operasi. Gejala perdarahan yang biasanya pada hemofilia meliputi perdarahan otot/jaringan lunak (hematoma) serta perdarahan sendi (hemarthrosis). Aktivitas fisik diperlukan bagi pasien hemofilia untuk mempertahankan status gizi baik. Namun, bagi pasien hemofilia harus membatasi jenis olahraga yang dilakukan karena gerakan atau kegiatan fisik yang berlebihan dapat menyebabkan perdarahan. Tujuan penelitian ini ialah menilai hubungan kualitas hidup pasien hemofilia dewasa dengan status gizi, aktivitas fisik dan tingkat keparahan hemofilia di Kota Manado. Penelitian ini mengaplikasikan desain observasional analitik dengan pendekatan potong lintang (cross-sectional). Populasi terdiri dari 30 pasien hemofilia dewasa di komunitas HMHI cabang manado, yang seluruhnya dijadikan sampel (total sampling). Variabel terikat kualitas hidup, variabel bebas status gizi, aktivitas fisik dan tingkat keparahan hemofilia. Instrumen penelitian meliputi lembar karakteristik responden, kuesioner WHOQOL-BREF dan IPAQ serta alat pengukur IMT. Hasil penelitian menggunakan uji korelasi Spearman mengungkapkan bahwa tidak terdapat hubungan yang bermakna antara status gizi dan kualitas hidup pada pasien hemofilia dewasa (r = -0.124, p = 0.513). Namun, ditemukan hubungan yang signifikan antara kualitas hidup dengan aktivitas fisik (r = 0.523, p = 0.003) serta dengan tingkat keparahan hemofilia (r = -0.472, p = 0.008). Kesimpulan dari penelitian ini ialah kualitas hidup pasien hemofilia menujukan adanya hubungan dengan aktivitas fisik dan tingkat keparahan hemofilia, sementara status gizi tidak menunjukkan hubungan signifikan.