Pengembangan kawasan wisata alam di Desa Kuala Trang yang berfokus pada potensi pantai dan kolam berpotensi menimbulkan tekanan ekologis jika tidak diimbangi dengan prinsip konservasi. Degradasi lingkungan, seperti pencemaran sampah plastik dan kerusakan habitat pesisir, menjadi ancaman nyata terhadap keberlanjutan pariwisata. Program pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk mengintegrasikan pendidikan lingkungan ke dalam pengembangan kawasan wisata sebagai strategi mitigasi dampak negatif dan mewujudkan pariwisata berkelanjutan yang seimbang antara aspek ekonomi, sosial, dan ekologi. Realisasi kegiatan dilaksanakan melalui tiga intervensi utama yaitu pemasangan banner informasi tentang ekosistem pantai dan kolam di lokasi wisata, edukasi interaktif kepada pengunjung dan masyarakat mengenai pentingnya konservasi dan pengelolaan sampah, dan aksi pembersihan pantai dan kolam yang melibatkan partisipasi aktif masyarakat. Pendekatan partisipatif diterapkan untuk menumbuhkan rasa kepemilikan. Hasil evaluasi melalui pre-test dan post-test menunjukkan peningkatan pengetahuan masyarakat yang signifikan. Persentase jawaban benar mengenai manfaat ekosistem meningkat drastis dari 20–25% menjadi lebih dari 85%. Survei tanggapan peserta juga mengungkapkan dampak positif, dimana mayoritas responden sangat setuju bahwa edukasi meningkatkan pemahaman mereka tentang pentingnya menjaga kebersihan, dan lebih dari 40% menyatakan kesediaan kuat untuk terlibat dalam kegiatan pelestarian di masa depan. Kesimpulan dari kegiatan ini adalah integrasi pendidikan lingkungan melalui metode yang partisipatif dan langsung terbukti efektif dalam meningkatkan literasi ekologis serta membangun komitmen kolektif untuk konservasi. Program ini berhasil menanamkan dasar-dasar perilaku wisata yang bertanggung jawab dan memperkuat modal sosial masyarakat, sehingga menjadi fondasi yang kokoh bagi pengembangan wisata berkelanjutan di Desa Kuala Trang yang memadukan peningkatan ekonomi lokal dengan pelestarian sumber daya alam.