Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Strategi, Tantangan, Regulasi dan Migrasi Rekam Rekam Medis Elektronik di RST dr. Soedjono Mageleng Ilmi, laili rahmatul ilmi; Praptana; Hardjo, Kuswanto
The Journal of Innovation in Community Empowerment Vol 3 No 1 (2021): JICE
Publisher : Journal of Innovation in Community Empowerment

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (216.834 KB) | DOI: 10.30989/jice.v3i1.565

Abstract

Medical records can be maintained both manually and electronically, the transition process from manual and electronic medical records is certainly not easy because it must have a strategy and readiness, both from facilities and infrastructure. Of course, using electronic medical records is still obliged to pay attention to legal aspects that cover not only for the sake of achieving patient safety but also for health service providers. Socialization is needed that discusses overarching regulations, strategies, and challenges that must be faced and prepared in the process of change. So that the migration process from manual to electronic can be carried out well according to the expectations of users and policymakers.
Pendampingan Penilaian Kesiapan Penerapan Rekam Medis Elektronik Menggunakan Metode DOQ-IT di RS Condong Catur Sleman Praptana; Puspita Ningsih, Kori; Santoso, Sugeng; Sevtiani, Imaniar
The Journal of Innovation in Community Empowerment Vol 3 No 2 (2021): JICE
Publisher : Journal of Innovation in Community Empowerment

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (205.706 KB) | DOI: 10.30989/jice.v3i2.634

Abstract

Dalam upaya meningkatkan kinerja, RS Condong Catur berencana menerapkan aplikasi Sistem Manajemen Informasi Rumah Sakit (SIMRS) berbasis Rekam Medis Elektronik (RME). Melalui SIMRS berbasis RME ini diharapkan mampu menyajikan berbagai informasi yang dibutuhkan dengan cepat dan lengkap. Kesiapan penerapan rekam medis elektronik penting dilakukan supaya aplikasi dapat berjalan dengan optimal dan tidak menimbulkan masalah di kemudian hari. Metode Doctor’s Office Quality-Information Technology (DOQ-IT) merupakan salah satu metode untuk menganalisis tingkat kesiapan penerapan sistem informasi berbasis rekam medis elektronik. Metode ini sangat tepat digunakan untuk menganalisis kesiapan sebelum sebuah aplikasi berbasis elektronik dioperasikan. Metode DOQ-IT menekankan pada empat komponen utama dalam suatu sistem kerja organisasi yaitu sumberdaya manusia, kepemimpinan tata kelola, budaya organisasi dan infrastruktur. Penerapan rekam medis elektronik tidak dapat berjalan maksimal apabila dari ke empat komponen ini belum siap. Melalui metode ini diharapkan akan mengetahui masalah yang dihadapi sehinga dapat dicari solusi segera untuk menanganinya. Pengabdian kepada masyarakat dilakukan dengan cara memberikan penyuluhan terkait pendampingan tatacara melakukan penilaian kesiapan penerapan RME mengunakan metode DOQ-IT kepada pimpinan dan staf RS Condong Catur. Kegiatan berjalan lancar. Pada awalnya Pimpinan dan staff RS Condong Catur belum mengetahui pentingnya penilaian kesiapan dalam proses penerapan RME. Setelah pendampingan penilaian menggunakan DOQ-IT melalui kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat ini diketahui bahwa skor kesiapan sebesar 69,38 yang berarti RS Condong Catur cukup siap menerapkan SIMRS berbasis rekam medis elektronik.
Strategi, Tantangan, Regulasi dan Migrasi Rekam Medis Elektronik di RST dr. Soedjono Magelang Laili Rahmatul Ilmi; Praptana; Kuswanto Hardjo
The Journal of Innovation in Community Empowerment Vol 3 No 1 (2021): Journal of Innovation in Community Empowerment (JICE)
Publisher : Universitas Jenderal Achmad Yani Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30989/jice.v3i1.565

Abstract

Medical records can be maintained both manually and electronically, the transition process from manual and electronic medical records is certainly not easy because it must have a strategy and readiness, both from facilities and infrastructure. Of course, using electronic medical records is still obliged to pay attention to legal aspects that cover not only for the sake of achieving patient safety but also for health service providers. Socialization is needed that discusses overarching regulations, strategies, and challenges that must be faced and prepared in the process of change. So that the migration process from manual to electronic can be carried out well according to the expectations of users and policymakers.
Implementasi Rekam Medis Elektronik Belum Menjamin Ketepatan Kode Diagnosis Kasus Gagal Ginjal Praptana; Piping Asgiani; Dewi Retno Pamungkas; Reza Iqbal Suhada; Ida Aninda
Jurnal Adijaya Multidisplin Vol 3 No 01 (2025): Jurnal Adijaya Multidisiplin (JAM)
Publisher : PT Naureen Digital Education

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Gagal ginjal merupakan penyakit kronis dengan angka kematian tinggi dan pembiayaan besar oleh BPJS Kesehatan. Salah satu kendala utama dalam klaim BPJS adalah ketidaktepatan kode diagnosis. Implementasi rekam medis elektronik (RME) diharapkan dapat meningkatkan akurasi kode diagnosis dengan memperbaiki keterbacaan dan kelengkapan informasi medis. Penelitian kuantitatif dengan desain studi kasus ini membandingkan ketepatan kode diagnosis sebelum dan setelah implementasi RME di RSU Mitra Paramedika. Sampel terdiri dari 400 kasus gagal ginjal, masing-masing 200 kasus sebelum dan sesudah implementasi. Ketepatan kode diagnosis sebelum implementasi RME sebesar 89% dan setelah implementasi meningkat menjadi 90%, dengan selisih hanya 1%. Ketidaktepatan kode masih terjadi akibat inkonsistensi penulisan dan pemilihan kode diagnosis. Implementasi RME belum menunjukkan perbedaan signifikan dalam meningkatkan ketepatan kode diagnosis. Diperlukan penelitian lebih lanjut untuk mengidentifikasi penyebab utama ketidaktepatan guna meningkatkan kualitas dokumentasi rekam medis.