Khairani, Fatima Aulia
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

AGEN BIOLOGIS UNTUK ANAK PSORIASIS SEDANG-BERAT: TINJAUAN SISTEMATIS DAN META-ANALISIS Karyadi, Erlinda; Trifitriana, Monica; Kurniawati, Yuli; Putri, Luh Putu Mahatya Valdini; Toisuta, Riany Jade Sabrina; Fitri, Risma Orchita Agwisa; Khairani, Fatima Aulia
Media Dermato-Venereologica Indonesiana Vol 51 No 3 (2024): Media Dermato Venereologica Indonesiana
Publisher : Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia (PERDOSKI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33820/mdvi.v51i3.474

Abstract

Pendahuluan: Agen biologis mulai diterapkan sebagai terapi untuk psoriasis derajat sedang-berat pada anak, namun tingkat efektivitas dan keamanannya pada populasi ini belum sepenuhnya diketahui. Tujuan: Mengevaluasi efektivitas dan keamanan agen biologis pada anak dengan psoriasis derajat sedang-berat. Metode: Penelusuran database medis secara sistematis dilakukan untuk mengumpulkan penelitian RCT yang mengevaluasi penggunaan agen biologis pada anak dengan psoriasis derajat sedang-berat. Penilaian kualitas studi dan pengumpulan data menggunakan aplikasi RevMan 5.4. Hasil: 8 RCT dari 233 studi yang memenuhi kriteria dimasukkan dalam tinjauan sistematis dan meta-analisis ini. Ustekinumab, etanercept, ixekizumab, adalimumab dan secukinumab efektif dalam memperbaiki tingkat keparahan psoriasis pada anak (RR = 6,55, 95% CI [1,88, 22,78]) berdasarkan area psoriasis dan indeks keparahan 100 (PASI 100) dibandingkan dengan plasebo. Ustekinumab memiliki tingkat respons yang lebih tinggi pada semua kelompok biologis (PASI 75; RR=7.35, 95% CI [2.89, 18.68]), (PASI 90; RR=15.64, 95% CI [2.73, 41.56]). Agen biologis terbukti aman dengan risiko efek samping yang rendah. Kesimpulan: Agen biologis adalah terapi pilihan yang efektif dan aman untuk anak dengan psoriasis sedang hingga berat. Agen biologis secara signifikan meningkatkan perbaikan penyakit dan kualitas hidup anak dengan psoriasis, namun belum diterapkan secara praktik di Indonesia karena dibatasi oleh harga yang relatif tinggi.
PERKEMBANGAN KEJADIAN LUAR BIASA PADA PENYAKIT MONKEYPOX TAHUN 2022: SEBUAH TINJAUAN SISTEMATIS Dwiyana, Reiva Farah; Arrum, Ravika Khaila; Trifitriana, Monica; Agustin, Maulidina; Khairani, Fatima Aulia
Media Dermato-Venereologica Indonesiana Vol 51 No 2 (2024): Media Dermato Venereologica Indonesiana
Publisher : Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia (PERDOSKI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33820/mdvi.v51i2.449

Abstract

Pendahuluan: Monkeypox (MPX) adalah virus zoonosis (virus yang ditransfer ke manusia dari monyet) dengan gejala yang mirip dengan dengan variola. Sebelumnya, waktu inkubasi MPXV dilaporkan 4 - 14 hari bahkan sampai 17 hari setelah paparan. Pelaporan Wabah MPX 2022 dari berbagai negara non-endemis menimbulkan kecurigaan adanya jalur penularan antar manusia yang sebelumnya jarang ditemukan. Tujuan:. Penelitian ini bertujuan untuk melihat perubahan yang mungkin muncul dalam manifestasi klinis dan epidemiologis wabah MPX 2022 dibandingkan dengan penelitian sebelumnya mengenai wabah MPX tahun 2018. Metode: Dilakukan pencarian secara komprehensif pada topik yang meneliti wabah MPX pada tahun 2022 berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi dari awal muncul kasus pertama hingga September 2022. Hasil: Wabah MPX pada tahun 2022 berbeda dari wabah MPX yang sebelumnya da. Perbedaan terlihat pada epidemiologi kasus, bentuk dan lokasi lesi kulit, dan yang paling penting, kemungkinan rute penularan. Diperlukan lebih banyak penelitian skala besar untuk mempelajari lebih lanjut tentang munculnya wabah MPX 2022 secara rinci. Kesimpulan: Wabah MPX pada tahun 2022 memiliki aspek yang berbeda dalam epidemiologi, jenis dan lokasi lesi kulit, dan khususnya pada jalur penularan (LSL) daripada wabah sebelumnya. Studi skala besar lebih lanjut diperlukan untuk mengetahui lebih banyak tentang wabah MPX secara detail.