Claim Missing Document
Check
Articles

Found 35 Documents
Search

Feed Forage and Nutrition Value at Altitudes during the Dry Season in the West Java Rochana, Ana; Indriani, Nyimas Popi; Ayuningsih, Budi; Hernaman, Iman; Dhalika, Tidi; Rahmat, Dedi; Suryanah, Sari
ANIMAL PRODUCTION Vol 18, No 2 (2016): May
Publisher : Universitas Jenderal Soedirman, Faculty of Animal Science, Purwokerto-Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (577.856 KB) | DOI: 10.20884/1.anprod.2016.18.2.531

Abstract

Field grass was a source of ruminant forage, especially for rural farmers in  the West Java in different altitude. The aim of this study was to determine the potential of grass during  the dry season which included the botanical composition analysis and chemical analysis of nutritional value. The study was conducted from September to November 2015. The method used was a survey method, sampling was multistage sampling. The parameters measured in the study included a botanical composition of the forage, biomass production of feed materials on fresh and dry matter, dry material content, an inorganic material included ash, calcium and phosphorus, protein, crude fiber, extract materials without nitrogen, and crude fat. The results showed that the areas in  the West Java were drought in September and October, thus resulting in very limited supply of forage and the productivity of the forages was very low. A botanical composition in the highland area was more complete included grass, legumes and weeds than lowland areas and medium altitude. Forage production in highland areas was higher than in lowland areas and medium altitude. Feed plants in the lowlands had a greater fiber content which was forming energy for plants, and lower crude protein when compared to highland
Concentration of Potassium, Magnesium, and Iron of Brachiaria humidicola (Rendle Schweick) at Various Cultivation Methods and Defoliation Intervals Mansyur, Mansyur; Djuned, Harun; Dhalika, Tidi; Abdullah, Luki
ANIMAL PRODUCTION Vol 8, No 1 (2006): January
Publisher : Universitas Jenderal Soedirman, Faculty of Animal Science, Purwokerto-Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1459.352 KB)

Abstract

The existence of weeds significantly decreases the rate of production and quality of herbage.  Physical weed control by defoliation could be expected to sustain quality and production of herbage, and is able to control weeds expansion. The aims of this study were to know the effect of defoliation intervals of B. humidicola that invited by C. odorata and its effect on potassium, magnesium and iron concentration. The experiment was conducted at the Laboratory of Agrostology, Faculty of Animal Science, Bogor Agricultural University.  Chemical composition of forage was analyzed at the Chemistry Laboratory, Center of Soil and Agroclimatology Research. Split Plot Design in Time was used in the field experiment.  The treatments were nine different planting methods and different defoliation intervals. Defoliation times were divided on the first defoliation and the last defoliation.  The results of this experiment showed that potassium, magnesium and iron concentrations of herbage which were defoliated every 30 days was significantly higher than those defoliated every 60 days and 90 days. Potassium and iron concentrations at the last defoliation were higher than the first defoliation. The existence of C. odorata decreased magnesium and iron concentration of B. humidicola herbage, although they were defoliated together with grass defoliation. Key Words: Potassium, magnesium, iron, herbage, defoliation interval
Pengaruh Pemberian Silase Campuran Indigofera sp. dan Rumput Gajah Pada Berbagai Rasio terhadap Kecernaan Serat Kasar dan BETN Pada Domba Garut Jantan Annisa Savitri Wijaya; Tidi Dhalika; Siti Nurachma
Jurnal Ilmu Ternak Vol 18, No 1 (2018): June
Publisher : Fakultas Peternakan, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (214.586 KB) | DOI: 10.24198/jit.v18i1.16499

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui rasio terbaik Indigofera sp. dan Rumput Gajah dalam bentuk silase yang menghasilkan kecernaan serat kasar dan BETN tertinggi pada Domba Garut jantan. Penelitian ini menggunakan metode eksperimental dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dan lima perlakuan. Ransum perlakuan terdiri atas silase campuran Indigofera sp. dan Rumput Gajah dengan berbagai rasio yaitu T1 (0% dan 100%), T2 (10% dan 90%), T3 (20% dan 80%), T4 (30% dan 70%), dan T5 (40% dan 60%) serta pada tiap perlakuan ditambahkan Konsentrat dalam jumlah yang sama. Setiap perlakuan diulang sebanyak lima kali. Data hasil penelitian diolah menggunakan analisis ragam dan dilanjutkan dengan Uji Jarak Berganda Duncan. Hasil analisis statistik menunjukkan bahwa pemberian pemberian silase campuran Indigofera sp. dan Rumput Gajah memberikan pengaruh terhadap kecernaan serat kasar, namun tidak memberikan pengaruh terhadap kecernaan BETN pada Domba Garut jantan. Silase campuran Indigofera sp. 20% dan Rumput Gajah 80% menghasilkan nilai kecernaan serat kasar tertinggi.
Imbangan Rumput Afrika (Cynodon Plectostachyus) dan Leguminosa Sentro (Centrosema Pubescans) dalam Sistem Pastura Campuran terhadap Produksi dan Kualitas Hijauan. (Proportion of African Star Grass and Sentro in Mix Pasture System on Production and Quality Tidi Dhalika
Jurnal Ilmu Ternak Vol 6, No 2 (2006)
Publisher : Fakultas Peternakan, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jit.v6i2.2287

