Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : JEPA (Jurnal Ekonomi Pertanian dan Agribisnis)

Dampak Kerjasama Perdagangan Indonesia – India dan Depresiasi Rupiah terhadap Kinerja Ekspor Minyak Sawit Indonesia Jamilah Jamilah; Mawardati Mawardati; Ghazali Syamni
Jurnal Ekonomi Pertanian dan Agribisnis Vol 4, No 3 (2020)
Publisher : Department of Agricultural Social Economics, Faculty of Agriculture, Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jepa.2020.004.03.13

Abstract

Penelitian bertujuan untuk menganalisis dampak kerjasama perdagangan Indonesia-India dan Depresiasi Rupiah Terhadap Kinerja Ekspor Minyak Sawit Indonesia. Metode penelitian menggunakan model sistem persamaan simultan dan diestimasi dengan metode 2 SLS. Data Time Series digunakan data tahun 2000-2018. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekspor minyak sawit Indonesia ke India berfluktuasi namun menunjukkan tren peningkatan (2000-2018), diduga kinerja ekspor CPO Indonesia ke India dipengaruhi oleh kebijakan penurunan tarif impor India dan produksi CPO Indonesia. Depresiasi Rupiah mampu meningkatkan ekspor CPO Indonesia ke India, namun peningkatan ekspor CPO tidak mampu mendorong peningkatan harga dan produksi CPO domestik. Disisi lain, peningkatan ekspor minyak sawit Indonesia mampu meningkatkan harga dan produksi minyak sawit domestik
Hubungan Tingkat Kemiskinan dengan Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan Tangkap pada Kawasan Minapolitan Jamilah Jamilah; Mawardati Mawardati
Jurnal Ekonomi Pertanian dan Agribisnis Vol 3, No 2 (2019)
Publisher : Department of Agricultural Social Economics, Faculty of Agriculture, Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jepa.2019.003.02.10

Abstract

Tingginya angka kemiskinan masyarakat pesisir menunjukkan bahwa potensi sumberdaya perikanan Kabupaten Aceh Timur belum dapat dimanfaatkan secara maksimal. Untuk itu, pemerintah mencanangkan pengembangan wilayah pesisir timur Provinsi Aceh melalui Program Minapolitan. Penelitian bertujuan untuk menganalisis hubungan tingkat kemiskinan nelayan dengan pemanfaatan sumberdaya perikanan tangkap pada Kawasan Minapolitan. Metode yang digunakan adalah metode survey dengan pendekatan explanatory explanatory research. Penentuan kabupaten dilakukan secara purposive, yaitu Kabupaten Aceh Timur sebagai kawasan minapolitan perikanan tangkap berdasarkan keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia Nomor 35/KEPMEN-KP/2013. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kabupaten Aceh Timur memiliki potensi perikanan yang cukup besar sebagai motor penggerak ekonomi wilayah dan dapat dikembangkan secara terintegrasi dalam kawasan minapolitan, namun tingkat pemanfaatan sumberdaya perikanan tangkap belum  maksimal, hanya  27.659,5 ton atau 10,16%  dari  total  potensi  lestari Propinsi Aceh. Diperkirakan sebanyak 10.053 nelayan atau 76,07 % nelayan tidak memiliki armada tangkap. Produksi ikan sebanyak 27.474,3 ton/tahun dan rata-rata produksi ikan di tingkat nelayan sebesar 6,67 kg/hari. Kontribusi pendapatan nelayan dalam pemenuhan kebutuhan rumah tangga sebesar Rp 13.340/kapita/hari atau Rp. 346.840/kapita/bulan. Pendapatan nelayan dibawah garis kemiskinan dan tergolong dalam kategori paling miskin
Keragaan Kelembagaan Pertanian dan Model Pengembangan Agribisnis Nilam Aceh Ellyta Effendy; Muhammad Yusuf N; Jamilah Jamilah; Romano Romano; Safrida Safrida
Jurnal Ekonomi Pertanian dan Agribisnis Vol 4, No 4 (2020)
Publisher : Department of Agricultural Social Economics, Faculty of Agriculture, Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jepa.2020.004.04.03

Abstract

Penelitian bertujuan untuk mengidentifikasi keragaan kelembagaan agribisnis nilam Aceh dan merekayasa model pengembangan agribisnis nilam di Propinsi Aceh. Metode penelitian menggunakan metode deskriptif untuk mendeskripsikan kelembagaan dan model pengembangan agrisbisnis Nilam Aceh. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peran kelembagaan yang sinergis sangat diperlukan dalam setiap subsistem agribisnis nilam Aceh untuk membantu mengatasi masalah di tingkat petani, pemasaran, dan agroindustri minyak nilam.  Pengembangan agribisnis nilam Aceh harus berorientasi ekspor sehingga dapat meningkatkan kualitas dan harga jual minyak nilam yang berimplikasi kepada peningkatan pendapatan dan kesejahteraan petani, menciptakan nilai tambah nilam, memperluas lapangan pekerjaan, dan meningkatkan devisa Negara.