Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

KARAKTERISTIK PENDERITA DENGAN GAMBARAN HISTOPATOLOGI TUBERKULOSIS DI RSUD UNDATA Hutasoit, Gina Andyka; Rupawan, I Kadek; Sari, Puspita; Tutu, Arlin Rinni
Healthy Tadulako Journal (Jurnal Kesehatan Tadulako) Vol. 10 No. 2 (2024)
Publisher : Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22487/htj.v10i2.1169

Abstract

Tuberkulosis merupakan penyakit penting sebagai penyebab morbiditas dan mortalitas. Penegakan diagnosis untuk tuberkulosis yang baik seharusnya dipadukan antara temuan klinik dan pemeriksaan histopatologi agar mendapatkan hasil diagnosis dan pengobatan yang baik. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui karakteristik dari penderita dengan hasil pemeriksaan histopatologi yang disebabkan oleh tuberkulosis di RSUD Undata tahun 2016-2021. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif, yakni penelitian yang bertujuan untuk mendapatkan gambaran atau deskripsi suatu keadaan secara objektif. Berdasarkan hasil penelitian maka dapat disimpulkan bahwa penderita tuberkulosis terbanyak yaitu pada kelompok umur 19-25 tahun dan jenis kelamin laki-laki. Sampel pemeriksaan histopatologi terbanyak adalah sampel biopsy yang berukuran kecil. Lokasi terbanyak tuberkulosis ekstra paru adalah pada regio kelenjar getah bening colli/inguinal.
RELATIONSHIP BETWEEN BODY MASS INDEX LEVELS AND THE GRADES OF HYPERMESIS GRAVIDARUM IN TORA BELO REGIONAL HOSPITAL, SIGI REGENCY Qolbi, Zuhrotul; White, I Putu Fery Immanuel; Sumarni; Rupawan, I Kadek
Medika Alkhairaat: Jurnal Penelitian Kedokteran dan Kesehatan Vol 7 No 01 (2025): April
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Alkhairaat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31970/ma.v7i01.275

Abstract

ABSTRACT Hyperemesis Gravidarum (HG) is a condition of severe nausea and vomiting in pregnant women which has many negative impacts, including economic losses due to treatment costs, the threat of maternal and fetal safety, also adverse pregnancy outcomes such as Chronic Energy Deficiency (CED), the birth of Low Birth Weight (LBW), to stunting. The risk factors for HG are multifactorial, with one modifiable risk factor is Body Mass Index (BMI) levels. Quantitative research with analytic observational design and cross-sectional approach, analyzed using Somers' d test. Data from 63 patients, the majority had an underweight (44.4%). The grades of HG in the sample there are 2 types, namely grade 1 and grade 2, with 93.7% of patients are in grade 2. Somers’ d test showed a significant relationship between BMI levels and the grades of HG with a value of p = 0.049 (p <0.05). The correlation obtained was a negative correlation (r=-0.201). The relationship was also supported by additional data that the most HG patients who has positive ketonuria, abnormal heart rate, and blood pressure, were patients with underweight. Most patients were young adults (88.9%), with multigravida (44.4%) and primipara (36.5%). Most patients had never an abortion (76.2%). There is a significant negative correlation between BMI levels and the grades of HG, namely that the lower the patient's BMI level, the more severe the grades of HG. ABSTRAK Hiperemesis Gravidarum (HG) merupakan kondisi mual dan muntah hebat pada ibu hamil yang memiliki banyak dampak negatif, antara lain kerugian ekonomi akibat biaya pengobatan, ancaman terhadap keselamatan ibu dan janin, serta luaran kehamilan yang tidak diharapkan seperti Kekurangan Energi Kronis (KEK), kelahiran Berat Badan Lahir Rendah (BBLR), hingga stunting. Faktor risiko HG bersifat multifaktorial, dengan salah satu faktor risiko yang dapat dimodifikasi adalah kadar Indeks Massa Tubuh (IMT). Penelitian kuantitatif dengan desain observasional analitik dan pendekatan cross-sectional, dianalisis menggunakan uji Somers' d. Hasil penelitian menunjukkan data dari 63 pasien, mayoritas memiliki berat badan kurang (44,4%). Derajat HG pada sampel ada 2 jenis, yaitu derajat 1 dan derajat 2, dengan 93,7% pasien berada pada derajat 2. Uji Somers' d menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara kadar IMT dengan derajat HG dengan nilai p = 0,049 (p < 0,05). Korelasi yang diperoleh adalah korelasi negatif (r=-0,201). Hubungan tersebut juga didukung oleh data tambahan bahwa pasien HG yang memiliki ketonuria positif, denyut jantung abnormal, dan tekanan darah paling banyak adalah pasien dengan berat badan kurang. Pasien terbanyak adalah dewasa muda (88,9%), multigravida (44,4%) dan primipara (36,5%). Pasien terbanyak tidak pernah melakukan abortus (76,2%). Simpulan: Terdapat korelasi negatif yang signifikan antara kadar IMT dengan derajat HG, yaitu semakin rendah kadar IMT pasien, maka derajat HG semakin berat.
HUBUNGAN USIA, DURASI DAN LAMA KERJA TERHADAP KELUHAN NYERI PUNGGUNG BAWAH (NPB) PADA PENJAHIT KONVEKSI DI KOTA PALU Nilawati, Nilawati; Filatamar, Anggun; Fitriani, Junjun; Sulistiana, Ria; Rupawan, I Kadek; Akib, Muhammad Ihsan; Pratika, Mayabi
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 6 No. 3 (2025): SEPTEMBER 2025
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v6i3.49983

Abstract

Nyeri Punggung Bawah (NPB) merupakan sindrom klinis yang ditandai dengan timbulnya gejala nyeri di sekitar punggung bawah (L5-S1) tanpa atau dapat disertai penularan ke ekstremitas inferior. NPB merupakan keluhan muskuloskeletal yang paling umum. Prevalensinya berkisar 20-33% pada seluruh penderita keluhan nyeri muskuloskeletal di seluruh dunia. Jumlah penderita nyeri punggung bawah di Indonesia belum diketahui secara pasti, namun diperkirakan antara 7,6% hingga 37%. NPB dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor risiko seperti usia, durasi dan lama bekerja. Penjahit konveksi merupakan pekerjaan dengan risiko tinggi terjadinya keluhan NPB akibat paparan faktor risiko dalam melakukan pekerjaannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara usia, durasi dan lama bekerja terhadap keluhan Nyeri Punggung Bawah (NPB) pada penjahit konveksi di Kota Palu. Penelitian ini menggunakan metode observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah penjahit konveksi, ukuran sampel adalah 36 yang diambil dengan teknik total sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner berdasarkan The Pain and Distress Scale. Uji chi square untuk analisis bivariat. Ada korelasi antara usia dan lama bekerja dengan keluhan NPB pada penjahit konveksi Kota Palu, sesuai dengan hasil, yang menunjukkan nilai p <0,05 untuk usia (p = 0,000) dan lama bekerja (p = 0,000). Namun, tidak ditemukan korelasi untuk durasi kerja (p = 0,148). Usia dan lama bekerja berhubungan, namun tidak ada korelasi antara durasi kerja dan keluhan NPB pada penjahit konveksi Kota Palu.