Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

UPAYA PENCEGAHAN PENYALAHGUNAAN NARKOBA DAN SEKS BEBAS SERTA PENINGKATAN KEMAMPUAN KOPING REMAJA BERBASIS KELOMPOK SEBAYA DI SMP DAN SMA DI JATINANGOR -, Suryani; -, Rafiyah, I.; -, Mardiah, W.; -, Sutini, T.
Dharmakarya Vol 3, No 2 (2014): Dharmakarya
Publisher : DRPM Unpad

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (231.08 KB)

Abstract

Kegiatan ini merupakan kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat yang bertujuan untuk mencegah penyalahgunaan narkoba dan perilaku seks bebas di kalangan siswa SMP dan SMA di Jatinangor. Dalam kegiatan pelatihan ini yang menjadi sasaran kepesertaan adalah remaja pelajar SLTP dan SLTA karena pada kelompok usia ini sangat rawan dan rentan melakukan penyalahgunaannarkoba disebabkan secara psikologis usia remaja berkecenderungan untuk mencoba hal yang baru dan ingin menunjukan diri kepada pihak yang lainnya. Menurut data dari BNN penyalahgunaan narkoba di kalangan remaja mencapai 80% dan itu adalah angka yang tertinggi di antara usia lainnya. Model kegiatan yang telah kami laksanakan adalah Pelatihan dengan metode Dinamika Kelompok. Pemilihan model itu dilakukan dengan asumsi bahwa para peserta (pelajar SMP dan SMA) telah memiliki pengetahuan tentang Narkoba yang mereka dapatkan melalui penyuluhan yang dilakukan oleh pihak kepolisianatau dalam iklan yang cukup gencar tentang bahaya narkoba baik melalui media elektronik, cetak dan lain-lain. Namun, tidak diketahui seberapa kuat sikap para remaja pelajar yang telah mendapatkan pengetahuan tersebut berani untuk menolak terhadap narkoba. Hal itu dijadikan pertimbangan kami dalam melakukan pelatihan selama tiga hari, dengan menyajikan 14 materi yang digolongkan menjadi tiga aspek pokok yaitu aspek pengetahuan, sikap, dan keterampilan. Kegiatan pelatihan yang telah dilaksanakan diikuti oleh 80 orang siswa siswa SLTP dan SLTA dari sembilan sekolah selama tiga hari. Semua peserta telah mengikuti kegiatan itu dengan penuh semangat. Pada akhir kegiatan mereka sepakat untuk memerankan dirinya di lingkungan tempat mereka berada, baik di lingkungan sekolah atau pun di lingkungan tempat mereka tinggal. Sebagai tindak lanjut dari kegiatan itu para peserta membentuk kelompok peduli narkoba dan seks bebas di sekolah mereka. Secara regulerakan mengadakan pertemuan dengan mahasiswa yang menjadi fasilitator pada pelatihan untuk mendiskusikan berbagai hal terkait peran mereka sebagai agent untuk mencegah penyalahgunaan narkoba dan perilaku seks bebas di sekolah mereka.
NEO MODERNISME ISLAM INDONESIA: WACANA KEISLAMAN DAN KEBANGSAAN NURCHOLISH MADJID -, Suryani
JWP (Jurnal Wacana Politik) Vol 1, No 1 (2016): JWP (Jurnal Wacana Politik) Maret
Publisher : Departemen Ilmu Politik, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (301.847 KB) | DOI: 10.24198/jwp.v1i1.10548

Abstract

Neo modernism emerged as a critical discourse face the phenomenon of modernist Islamic thought that emphasizes reason and ratio in view of the existence of religion in a struggle and debate ideas discourse on Islam and society. In the neo modernism discourse, the phenomenon of religious exclusivity becomes a very important study. Exclusive theology is used by some hard-line Islamic groups to judge other religions or other Islamic groups that are not inline with Islam that they believe to be the real truth. Neo modernism evolved to respons this religious exclusivity and the religious inclusivity comes to make a new discourse on Islam which has the main idea of an understanding of the universal message delivered by God not only to one particular religion but also to other religions in the scriptures each. The efforts to avoid subjectivity of religion and promote objectivity in the social sphere in Nurcholish Madjid’s thought will not reduce the religious existence, but will make it more effective and elegant can also be easily accepted by modern society without suspicion.
PEMBUATAN SERAT DARI SABUT KELAPA -, Suryani
Sistem Informasi Vol 1 No 1 (2010): Jurnal Photon
Publisher : Fakultas MIPA dan Kesehatan Universitas Muhammadiyah Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (356.669 KB)

