Claim Missing Document
Check
Articles

Found 19 Documents
Search

RANCANG BANGUN MESIN PENCACAH DAUN PELAWAN PORTABLE DENGAN VARIASI KEMIRINGAN SUDUT MATA PISAU Eka Sari Wijianti; Pranata, Firgiawan Aldy; Saparin, Saparin
AUSTENIT Vol. 13 No. 2 (2021): AUSTENIT: Oktober 2021
Publisher : Politeknik Negeri Sriwijaya, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pohon Pelawan memiliki banyak manfaat dimasyarakat, salah satunya daunnya untuk pembuatan teh herbal. Proses pembuatan teh ini menggunakan mesin pencacah daun pelawan. Mesin ini sudah ada sebelumnya, namun dimensi mesin sebelumnya terlalu besar yang dimana tujuan awal pembuatan mesin untuk membantu UMKM masyarakat yang penggunanya adalah perempuan/ibu-ibu, dan hasil cacahan masih ada yang kasar. Oleh karena itu dilakukan perancangan mesin dengan mengubah dimensi mesin menjadi 370 mm x 350 mm x 530 mm dengan motor listrik 0,34 Hp dengan putaran motor 1325 rpm. Variasi kemiringan sudut mata pisau ada 4 yaitu 10˚, 15˚, 20˚, dan gabungan dari ketiga sudut itu dengan tujuan meningkatkan kehalusan cacahan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan sudut kemiringan 10˚ menghasilkan 45,3% halus dan 54,7% kasar, untuk sudut 15˚ menghasilkan 37,31% halus dan kasar 62,69%, untuk sudut 20˚ menghasilkan 36,24% halus dan 63,76% kasar, untuk sudut gabungan  menghasilkan 38,58% halus dan 61,42% kasar. Kapasitas produksi terbesar yang dihasilkan yaitu pada kemiringan sudut 10˚ sebesar 0,78 kg/jam.
PEMANFAATAN LIMBAH ORGANIK UNTUK PEMBUATAN BRIKET SEBAGAI ENERGI ALTERNATIF UNTUK KEBUTUHAN MASYARAKAT DI DESA KULUR ILIR KABUPATEN BANGKA TENGAH Saparin Saparin; Eka Sari Wijianti
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Bangka Belitung Vol 3 No 1 (2016): Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Bangka Belitung
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Bangka Belitung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33019/jpu.v3i1.141

Abstract

Kulur Ilir is a village located in Lubuk Besar District, Central Bangka Regency, where the majority of the population, 63%, work as rubber, palm oil and pepper farmers. The large number of agriculture that develops in Kulur Ilir Village is also a very interesting potential for developing new innovations, namely making alternative energy briquettes using agricultural waste because most of the organic waste produced has not been utilized. Briquettes were developed to be one of the solutions to reduce the problem of community dependence on firewood, LPG gas and kerosene whose availability is getting thinner and cannot be renewed. The existence of the Universitas Bangka Belitung KKN-Tematik in Kulur Ilir Village regarding briquettes as alternative energy is expected to provide benefits to the community such as: the Kulur Ilir Village community can produce briquettes with raw materials in the village continuously both to meet personal needs and to be marketed, improve the economic level of the community through the briquette business, the community is no longer dependent on LPG gas and firewood whose availability is uncertain because they can use alternative energy, namely briquettes. as well as fostering an entrepreneurial spirit for anyone who wants to be an entrepreneur. As well as fostering an entrepreneurial spirit for anyone involved.
SENTRA PRODUKSI KERICU DI DESA BATU BELUBANG KECAMATAN PANGKALAN BARU KABUPATEN BANGKA TENGAH DENGAN MENGGUNAKAN MESIN PENCETAK KERICU Saparin Saparin; Eka Sari Wijianti; Yudi Setiawan
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Bangka Belitung Vol 4 No 2 (2017): Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Bangka Belitung
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Bangka Belitung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33019/jpu.v4i2.174

