Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

INTRODUKSI PENGEMBANGAN MASYARAKAT PETANI MELALUI PEMANFAATAN LAHAN KRITIS UNTUK PETERNAKAN RUMINANSIA DI DESA JANGALAHARJA DAN DESA GIRIHARJA KECAMATAN RANCAH KABUPATEN CIAMIS -, Dudi
Dharmakarya Vol 4, No 2 (2015): DHARMAKARYA
Publisher : DRPM Unpad

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (272.889 KB)

Abstract

Kegiatan pengabdian pada masyarakat dengan judulintroduksi pengembangan masyarakat petani melalui pemanfaatan lahan kritis untuk peternakan ruminansiadi Desa Jangalaharja dan Desa Giriharja Kecamatan Rancah Kabupaten Ciamis telah dilaksanakan selamabulan Juli sampai Oktober 2013. Tujuan kegiatan adalah: meningkatkan keterampilan peternak dalammemecahkan masalah pemanfaatan lahan kritis untuk peternakan ruminansia. Realisasi pemecahanmasalah adalah melakukan observasi wilayah untuk menyusun daya dukung lahan, menyelenggarakanpenyuluhan tentang pemanfaatan lahan kritis sebagai penghasil pakan, penanaman kaliandra, penyerahandomba betina bunting, monitoring dan evaluasi kegiatan. Sasaran kegiatan ini adalah peternak di desaJangalaharja dan Giriharja. Metode yang digunakan adalah demplot partisipatif, yaitu masyarakat dilibatkandalam pelaksanaan kegiatan sebagai subyek pemberdayaan, sedangkan dosen berperan sebagaifasilitator. Kesimpulan dari kegiatan ini adalah terjadinya peningkatan pengetahuan peternak tentangpemanfaatan lahan kritis untuk pengembangan ternak ruminansia. Diharapkan terdapat kesinambunganprogram KKNM-PPMD Integratif sehingga keberhasilan program dapat terukur dengan baik.
Kajian Pola Pemuliaan Kerbau Lokal yang Berkelanjutan dalam Upaya Mendukung Kecukupan Daging Nasional. (The Sustainable Local Buffalo Breeding Scheme as Effort to Support National Meat Sufficien) Dudi -
Jurnal Ilmu Ternak Vol 12, No 1 (2012)
Publisher : Fakultas Peternakan, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jit.v12i1.5131

Abstract

Kerbau lokal Banten merupakan salah satu sumberdaya genetik ternak Indonesia.Namun sampai saat ini kegiatan program pemuliaan kerbau yang berkelanjutan belum dapat dilaksanakan dengan baik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pegetahuan, motivasi dan partisipasi peternak kerbau dalam program pemuliaan kerbau sebagai upaya mendukungkecukupan daging nasional. Metode penelitian yang digunakan adalah survey, penentuan sampel  berdasarkan metode purposive sampling yang dilakukan terhadap 60  responden peternak kerbau di Kabupaten Serang, Pandeglang dan Lebak. Data primer diperoleh melalui observasi dan wawancara langsung pada peternak kerbau yang dipandu oleh daftar pertanyaan pada kuesioner tertutup. Hasil penelitian menunjukkan tingkat pendidikan peternak kerbau masih tergolong rendah. Partisipasi peternak dalam kegiatan pemuliaan kerbau tergolong cukup, sedangkan motivasi dan pengetahuan peternak relatif rendah. Faktor sosial dan budaya peternak menjadi pertimbangan utama dalam pelaksanaan program pemuliaan kerbau yang berkelanjutan, dan pola pemuliaan inti terbuka merupakan pola pemuliaan kerbau yang mungkin dapat diterapkan pada peternakan kerbau rakyat.Kata kunci: kerbau lokal, pola pemuliaan
Pendugaan Nilai Pemuliaan dan Tren Genetik Bobot Badan Prasapih domba Priangan menggunakan Animal Model BLUP Dudi -
Jurnal Ilmu Ternak Vol 7, No 2 (2007)
Publisher : Fakultas Peternakan, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jit.v7i2.2243

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menduga nilai pemuliaan (NP) dan tren genetik bobot badan prasapih domba Priangan menggunakan  animal model BLUP.  Sejumlah 861 data yang berasal dari 597 induk dan  45 pejantan. telah dianalisis dengan restricted maximum likelihood (REML) untuk menduga nilai heritabilitas, dan best linear unbiased prediction (BLUP) untuk menduga nilai pemuliaan.  Efek tetap yang dimasukkan kedalam analisis adalah jenis kelamin, musim dan tipe kelahiran. Hasil penelitian menujukkan bahwa dugaan nilai pemuliaan untuk bobot lahir dan bobot sapih berturut-turut adalah sebesar 0,126 (ternak nomor 218);  0,954 (pejantan Reuceu).  Tren genetik bobot lahir dan bobot sapih domba Priangan di UPTD-BPPTD Margawati Garut selama 10 tahun terakhir (1994-2003) dalah konstan.Kata Kunci:  nilai pemuliaan, tren genetik, domba Priangan
Perbandingan Karakter Kuantitatif Kerbau Rawa di Daerah Tegal Jawa Tengah dan Daerah Cianjur Jawa Barat (Quantitative Traits Comparisson of Swamp Buffalo at Tegal, Central Java and Cianjur, West Java) Dudi -
Jurnal Ilmu Ternak Vol 12, No 2 (2012)
Publisher : Fakultas Peternakan, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jit.v12i2.5127