Abstract

Sabut kelapa selama ini hanya digunakan sebagai bahan bakar, pembuatan sapu dan pengisi jok kursi. Ternyata sabut kelapa itu dapat dijadikan serat yang dapat digunakan sebagai bahan baku pembuatan alas kaki, tali temali, dan bahan pendukung industri tekstil. Sabut kelapa mengandung sellulosa, hemi sellulosa, dan lignin. Penghilangan kadar lignin dapat dilakukan dengan cara perendaman dengan pelarut. Adapun pelarut yang digunakan yaitu Hidrogen Peroksida (H2O2). Variabel-variabel yang mempengaruhi pada pengurangan kadar lignin yaitu: lamanya waktu perendaman dengan pelarut dan konsentrasi pelarut yang digunakan. Dari penelitian yang telah dilakukan didapatkan waktu perendaman sabut kelapa dengan pelarut Hidrogen Peroksida (H2O2) yang terbaik adalah selama 5 hari dengan konsentrasi pelarut 3 %, perolehan yield serat sabut kelapa yang terbaik adalah 93.3%, dan kadar air 0%, serta warna serat yang dihasilkan adalah kuning muda atau cerah.
PENGGORENGAN VAKUM UMBI BENGKUANG -, Suryani
Sistem Informasi Vol 1 No 1 (2010): Jurnal Photon
Publisher : Fakultas MIPA dan Kesehatan Universitas Muhammadiyah Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (337.274 KB)

Abstract

Juicy tuber [Pachyrhizuz Erosus L] is the one of holticultural product any location found in Indonesia. It has a typical texture and taste. Usually consumed in a fresh form or used as mixture in the making af canned fruit in food industry. Observing the minimal of the juicy tuber, it is necessary to develop the alternative of the juicy tuber root processing to have a new product with high economical value.This research was conducted to study the influence or effect of the slice thickness and frying time to ward several physical and organoleptical slice thickness and the optimum frying time in the making of the crispy chips of the juicy tuber by using vacuum frying. From this research it is expected to increase the economical value of the juicy tuber and produce the crispy chips product which prosses the physical and organoleptical characteristic accepted by consumer.The result of the physical and organoleptical characteristic test show, the favoristim level of panelist in color chipiness and taste feature of the crispy chips of the juicy tuber produced with the one mm thickness and the frying time averagely three minutes and percentage of moisture in the crispy chips 1,25 – 3,22 on dry weight basis.
PEMBUATAN PULP DARI DAUN PISANG -, Suryani
Sistem Informasi Vol 1 No 1 (2010): Jurnal Photon
Publisher : Fakultas MIPA dan Kesehatan Universitas Muhammadiyah Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (433.725 KB)

Abstract

Proses yang digunakan dalm pembuatan pulp ini adalah proses semi kimia dengan menggunakan larutan pemasak NaOH. Pembuatan pulp dilakukan pada pemasakan dengan temperatur 125°C, dimana konsentrasi NaOH yang digunakan bervariasi dari 1%, 1,3%, 1,6%, dengan waktu pemasakan 1 jam, 2 jam, 3 jam serta berat sampel tetap yaitu 250 gr. Data hasil percobaan menunjukkan bahwa kondisi pemasakan yang optimal diperoleh pada konsentrasi NaOH 1,6% dengan lama pemasakan 3 jam dengan bilangan permanganat 5,833.
PENGGUNAAN MULTIMEDIA ADOBE FLASH PADA MATERI AJAR MENYEDERHANAKAN DAN MENGURUTKAN PECAHAN -, Suryani
Didaktikum Vol 19, No 3 (2019): Agustus – Desember 2019
Publisher : Didaktikum