Abstract

Keberadaan leguminosa pada suatu pastura dapat meningkatkan produksi dan kualitas hijauan. Penelitian tentang pastura campuran dengan hijauan yang umum pada daerah tropis perlu dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh imbangan rumput afrika dan leguminosa sentro dalam pastura campuran terhadap produksi dan kualitas hijauan.   Rancangan acak lengkap telah digunakan. Perlakuan yang diberikan berupa imbangan antara rumput Afrika dan kacang sentro pada sistem pastura campuran.  Setiap perlakuan diulang sebanyak enam kali. Peubah yang diukur produksi hijauan, kandungan protein, fosfor dan kalsium hijauan.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa imbangan rumput afrika dan kacang sentro nyata berpengaruh terhadap produksi hijauan, kandungan protein, dan kandungan kalsium. Imbangan 80% rumput afrika dan 20% kacang sentro memberikan produksi hijauan, kandungan protein, kandungan kalsium, dam fosfor hijauan.Kata kunci: rumput afrika, sentro, pastura campuran
Nilai Nutrisi Batang Pisang dari Produk Bioproses (Ensilage) Sebagai Ransum Lengkap (Nutrition value of Banana Pseudostem from Bioprecces Produt (ensilage) as A Complete Ration) Tidi Dhalika; Atun Budiman; Budi Ayuningsih; Mansyur -
Jurnal Ilmu Ternak Vol 11, No 1 (2011)
Publisher : Fakultas Peternakan, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jit.v11i1.399

Abstract

Penelitian bertujuan untuk evaluasi nilai nutrisi batang pisang produk bioproses (ensilage) campuran batang pisang, umbi singkong dan biji jagung sebagai makanan lengkap untuk peningkatan produksi domba. Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode eksperimental menggunakan rancangan percobaan Rancangan Acak Lengkap (RAL), perlakuan yang diuji pada percobaan ini adalah pengaruh campuran batang pisang, umbi singkong dan biji jagung sebagai makanan lengkap terhadap nilai nutrisi produk bioproses, yaitu TA (campuran 70 % batang pisang, 15 % umbi singkong dan 15 % biji jagung), TB (campuran 60 % batang pisang, 20 % umbi singkong dan 20 % biji jagung), TC (campuran 50 % batang pisang, 25 % umbi singkong dan 25 % biji jagung), TD (campuran 40 % batang pisang, 30 % umbi singkong dan 30 % biji jagung), TE (campuran 30 % batang pisang, 35 % umbi singkong dan 35 % biji jagung), tiap perlakuan diulang sebanyak 4 (empat) kali. Peubah yang diamati meliputi nilai pH, kandungan air, bahan kering, abu, protein kasar, serat kasar, bahan ekstrak tanpa nitrogen (BETN), dan lemak kasar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bioproses (ensilage) campuran batang pisang, umbi singkong dan biji jagung sebagai makanan lengkap tidak menurunkan nilai nutrisi  batang pisang, dan  ada peningkatan kandungan bahan kering yang pada  batang, pisang. Kombinasi campuran yang terbaik untuk batang pisang sebagai ransum lengkap  adalah 30 % batang pisang, 35 % umbi singkong dan 35 % biji jagung. Kata Kunci : Bioproses (ensilage), batang pisang, pakan lengkap
Pengaruh Imbangan Protein dan Energi Terhadap Efisiensi Penggunaan Ransum Domba Garut Jantan Periode Pertumbuhan Ana Rochana; Tidi Dhalika; Budi Ayuningsih; Nyi Mas Popy Indriani; Diding Latipudin; Sugeng Winaryanto; Dedi Rahmat
Jurnal Ilmu Ternak Vol 20, No 1 (2020): June
Publisher : Fakultas Peternakan, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jit.v20i1.23611

