Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Efektifitas Gel Ekstrak Pithecellobium lobatum Benth. pada Proses Kesembuhan Luka Pascapencabutan Gigi: Studi pada Cavia cobaya dengan Pengamatan Histologis Afiyah, Lisa Lamusul; Medawati, Ana
Mutiara Medika: Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Vol 17, No 2 (2017): July
Publisher : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18196/mm.170205

Abstract

Sel yang berperan penting dalam penyembuhan luka adalah kepadatan serabut kolagen. Kulit buah jengkol (P. lobatum Benth.) mengandung senyawa aktif saponin, tanin dan flavonoid yang berperan pada penyembuhan luka. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek pemberian gel ekstrak kulit buah P. lobatum Benth. terhadap kepadatan kolagen pada proses penyembuhan luka pascapencabutan gigi Cavia cobaya jantan. Jenis penelitian eksperimental murni in vivo,  rancangan posttest only control group. Subjek penelitian 45 ekor C. cobaya, dibagi lima kelompok perlakuan yaitu kelompok I (povidone iodin) sebagai kontrol positif, kelompok II (tanpa perlakuan) sebagai kontrol negatif, kelompok III, IV dan V adalah kelompok perlakuan yang diberi  gel ekstrak dengan konsetrasi 1%, 5% dan 10%. C. cobaya didekapitulasi rahang pada hari pertama, ketiga dan ketujuh. Analisis data menggunakan uji normalitas Shapiro Wilk, dilanjutkan uji One Way Anova dan uji Tukey HSD (Honestly Significant Difference). Hasil uji normalitas Shapiro Wilk menunjukkan distribusi data yang normal (p0,05). Uji One Way Anova menunjukkan terdapat perbedaan kepadatan kolagen di antara kelima kelompok. Hasil penelitian menunjukkan kepadatan kolagen signifikan pada kelompok V (gel ekstrak kulit buah P. lobatum Benth. konsentrasi 10%) dengan nilai signifikansi 0,000 (p 0,05). Kesimpulan menunjukkan  pemberian gel ekstrak kulit buah P. lobatum Benth. konsentrasi 10% efektif terhadap peningkatan kepadatan kolagen pada proses penyembuhan luka pascapencabutan gigi.
Etika Dan Legalitas Penelitian Kesehatan Yang Menjadikan Manusia Sebagai Subjek Penelitian Afiyah, Lisa Lamusul
Jurnal JURISTIC Vol 5, No 01 (2024): Jurnal JURISTIC
Publisher : PSHPM Untag Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56444/jrs.v5i01.5351

Abstract

Penelitian dalam bidang kesehatan memberikan dampak yang luas, penelitian pada manusia semakin medesaknya penyempurnaan pelayanan kesehatan untuk kesejahteraan umat manusia, yang bertujuan untuk melengkapi tata cara diagnostik, terapi, pencegahan serta pengetahuan tentang etiologi dan patogenesis suatu penyakit. Permasalahan dalam penelitian kesehatan yang melibatkan manusia sebagai subjek adalah etika dan legalitas dalam prosesnya. Metode penelitian ini dengan hukum normatif, karena menggunakan data sekunder yang menyangkut peraturan perundang-undangan terkait. Penelitian yang melibatkan manusia sebagai subjek penelitian harus memiliki tiga prinsip etik yaitu penghormatan terhadap manusia, kebaikan, dan keadilan. Legalitas terkait manusia sebagai subjek penelitian tercantum pada Peraturan Pemerintah No. 39 1995 Tentang Penelitian Dan Pengembangan Kesehatan, Keputusan Menteri Kesehatan No. 1179A/Menkes/SK/X/1999 Tentang Kebijakan Nasional Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, Keputusan Kepala Badan Pengawasan Obat Dan Makanan No. 2002/SK/ BPOM Tentang Tata Laksana Uji Klinik, UU No. 18200 2 Tentang Sistem Nasional Penelitian, Pengembangan, dan Penerapan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, Keputusan Menteri Kesehatan No. 1334/MENKES/SK/X/2002 Tentang Komisi Nasional Etik Penelitian dan UU No 17 Tahun 2023 tentang Kesehatan. Penelitian yang mengikutsertakan manusia sebagai subjek penelitian harus mengikuti etika maupun legalitasnya. Subyek penelitian kemudian dimaknai bukan hanya sebagai hal yang menunjang keberhasilan penelitian, melainkan juga sebagai bentuk tanggung jawab sosial dan moral peneliti.