Abstract

Batu Belubang merupakan desa pesisir yang berada di wilayah Kecamatan Pangkalan Baru Kabupaten Bangka Tengah. Mayoritas penduduknya berprofesi sebagai nelayan yaitu kurang lebih 62,5 % (buku profil desa, 2015). Nelayan menjual hasil laut yang melimpah di tempat pelelangan ikan desa setempat, selain itu ada juga yang menjual di bawa ke kota pangkalpinang. Kericu merupakan salah satu olahan hasil laut yang di produksi insdustri rumah tangga. Kericu adalahan makanan khas bangka yang digemari masyarakat. Pembuatan kericu dilakukan secara manual dengan menggunakan tangan. Pengabdian kepada masyarakat melalui KKN Tematik dilakukan di desa ini bertujuan untuk membantu masyarakat setempat dalam membuat kericu dengan menggunakan mesin pencetak kericu. Adapun mesin pencetak kericu merupakan hasil dari tugas akhir mahasiswa Teknik Mesin UBB yang di bimbing oleh Dosen Teknik Mesin dan bekerjasama dengan pak Suarno (guru dari SMK N 2 Pangkalpinang)
MESIN PENGERING LADA MENGGUNAKAN RAK BERBAHAN PLAFON GRC (GLASSFIBER REINFORCED CEMENT BOARD) DAN KARUNG GONI Yudi Setiawan; Eka Sari Wijianti; Anuar Dani
FLYWHEEL : Jurnal Teknik Mesin Untirta Volume III Nomor 1, April 2017
Publisher : Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36055/fwl.v1i1.1462

Abstract

Mesin pengering lada adalah sebuah mesin/alat yang dapat membantu proses pengeringan lada. Mesin pengeringan mekanis/buatan memerlukan tambahan bahan rak guna mendapatkan kualitas pengeringan lada yang lebih baik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui waktu yang diperlukan untuk mengeringkan lada dan kualitas lada Menggunakan Rak Berbahan Plafon GRC Dan Karung Goni. Pengaturan temperatur menggunakan termostat sesuai dengan temperatur yang diinginkan pada pengujian pada suhu 40 oC. Sedangkan penurunan massa bahan dilakukan secara penimbangan satu jam sekali. Dari hasil penelitian didapatkan penurunan massa bahan terhadap waktu pada bahan rak plafon GRC menghasilkan waktu pengeringan 11 jam, 14, dan 15 jam dengan rata-rata penurunan massa bahan pad arak atas 540,66 gram, rak tengah 540,33 gram, dan rak bawah 547 gram. Pada rak berbahan karung goni dengan rata-rata penurunan massa bahan pada arak atas 546,67 gram, rak tengah 548,33 gram, dan rak bawah 549,33 gram  dengan waktu pengeringan 11 jam, 14 jam , dan 15 jam. Kadar air terendah terjadi pada rak berbahan karung goni dengan rata-rata sebesar 12,32%, sedangkan kandungan minyak atsiri tertinggi juga pada rak berbahan karung goni dengan rata-rata sebesar 2,3107%.
RANCANG BANGUN MESIN PERAJANG WORTEL MENGGUNAKAN MESIN 1⁄2 HP Andry Lesmana; Eka Sari Wijianti; , Saparin
Jurnal Turbulen Vol 2 No 1 (June 2019)
Publisher : Universitas Tridinanti Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36767/turbulen.v2i1.519

Abstract

The culinary industry is a strategic sector for economic development in Indonesia. in the province of  Bangka Belitung Islands, now this has been done many culinary business home users better known business with catering. The culinary preferred to official events such as the wedding is one of the gado gado. The gado gado made with various mixtures ingredients like cucumber, carrots, cabbage and salad leaves. The process of cut carrots can be quite complex. Manually, the process of cutting carrots started with cut carrots into thin-thin, then cut extends so that the measuring length of approx. 7cm and thick 2-4 mm. For 5 kg of carrots, takes approximately 2 hours with 4 people of labor. By because it made the chopper engine carrots to help the culinary production to execution more efficient. The chopper engine carrots made dimension 900 mm x 530 mm x 400 mm, with motor power ½ Hp, and audible 1400 rpm. Cutting system using the rotary system namely the dish/stand eye cut the rotating while the position of the carrot is silent. The torque on the axis of the cutter 635,8325 Nmm. The research results show that to chop 1 kg carrot takes approximately 6-7 minutes. Now the results obtained are as much as 53,075% chopping results carrot is good or in accordance with the size of the expected, as much as 28,975 % showed good enough, 17,95 % less good. Keywords: Carrots, Chopper Engine carrots,  Chainsaws
PENGARUH PENAMBAHAN ZAT ADIKTIF PADA PREMIUM TERHADAP POLUSI UDARA KENDARAAN BERMOTOR Yudi Setiawan; Eka Sari Wijianti; Irfan Wahyudi
Machine : Jurnal Teknik Mesin Vol 2 No 1 (2016): Machine : Jurnal Teknik Mesin
Publisher : Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Bangka Belitung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (192.988 KB)

