Pengembangan desa wisata merupakan strategi penting untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan pemerataan kesejahteraan. Program pengabdian ini menunjukkan peran strategis pemuda sebagai agen perubahan dalam pengelolaan pariwisata yang berkelanjutan, dengan mengambil studi kasus program pemberdayaan di Desa Kuala Trang, Kabupaten Nagan Raya. Tujuan pengabdian masyarakat ini adalah memberdayakan pemuda melalui pembentukan kelompok pengelola untuk mengoptimalkan potensi wisata alam desa secara mandiri dan profesional. Metode yang digunakan meliputi beberapa tahapan, yaitu inisiasi dan diskusi dengan perangkat desa, pembentukan kelompok pemuda, Focus Group Discussion (FGD) yang melibatkan multi-pihak, serta pendampingan berkelanjutan. Hasil dari kegiatan ini adalah terbentuknya kelembagaan pemuda yang sah untuk mengawasi dan mengelola kawasan wisata, yang dilengkapi dengan peningkatan kapasitas dalam manajemen dan digital marketing. Simpulan analisis FGD mengidentifikasi peluang besar dari tren wisata berkelanjutan, namun juga menyoroti kelemahan dalam kapasitas pengelolaan dan ancaman kerusakan lingkungan. Dampak yang diharapkan adalah terciptanya lapangan kerja, penguatan ekonomi lokal, dan pelestarian lingkungan. Kegiatan ini menyimpulkan bahwa kesuksesan jangka panjang bergantung pada pemberdayaan pemuda yang berkelanjutan, pemanfaatan teknologi, dan pengelolaan destinasi yang bertanggung jawab untuk mencapai keseimbangan antara manfaat ekonomi, sosial, dan kelestarian ekologis.