Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

The Difference of Anxiety Level on Hemodyalisis Patient Applied Health Education Using Leaflet and Audiovisual Aids Nurhidajah -; Shobirun -; Arwani -
PROSIDING SEMINAR NASIONAL & INTERNASIONAL 2011: PROSEDING SEMINAR NASIONAL KEPERAWATAN PPNI JATENG
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (132.404 KB)

Abstract

Background - End stage renal disesase (ESRD) or chronic kidney disease is a life treatening condition. One of treatment conducted to replace renal function is hemodyalis. Among several patients, hemodyalisis can be a stressor for the patients so that anxiety is a condition that often experienced by the patients. In several cases, anxiety causes the patient fall in deteriorating condition at the time hemodyalisis done. Researches show that the quality of life of renal failure patients depend on the ability to face a steessor. In General Hospital Kota Semarang, health promotion has been developed. However, the implementation has not been conducted through audiovisual or leaflet media so that it may be contributed to low level knowledge. As a result, anxiety may increase. Objective - This study aimed to analise the difference of enxiety level of patient who having health education through audiovisual and leaflet media in Renal Unit General Hospital Kota Semarang. Method - Thirty nine respondent were partisipated in this study. Pre-test post-test design was applied to identify anxiety level of the patients. Independent t Test was used to analised the differences between two groups. Result - The result showed that there was significant difference when the patients having audiovisual (p=0.007) and when having leaflet (p=0.000). Meanwhile, there was no significant difference between both use of leaflet and audiovisual media (p=0.713). Recommendation - This study recommended the importance of using both leaflet and also audiovisual media. Key words - End Stage Renal Disesase (ESRD), I-Iemodyalisis Anxiety, Leaflet Audiovisual Medi
Kualitas Hidup Penderita Strok Fase Rehabilitasi Di Kota Semarang Arwani -; Shobirun -; Heri Wibowo
PROSIDING SEMINAR NASIONAL & INTERNASIONAL 2011: PROSEDING SEMINAR NASIONAL KEPERAWATAN PPNI JATENG
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (191.869 KB)

Abstract

Latarbelakang&tujuan - Diperkirakan saat ini di Indonesia ada 500.000 penduduk yang terkena stroke. Dari jumlah tersebut, sepertiganya bisa pulih kembali, sepertiga lainnya mengalami gangguan fungsional ringan sampai sedang dan sepertiga sisanya mengalami gangguan fungsional berat yang mengharuskan penderita terus menerus di kasur. Pada kondisi yang seperti ini pengukuran kualitas hidup pada pasien strok fase rehabilitasi menjadi sangat penting diperhatikan. Metoda - Penelitian deskriptif korelasi dengan rancangan crossesctional dilakukan dengan tujuan untuk mendapatkan gambaran kualitas hidup (quality of life) dari penderita strok fase rehabilitasi di kota Semarang, dan mengetahui hubungan antara dukungan keluarga dan pendidikan dengan kualitas hidup pasien strok fase rehabilitasi. Populasi dalam penelitian ini adalah semua penderita strok fase rehabilitasi yang ada di kota Semarang. Sebanyak 65 penderita stroke fase rehabilitasi yang tinggal di kota Semarang digunakan sebagai sampel dalam penelitian ini (lotal sampling);- Analisa yang digunkan adalah dengan analisa univariat untuk menggambarkan kualitas hidup penderita strok fase rehabilitasi dengan distribusi frekuensi. dan prosentase, dan analisis bivariat untuk mengetahui hubungan antara dukungan keluarga dan pendidikan dengan kualitas hidup penderita strok fase rehabilitasi menggunakal uji rank Spearman. Hasil - Kualitas hidup penderita strok fase rehabilitasi di kota Semarang sebagian besar mengalami gangguan pada aspek energy, peran, mobilitas, kepribadian, peran sosial, dan fungsi anggota gerak atas. Sedangkan aspek yang tidak mengalami kesulitan ataugangguan adalah aspek bahasa, suasana hati, perawatan dini, berpikir, penglihatan, pekerjaan/ produktifitas, dan spiritual. Dukungan keluarga yang diberikan lebih banyak pada dukungan instrumental dan informasi. Hasil uji statistik menunjukkan tidak adanya hubungan antara dukungan leluarga dengan kualitas hidup pasien strok fase rehabilitasi (p =0,728) demikian halnya dengan pendidikan dengan kualitas hidup pasien strok fase rehabilitasi di kota Sernarang (p= 0,751). Simpulan & Saran - Disarankan untuk dilakukan penelitian lebih mendalam mencakup jumlah sampel yang lebih besai, cakupan wilayah yang lebih luas, dan perlunya penyediaan buku panduan (buku saku) tentang kualitas hidup bagi penderita strok dan keluarganya. Kata Kunci: Strok fase rehabilitasi, dukungan keluarga, pendidikan, kualitas hidup
PENGARUH DZIKIR JAHER TERHADAP STRES PADA LANSIA DENGAN HIPERTENSI Supriyadi -; Ramelan Sugijana; Shobirun -
Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan Vol 3, No 1 (2017): Juni 2017
Publisher : Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (72.674 KB)