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Hal yang melatar belakangi dilakukannya penelitian ini adalah, pada pembelajaran Matematika terutama materi menyederhanakan dan mengurutkan pecahan, hasil belajar siswa masih masih belum sesuai dengan harapan. Hanya 22% siswa yang memenuhi dengan KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) 75. Sedangkan target ketuntasan yang ingin dicapai adalah 85 %. Peneliti ingin meningkatkan pemahaman siswa tentang menyederhanakan dan mengurutkan pecahan menggunakan multimedia berbasis adobe flash. Peneliti merencanakan penelitian ini menggunakan prinsip Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian ini dibagi dalam 2 siklus yaitu siklus I dan siklus II yang masing-masing terdiri dari 3 pertemuan. Adapun hasilnya adalah setelah dilaksanakan perbaikan pembelajaran siklus I terjadi peningkatan pemahaman tentang menyederhanakan dan mengurutkan pecahan menjadi 56%. Setelah peneliti melanjutkan perbaikan pembelajaran pada siklus II hasilnya terjadi peningkatan yang signifikan yaitu telah mencapai 89%. Dengan adanya hasil yang demikian penulis merasa penelitian telah cukup memenuhi target ketuntasan dari 88%. Simpulan dari penelitian adalah dengan adanya penggunaan Multimedia Adobe flash dapat meningkatkan pemahaman tentang menyederhanakan dan mengurutkan pecahan siswa kelas VI SDN Tembok Banjaran 01 Kec. Adiwerna Kab. Tegal semester 2 tahun pelajaran 2018/2019.
PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN STRATEGI POLAMATIKA KELAS V SDN 15 TELUK PAKEDAI F34210487, MURNI; -, Suryani; -, Kaswari
Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa Vol 2, No 1 (2013): Januari 2013
Publisher : Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Peningkatan Aktivitas Belajar Siswa Pada Pembelajaran Matematika Dengan Strategi Polamatika Kelas V SDN 15 Teluk Pakedai. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan peningkatan aktivitas belajar siswa dengan menggunakan strategi polamatika dalam pembelajaran matematika di kelas V SDN 15 Teluk Pakedai. Metode penelitian ini adalah metode deskriptif, bentuk penelitian adalah penelitian tindakan kelas bersifat kolaboratif. Hasil penelitian ini dapat meningkatkan aktivitas fisik siswa pada siklus I sebesar 87,5% meningkat sebesar 9,37% menjadi 96,87% pada siklus II, dapat meningkatkan aktivitas mental siswa pada siklus I sebesar 71,87% dan dapat meningkatkan aktivitas emosional siswa pada siklus I sebesar 77,08% meningkat sebesar 16,65% menjadi 93,75% pada siklus II. Indikator penilaian kinerja guru, siklus I rata-ratanya adalah 3,05 meningkat pada siklus II rata-ratanya adalah 3,89. Dengan menggunakan strategi polamatika dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa SDN 15 Teluk Pakedai. Kata Kunci: aktivitas belajar, pembelajaran matematika, strategi polamatika Abstract: Increase student learning activities in mathematics learning strategies class polamatika V SDN 15 bay Pakedai. This study aimed to describe increase in students learning activities using strategies in learning mathematics polamatika di grade V SDN 15 bay Pakedai. This research method is descriptive, the form of research is collaborative action research. The results of this study increase physical activity of student in cycle one of 87,5% increased by 9,37 % to 96, 87 % in cycle two, can enhance mental activity of student in cycle one for 71,87 % and can increase the emosional activity student in cycle one at 77,08 % increased by 16,65 % to 93,75 % in cycle two. Indicator of teacher performance appraisal cycle. The average increase was 3,05 at two cycle average is 3,89. Polamatika using strategies to improve student learning activities SDN 15 bay pakedai. Key word: learning activities, learning mathematic, strategies polamatika.
UPAYA PENCEGAHAN PENYALAHGUNAAN NARKOBA DAN SEKS BEBAS SERTA PENINGKATAN KEMAMPUAN KOPING REMAJA BERBASIS KELOMPOK SEBAYA DI SMP DAN SMA DI JATINANGOR Suryani -; Rafiyah, I. -; Mardiah, W. -; Sutini, T. -
Dharmakarya Vol 3, No 2 (2014): Dharmakarya
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (231.08 KB) | DOI: 10.24198/dharmakarya.v3i2.8357