Abstract

Meningkatnya penggunaan kendaraan bermotor akan meningkatkan konsumsi bahan bakar sehingga berdampak terhadap meningkatnya polutan diudara terutama karbon monoksida (CO) dan hidrokarbon (HC) yang dihasilkan dari sisa hasil pembakaran kendaraan bermotor. Gas buang yang berasal dari kendaraan bermotor dalam kadar yang berlebihan akan berbahaya baik terhadap kesehatan manusia maupun lingkungannya. Akan tetapi, dengan semakin meningkatnya jumlah penduduk maka penggunaan kendaraan bermotor juga akan meningkat. Penelitian mengenai campuran Metanol dan Aseton dengan premium dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh variasi campuran Metanol dan Aseton dengan premium terhadap emisi gas buang, densitas dan laju aliran bahan bakar dengan variasi campuran bahan bakar Aseton 4%, Aseton 8%, Metanol 4%, Metanol 8% dan pada putaran mesin 2000 rpm, 3000 rpm, 4000 rpm, 5000 rpm. Aseton dan Metanol bisa mengurangi kadar CO dan HC. CO terendah dihasilkan pada campuran methanol 8% pada putaran 2000 rpm yaitu sebesar 2,6 %. HC terendah dihasilkan pada campuran Metanol 8 % pada putaran 5000 rpm yaitu sebesar 131 ppm. Semakin naiknya putaran mesin maka kandungan CO semakin meningkat, sedangkan HC akan semakin menurun.Campuran Aseton dan Metanol dengan premium bisa mengurangi waktu konsumsi bahan bakar. Namun seiring dengan naiknya putaran mesin maka waktu konsumsi bahan bakar semakin menurun. Waktu konsumsi bahan bakar tertinggi dihasilkan pada premium murni pada putaran 2000 rpm yaitu selama 141.23 detik. Laju aliran bahan bakar terendah dihasilkan pada premium murni pada putaran 2000 rpm yaitu selama 0.175 kg/jam
KARAKTERISTIK BRIKET BERBAHAN CAMPURAN CANGKANG BUAH KARET DAN BATANG SENGGANI DENGAN TEKANAN PENCETAKAN 90 PSI Elyas Kustiawan; Eka Sari Wijianti; Saparin Saparin
Machine : Jurnal Teknik Mesin Vol 4 No 1 (2018): Machine : Jurnal Teknik Mesin
Publisher : Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Bangka Belitung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (219.812 KB) | DOI: 10.33019/jm.v4i1.449

Abstract

Abstrak Briket atau yang lebih dikenal dengan bahan bakar arang merupakan energi biomassa sebagai salah satu bentuk energi alternatif. Briket mempunyai prospek yang bagus untuk dikembangkan karena pembuatannya yang mudah dan ketersediaan bahan baku yang melimpah di alam. Oleh karena itu penelitian ini berupaya membuat briket dengan kombinasi campuran cangkang buah karet dan batang senggani. Kedua bahan tersebut adalah tanaman yang sangat banyak ditemui di wilayah Bangka Belitung, terutama di area perkebunan dan area hutan. Penelitian dilakukan untuk mengetahui karakteristik briket meliputi kadar air, kadar abu dan nilai kalor sesuai standar mutu SNI 01-6235-2000. Briket dibuat dengan variasi campuran cangkang buah karet : batang senggani yaitu 100%:0%, 75%:25%, 50%:50%, 25%:75%, 0%:100%. Bahan perekat menggunakan tepung kanji sebanyak 10 gram tiap komposisi campuran. Briket dicetak pada tekanan tetap yaitu 90 psi. Untuk mempercepat proses pengeringan, briket dikeringkan dalam oven dengan temperatur 80oC selama 16 jam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa untuk seluruh variasi komposisi campuran briket, kadar air masih berada di atas 8% (belum memenuhi standar SNI), kadar abu berada di bawah 8% (memenuhi standar SNI) dan nilai kalor di atas 5000 Kal/g (memenuhi standar SNI). Variasi komposisi terbaik adalah komposisi 75% cangkang buah karet dan 25 % kayu senggani dengan nilai kadar air 10,56%, kadar abu 4,19 % dan nilai kalor 6123,23 Kal/g. Hal ini disebabkan karena cangkang buah karet sebagai pembawa sifat karakteristik briket yang lebih baik dibandingkan batang senggani.
PENGARUH VARIASI TEKANAN PENCETAKAN TERHADAP KARAKTERISTIK BRIKET BERBAHAN KAYU SENGGANI DAN KULIT KAYU BAKAU Erik Taurik Septian; Eka Sari Wijianti; Saparin Saparin
Machine : Jurnal Teknik Mesin Vol 3 No 2 (2017): Machine : Jurnal Teknik Mesin
Publisher : Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Bangka Belitung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (474.4 KB)