Abstract

Berbagai penelitian telah dilakukan untuk melihat keefektifan tindakan dalam mengatasi stres pada lansia dengan hipertensi, termasuk dzikir jaher. Terapi dzikir ini berfokus pada kata atau kalimat do’a tertentu yang diucapkan berulang-ulang kali dengan ritme yang teratur disertai sikap pasrah kepada Tuhan sesuai dengan keyakinan pasien. Pada saat dzikir akan mengalami relaksasi sehingga terjadi peningkatan proses perjalanan sinyal-sinyal neurotransmitter yang menurunkan regulasi hipotalamic-pitutiary-adrenal Axis(HPA axis) sehingga mengurangi produksi hormon stres yaitu kortisol. Jenis penelitian ini Quasyexperiment dengan rancangan Pretest-Postest with Control Group Design. Teknik sampel yang digunakan pada penelitan ini adalah consecutive sampling. Jumlah responden sebanyak 40 responden yang memenuhi kriteria iklusi yang dibagi menjadi dua kelompok yaitu kelompok perlakuan dengan dzikir jaher dankelompok kontrol, masing-masing berjumlah 20 responden. Analisis statistik pada penelitian ini menggunakan uji Mann Whitney. Dzikir jaher berpengaruh terhadap tingkat stres pada lansia dengan hipertensi dengan nilai p = 0,000 (p<0,05). Stres akan mempengaruhi hormon kortisol dan kortisol merupakan hormon yang melawan efek insulin dan mempengaruhi kadar gula dan tekanan darah. Dzikir jaher efektif dalam menurunkan stres pada lansia dengan hipertensi. Hendaknya dzikir jaher dilakukan secara khusuk dan rutin sehingga kejadian stres dan hipertensi dapat dicegah.
PENGARUH AMBULASI DINI TERHADAP PENINGKATAN PEMENUHAN ACTIVITY OF DAILY LIVING (ADL) PADA PASIEN POST OPERASI FRAKTUR EKSTREMITAS DI RSUD AMBARAWA Ni Made Ayu Wulansari; Ismonah -; Shobirun -
Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan Vol 3, No 1 (2017): Juni 2017
Publisher : Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (99.342 KB)

Abstract

Pasien post operasi khususnya post operasi fraktur ekstremitas mengalami peningkatan ketergantungan pemenuhan Activity of Daily Living (ADL). Ambulasi dini adalah salah satu cara untuk membantumengurangi ketergantungan dalam pemenuhan ADL. Fraktur adalah terputusnya kontuinitas tulang danditentukan sesuai jenis dan luasnya. Operasi tulang untuk menyambung dua bagian tulang atau lebih denganmenggunakan alat-alat fiksasi dalam seperti plate, screw, nail plate, wire/K-wire. Ambulasi dini adalahtindakan keperawatan yang paling signifikan untuk mengurangi komplikasi post operasi. Penelitian inibertujuan untuk mengetahui Pengaruh Ambulasi Dini terhadap Peningkatan Pemenuhan Activity of DailyLiving (ADL) pada Pasien Post Operasi Fraktur Ekstremitas Di RSUD Ambarawa. Desain penelitian iniadalah one group pre dan post test design. Teknik sampling penelitian ini adalah purposive samplingdengan jumlah sampel 30 responden. Hasil penelitian menunjukkan terdapat pengaruh ambulasi diniterhadap peningkatan pemenuhan Activity of Daily Living (ADL) pada pasien post operasi frakturekstremitas dengan nilai P sebesar 0,00 (<0.05). Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai masukanpeneliti selanjutnya untuk dapat mengembangkan penelitian dengan memperhatikan faktor dukungan sosial (keluarga) yang mempengaruhi keinginan untuk ambulasi dini.