Abstract

AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mengukur nilai efisiensi penggunaan ransum yang mengandung berbagai imbangan protein dan energi (Total Digestible Nutrients) pada domba Garut jantan periode pertumbuhan. Penelitian dilakukan dengan metode eksperimental menggunakan rancangan percobaan Rancangan Acak lengkap. Perlakuan pada penelitian ini adalah pemberian ransum domba Garut jantan periode pertumbuhan yang mengandung berbagai imbangan protein (12 %, 14 %, dan 16 %) dengan TDN (60 % dan 65 %), setiap perlakuan diulang sebanyak 4 (empat) kali. Peubah yang diukur adalah jumlah konsumsi bahan kering ransum, pertambahan bobot badan, dan konversi ransum untuk melihat tingkat efisiensi penggunaan ransum. Jumlah konsumsi bahan kering tertinggi diperoleh pada perlakuan pemberian ransum dengan imbangan 12 % protein dan 60 % TDN, yaitu 973,26 g/ekor/hari, pertambahan bobot badan tertinggi diperoleh pada perlakuan pemberian ransum dengan imbangan 16 % protein dan 65 % TDN, yaitu 114,28 g/ekor/hari, dan nilai konversi ransum terbaik diperoleh pada perlakuan pemberian ransum dengan imbangan 14 % protein dan 60 % TDN, yaitu 8,32. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa ransum dengan imbangan 12 % – 16  % protein dan 60 – 65 % TDN memberikan pengaruh terhadap efisiensi penggunaan ransum, dan nilai efisiensi penggunaan ransum paling tinggi pada domba Garut jantan periode pertumbuhan diperoleh pada pemberian ransum dengan imbangan 14 % protein 60 % TDN.   Kata Kunci : protein, energi, domba.
Evaluasi Potensi Genetik Sapi Perah Fries Holland (FH) Di Koperasi Serba Usaha (KSU) Tandangsari Kabupaten Sumedang (Evaluation of Dairy Cattle Genetic Potency of Fries Holland (FH) in KSU Tandangsari Sumedang) Dudi -; Dedi Rahmat; Tidi Dhalika
Jurnal Ilmu Ternak Vol 6, No 1 (2006)
Publisher : Fakultas Peternakan, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jit.v6i1.2265

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi genetik sapi perah Fries  Holland (FH) di KSU Tandangsari Kabupaten Sumedang.  Metode penelitian yang digunakan adalah survey di wilayah kerja KSU dimaksud. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sapi perah merupakan komoditas ternak yang dapat dijadikan sumber mata pencaharian peternak anggota koperasi, karena tersedianya sapronak serta kelancaran pemasaran dan pembayaran susu.  Potensi genetik sapi perah FH di lokasi penelitian cukup baik karena telah ada upaya rintisan pembentukan bibit sapi perah FH lokal Tandangsari dengan standar produksi susu minimal 5000 liter per laktasi.  Kegiatan pemuliaan sapi perah FH di koperasi ini hendaknya dijadikan unit usaha tersendiri yang didukung oleh pemerintah Kabupaten Sumedang secara administratif dan finansial sehingga dihasilkan bibit sapi FH lokal yang cocok dengan kondisi lingkungan dan sosial budaya peternak setempat.Kata Kunci:  potensi genetik, sapi perah FH, KSU Tandang Sari
Pengaruh Penambahan Molases Pada Proses Ensilase Terhadap Kualitas Silase Jerami Ubi Jalar (Ipomoea batatas) Tidi Dhalika; Atun Budiman; Ana Rochana Tarmidi
Jurnal Ilmu Ternak Vol 21, No 1 (2021): June
Publisher : Fakultas Peternakan, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jit.v21i1.33105

Abstract

Abstrak,Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan molases pada proses ensilase yang menghasilkan kualitas silase jerami Ubi Jalar (Ipomoea batatas) terbaik berdasarkan nilai pH, konsentrasi asam laktat dan N-Ammonia, serta senyawa nitrogen bukan protein. Penelitian menggunakan metode eksperimental dengan Rancangan Acak Lengkap, perlakuan yang diuji adalah persentase penambahan molases sebanyak 0%, 1 %, 2 %, 3 % dan 4 % pada proses ensilase, setiap perlakuan diulang 4 kali. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan sidik ragam dan uji Beda Nyata Duncan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan molases sampai 4 % pada proses ensilase menghasilkan kualitas silase jerami Ubi Jalar yang baik, ditunjukkan oleh nilai pH sebesar 3,62 dengan peningkatan kandungan asam laktat mencapai 1,84 % yang terjadi pada penambahan molases sebesar 3 %, namun mengalami penurunan pada perlakuan penambahan molases sebanyak 4 %, penurunan kandungan N-ammonia mencapai 3,56 mM/liter, dan senyawa nitrogen bukan protein 0,32 %. Dengan demikian, molases sebagai karbohidrat mudah larut dapat ditambahkan pada proses ensilase jerami Ubi Jalar sebanyak 3 % dari berat substrat untuk mempercepat terbentuknya asam laktat sehingga derajat keasaman pada substrat dapat diturunkan dan kerusakan zat makanan dalam jerami ubi jalar dapat dihindarkan.Kata Kunci : Molases, ensilage, kualitas, silase, jerami, ubi jalar.
Evaluasi Nilai Nutrisi Tongkol Jagung Hasil Bioproses Kapang Neurospora Sitophila Dengan Suplementasi Sulpur Dan Nitrogen Nurafni Noverina; Tina Harlina; Dinda Yolandasari; Annisa Septianie; Kantilah Nugraha; Tidi Dhalika; Atun Budiman; Mansyur -
Jurnal Ilmu Ternak Vol 8, No 1 (2008)
Publisher : Fakultas Peternakan, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jit.v8i1.2210