Abstract

Kegiatan ini merupakan kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat yang bertujuan untuk mencegah penyalahgunaan narkoba dan perilaku seks bebas di kalangan siswa SMP dan SMA di Jatinangor. Dalam kegiatan pelatihan ini yang menjadi sasaran kepesertaan adalah remaja pelajar SLTP dan SLTA karena pada kelompok usia ini sangat rawan dan rentan melakukan penyalahgunaannarkoba disebabkan secara psikologis usia remaja berkecenderungan untuk mencoba hal yang baru dan ingin menunjukan diri kepada pihak yang lainnya. Menurut data dari BNN penyalahgunaan narkoba di kalangan remaja mencapai 80% dan itu adalah angka yang tertinggi di antara usia lainnya. Model kegiatan yang telah kami laksanakan adalah Pelatihan dengan metode Dinamika Kelompok. Pemilihan model itu dilakukan dengan asumsi bahwa para peserta (pelajar SMP dan SMA) telah memiliki pengetahuan tentang Narkoba yang mereka dapatkan melalui penyuluhan yang dilakukan oleh pihak kepolisianatau dalam iklan yang cukup gencar tentang bahaya narkoba baik melalui media elektronik, cetak dan lain-lain. Namun, tidak diketahui seberapa kuat sikap para remaja pelajar yang telah mendapatkan pengetahuan tersebut berani untuk menolak terhadap narkoba. Hal itu dijadikan pertimbangan kami dalam melakukan pelatihan selama tiga hari, dengan menyajikan 14 materi yang digolongkan menjadi tiga aspek pokok yaitu aspek pengetahuan, sikap, dan keterampilan. Kegiatan pelatihan yang telah dilaksanakan diikuti oleh 80 orang siswa siswa SLTP dan SLTA dari sembilan sekolah selama tiga hari. Semua peserta telah mengikuti kegiatan itu dengan penuh semangat. Pada akhir kegiatan mereka sepakat untuk memerankan dirinya di lingkungan tempat mereka berada, baik di lingkungan sekolah atau pun di lingkungan tempat mereka tinggal. Sebagai tindak lanjut dari kegiatan itu para peserta membentuk kelompok peduli narkoba dan seks bebas di sekolah mereka. Secara regulerakan mengadakan pertemuan dengan mahasiswa yang menjadi fasilitator pada pelatihan untuk mendiskusikan berbagai hal terkait peran mereka sebagai agent untuk mencegah penyalahgunaan narkoba dan perilaku seks bebas di sekolah mereka.
AMPLIFIKASI GEN 16S-rRNA BAKTERI TERMOFILIK DARI SUMBER AIR PANAS, GUNUNG PANCAR BOGOR Suryani -; Laksmi Ambarsari; Efi Sanfitri Harahap
Jurnal Riset Kimia Vol. 3 No. 1 (2009): September
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jrk.v3i1.97

Abstract

 ABSTRACT Exploration of thermophilic bacteria that produce thermostable enzyme is most useful in application for enzyme base industrial. The aim of of this research is to isolate and amplificate the 16S-rRNA gene from thermophilic bacteria isolate at hotspring, Mount of Pancar, Bogor. The research steps consist of bacteria isolation, chromosomal DNA extraction, and amplification of 16S-rRNA gene. The water sample as source for bacteria was collected from four cauldrons. Temperature and pH for each cauldron are red cauldron 75-80°C, pH 7; black cauldron 55°C, pH 7; white cauldron 57°C, pH 7; and saline cauldron 25°C, pH 6, respectively. The bacteria were cultivated at Luria Bertani (LB) and Thermus media. The chromosomal DNA have been extracted. Gene amplification of 16 S-rRNA have been carried out by using universal primer (Bac F1 and Uni B1). The size of amplicon is ± 1.5kb. Keywords : thermophilic bacteria, chromosomal DNA extraction, amplification of 16S-rRNA gene
PENGETAHUAN DAN PERILAKU PASIEN TUBERKULOSIS TERHADAP PENYAKIT DAN PENGOBATANNYA Hidayah Karuniawati; Arifah Sri Wahyuni; Heni Mirawati; Suryani -; Sulistyarini -
PROSIDING SEMINAR NASIONAL & INTERNASIONAL 2015: Prosiding Bidang MIPA dan Kesehatan The 2nd University Research Colloquium
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (291.226 KB)

Abstract

Tuberculosis is the most problem in health care and leading the first death in infection disease in Indonesia. Knowledge and behavior in fluent to success in medication tbc. The purpose of this study was to understanding knowledge and behavior patient tuberculosis about their disease and medication. This study was descriptive approach, collecting data had been done by interview and questioner to patient tuberculosis, and clarification to medical record and medical staff. Result showed that respondents knowledge about their disease is 83% in high category and 17% in moderate category, respondents knowledge about their medicinal treatment is 97% in high category and 3% in moderate category. Respondents know about their disease, symptoms, and how the disease spread or infect to another, and know how to prevent spreading of this disease. Respondents know that tbc can be cured and the length of medication needs for several months. Being heal, respondents do disciplinary to taking their medication.Keywords : tbc, knowledge, behavior, disease, medication