Pertanian merupakan sektor yang vital bagi perekonomian dan keberlangsungan hidup suatu negara. Untuk meningkatkan sektor ini, teknologi otomatisasi dapat diterapkan dalam pemantauan dan pemeliharaan tanaman, termasuk dalam sistem irigasi. Irigasi tradisional sering kali sulit menghitung jumlah air yang tepat untuk tanaman, mengakibatkan pertumbuhan tanaman tidak optimal. Artikel ini membahas pengoperasian sistem irigasi otomatis yang memungkinkan petani mengairi dan mengontrol kelembaban tanah secara efisien untuk mengoptimalkan hasil panen. Sistem ini dapat dengan mudah dimodifikasi dan disesuaikan untuk berbagai aplikasi irigasi sehingga lebih user-friendly.Penggunaan air yang tidak tepat dalam pertanian telah menyebabkan kerugian finansial dan kualitas tanaman yang tidak sesuai dengan kebutuhan. Untuk mencegah hal ini, penting untuk melakukan pemeliharaan hasil panen dan kualitasnya sebaik mungkin. Pekerjaan ini dipilih karena Indonesia memiliki fokus besar pada pertanian dan tingkat penurunan sumber daya air yang mengkhawatirkan, sehingga diperlukan metode irigasi yang pintar dan efisien. Dalam proyek ini, kami menggunakan sensor kelembaban tanah untuk mendeteksi kelembaban di ladang pertanian dan mengirimkan air ke area yang membutuhkan.Hasil pengujian menunjukkan bahwa alat penyiraman tanaman ini mampu memantau suhu, kelembaban tanah, dan kelembaban udara dengan tingkat error pembacaan sensor sebesar 2%. Alat ini dapat melakukan penyiraman pada pukul 08.00 pagi dan pukul 16.00 sore dengan syarat kelembaban tanah di bawah 70%. Data monitoring dapat diakses jika kedua perangkat terhubung ke jaringan internet, namun sistem pengontrolannya tetap berjalan meskipun tidak terhubung ke jaringan internet.