Abstract

Penelitian bertujuan untuk mengetahui nilai nutrisi tongkol jagung hasil bioproses menggunakan kapang Neurospora sitophila dengan suplementasi sulpur dan nitrogen. Penelitian dilakukan menggunakan metode eksperimen dengan Rancangan Acak Lengkap Pola Faktorial 4 x 4. Faktor pertama adalah taraf suplementasi 0,02 %, 0,04 %, 0,06 % dan 0,08 % sulpur (S), faktor kedua adalah taraf suplementasi 1,00 %, 1,50 %, 2,00 % dan 2,50 % nitrogen (N), tiap perlakuan diulang sebanyak 3 (tiga) kali. Peubah yang diamati untuk melihat respon terhadap perlakuan yang diberikan adalah kandungan protein kasar, protein murni, Non Protein Nitrogen (NPN), lemak kasar, serat kasar, dan Bahan Ekstrak Tanpa Nitrogen (BETN) yang diukur menggunakan metode analisa kimia (AOAC, 1989 : Apriyantono dkk, 1989). Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat interaksi pengaruh antara suplementasi sulpur dengan nitrogen terhadap kandungan protein kasar, protein murni, lemak kasar, serat kasar dan Bahan Ekstrak Tanpa Nitrogen tongkol jagung hasil bioproses kapang Neurospora sitophila, kecuali terhadap kandungan Non Protein Nitrogen (NPN). Suplementasi sulpur dan nitrogen memberikan pengaruh terhadap peningkatan kandungan protein kasar (19,93 %), protein murni (18,09 %), dan lemak kasar (4,64 %), serta penurunan kandungan serat kasar (26,55 %) dan Bahan Ekstrak Tanpa Nitrogen (47,02 %). Imbangan suplementasi 0,08 % sulpur dan 2,50 % nitrogen menghasilkan nilai nutrisi tongkol jagung hasil bioproses kapang Neurospora sitophila paling baik.Kata kunci : Jagung, Neurospora sitophila, sulpur, nitrogen dan  nilai nutrisi.
Pengaruh lama fermentasi dan pemberian aditif molases atau lumpur kecap terhadap fermentabilitas dan kandungan protein kasar silase rumput gajah cv. taiwan Muhamad Rifki B. Ali; Dedi Pratomo; Handi Burhanuddin; Budi Ayunungsih; Tidi Dhalika; Mansyur ,; Iman Hernaman
Jurnal Ilmu Ternak Vol 20, No 1 (2020): June
Publisher : Fakultas Peternakan, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jit.v20i1.29853

Abstract

Penelitian bertujuan untuk mempelajari pengaruh lama fermentasi dan pemberian aditif molases atau lumpur kecap terhadap fermentabilitas dan kandungan protein kasar silase rumput Gajah cv. Taiwan. Dua puluh empat unit percobaan rumput Gajah yang homogen dialokasikan secara acak ke dalam 8 macam perlakuan lama fermentasi yaitu 3, 6, 9, dan 12 minggu dengan menggunakan aditif molasses dan lumpur sawit sebanyak 5%. Data yang telah terkumpul dilakukan analisis ragam dan dilanjutkan dengan uji Duncan. Hasil menunjukkan bahwa perlakuan mempengaruhi kandungan asam laktat dan ammonia silase (P<0,05), namun tidak berpengaruh nyata terhadap nilai pH dan protein kasar. Asam laktat tertinggi (P<0,05) diperoleh pada perlakuan penggunaan lumpur sawit pada lama fermentasi 3 minggu, sedangkan nilai ammonia tertinggi (P<0,05) diperoleh pada perlakuan penggunaan lumpur kecap pada lama fermentasi 12 minggu. Semakin lama fermentasi akan semakin meningkat kadar ammonia. Kesimpulan, menunjukkan bahwa  jenis aditif dan lama ensilase memberikan pengaruh terhadap kandungan asam laktat dan ammonia namun tidak terhadap nilai pH dan protein kasar. Hubungan antara lama waktu dengan kadar ammonia/N-NH3adalah pada penggunaan molasses y=0,4094x+3,0083, R² = 0,8927, r = 0,945, sedangkan lumpur kecap y = 0,3156x + 3,4167, R² = 0,6487, r = 0,805.