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keragaan sifat kuantitatif kerbau lumpur (Swam buffalo) dan mengetahui seberapa jauh perbedaan sifat tersebut pada populasi di daerah Tegal Jawa Tengah dan Cianjur Jawa Barat. Metode penelitian yang digunakan adalah survey. Analisis data sifat kuantitatif menggunakananalisis deskriptif sedangkan untuk mengetahui perbedaan sifat antar daerah menggunakan rancangan Nested. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata sifat kuantitatif kerbau jatan dan betina untuk daerah Cianjur adalah tinggi pundak 122±5,2; 121±6 cm, panjang badan 120±5; 118±6 cm, lingkar dada 177,5±6;171±4 cm; panjang teracak 12,8±1; 12±0,4 cm. Sedangkan untuk daerah Tegal adalah tinggi pundak120±4,2; 118±0,6 cm, panjang badan 118±4; 117±6 cm, lingkar dada 170±7; 168±5 cm; panjang teracak13,7±1; 14±2,4 cm. Hasil analisis menunjukkan bahwa populasi kerbau di dua daerah memiliki karakter kuantitatif yang berbeda nyata (P < 0.05). Perbedaan   tersebut diduga karena faktor geografi dan pola pemeliharaan. Wilayah  Cianjur  yang relatif  pegunungan  memiliki suhu  yang lebih  rendah  dibandingwilayah Tegal yang berada di pantura, perbedaan pola pemeliharaan dapat dilihat dari daya dukung pakan dan pemanfaatan tenaga kerja.Kata kunci : kerbau lumpur, karakter kuantitatif, geografi
Identifikasi Sifat Kuantitatif Itik Cihateup sebagai Sumberdaya Genetik Unggas Lokal Dudi -
Jurnal Ilmu Ternak Vol 7, No 1 (2007)
Publisher : Fakultas Peternakan, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jit.v7i1.2230

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sifat kualitatif dan kuantitatif  itik Cihateup sebagai sumberdaya genetik unggas lokal.  Metode penelitian yang digunakan adalah survey di sentra peternakan itik Cihateup Kampung Cihateup Kec. Rajapolah, Provinsi  Jawa Barat.  Pengolahan data menggunakan analisis statistika deskriptif.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa rataan bobot telur, indeks telur, bobot day old duck (DOD) serta bobot pertama bertelur itik Cihateup berturut-turut adalah  69,34 ± 2,39 g;  81,30 ± 1,19 % (termasuk kategori normal); 45,42 ± 2,40 g; dan 2,7 ± 0,05 kg.  Seleksi itik Cihateup ditempat asalnya ini telah dilaksanakan dengan ketat sehingga kemurnian itik tersebut sebagai sumber daya genetik khas Provinsi Jawa Barat dapat lestari.Kata Kunci:  Itik cihateup, sifat kuantitatif
Evaluasi Potensi Genetik Sapi Perah Fries Holland (FH) Di Koperasi Serba Usaha (KSU) Tandangsari Kabupaten Sumedang (Evaluation of Dairy Cattle Genetic Potency of Fries Holland (FH) in KSU Tandangsari Sumedang) Dudi -; Dedi Rahmat; Tidi Dhalika
Jurnal Ilmu Ternak Vol 6, No 1 (2006)
Publisher : Fakultas Peternakan, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jit.v6i1.2265

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi genetik sapi perah Fries  Holland (FH) di KSU Tandangsari Kabupaten Sumedang.  Metode penelitian yang digunakan adalah survey di wilayah kerja KSU dimaksud. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sapi perah merupakan komoditas ternak yang dapat dijadikan sumber mata pencaharian peternak anggota koperasi, karena tersedianya sapronak serta kelancaran pemasaran dan pembayaran susu.  Potensi genetik sapi perah FH di lokasi penelitian cukup baik karena telah ada upaya rintisan pembentukan bibit sapi perah FH lokal Tandangsari dengan standar produksi susu minimal 5000 liter per laktasi.  Kegiatan pemuliaan sapi perah FH di koperasi ini hendaknya dijadikan unit usaha tersendiri yang didukung oleh pemerintah Kabupaten Sumedang secara administratif dan finansial sehingga dihasilkan bibit sapi FH lokal yang cocok dengan kondisi lingkungan dan sosial budaya peternak setempat.Kata Kunci:  potensi genetik, sapi perah FH, KSU Tandang Sari