Abstract

ABSTRAK Tanaman Senggani (Melastoma Candidum D. Don) adalah tumbuhan yang tumbuh liar pada tempat yang mendapat sinar matahari yang cukup, seperti di ladang, di semak belukar dan di tepi rawa yang tidak termanfaatkan sama sekali begitu juga dengan banyaknya limbah arang berupa kulit kayu bakau yang banyak terdapat dipengrajin arang desa Pagarawan yang terbuang sia-sia. Maka dari itu tujuan dari penelitian ini adalah memanfaatkan kedua bahan tersebut sebagai bahan bakar alternative yaitu briket. Sebagai bahan utamanya penelitian ini menggunakan 100% kayu senggani dan 100% arang kulit kayu bakau dengan variasi tekanan 80 Psi, 100 Psi dan 120 Psi. Pengeringan menggunakan oven listrik dengan suhu 600 C selama 24 jam. Penekanan/pengepresan briket, proses ini dimaksudkan agar adonan briket dengan daya guna dan hasil guna yang baik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai kadar air terendah pada perlakuan dengan tekanan 80 Psi berbahan kulit kayu bakau sebesar 13.85%. Nilai kadar abu terendah pada perlakuan dengan tekanan 100 Psi berbahan kayu senggani sebesar 1.62%. Nilai kalor tertinggi terdapat pada perlakuan dengan tekanan 80 Psi berbahan kulit kayu bakau sebesar 5366.35 kal/g. Hasil pengujian drop test menunjukkan shatter index briket yang baik, karena tidak hancurnya briket saat dilakukan pengujian setinggi 1.8 m. Hasil briket terbaik didapatkan pada perlakuan 100% arang kayu senggani dengan tekanan 120 Psi menghasilkan kadar abu terendah sebesar 1.62% meski nilai kalornya tidak memenuhi standar.
CAMPURAN KULIT KETELA POHON DAN CANGKANG BUAH KARET SEBAGAI BAHAN ALTERNATIF PEMBUATAN BRIKET Yudi Setiawan; Eka Sari Wijianti; Ibnu Dinar
Machine : Jurnal Teknik Mesin Vol 5 No 1 (2019): Machine : Jurnal Teknik Mesin
Publisher : Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Bangka Belitung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (383.456 KB) | DOI: 10.33019/jm.v5i1.813

Abstract

Kulit ketela pohon dan cangkang buah karet dapat digunakan sebagai bahan baku briket. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui suhu pengeringan terbaik terhadap briket dan perbaningan bahan campuran kulit ketela pohon dan cangkang buah karet terhadap nilai kadar air, kerapatan, kadar abu, kadar zat menguap, kadar karbon dan nilai kalor. Bahan briket pada penelitian ini adalah kulit ketela pohon dan cangkang buah karetdengan perekat tepung kanji dan buat pada temperatur pemanasan 1000C, 2000C dan 2500C. Hasil penelitian menunjukkan bahwa suhu yang terbaik pada pembuatan briket ini terdapat pada suhu 2500C dan campuran yang terbaik terdapat pada komposisi campuran 25% cangkang buah karet dan 75% kulit ketela pohon. Kadar air yg dihasilkan pun yang paling rendah yaitu 7,10%, dan kadar karbon pun paling tertinggi yaitu 45,98% dan memiliki nilai kalor tertinggi yaitu sebesar 6901,451Kal/g.
SIMULASI ALIRAN PADA TURBOSAIL MENGGUNAKAN MODEL RANS - SCALABLE WALL FUNCTION Eka Sari wijianti
Machine : Jurnal Teknik Mesin Vol 5 No 1 (2019): Machine : Jurnal Teknik Mesin
Publisher : Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Bangka Belitung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (971.872 KB) | DOI: 10.33019/jm.v5i1.1002

Abstract

Turbosail merupakan silinder yang diletakkan di tengah kapal yang berfungsi meningkatkan gaya angkat (lift) kapal sehingga mampu mereduksi penggunaan bahan bakar. Sama seperti cara kerja layar dan turbin, turbosail memanfatkan propulsi angin sebagai sumber energinya. Pada penelitian ini akan disimulasikan sebuah turbosail dengan bentuk bulat telur yang ditambahkan ekor pada bagian belakangnya untuk mengurangi gaya hambat (drag). Untuk mengetahui kinerja turbosail, dilakukan simulasi menggunakan RANS (Reynolds Average Navier Stokes) dengan model simulasi Scalable Wall Function. Geometri dan meshing dibangun dengan software Salome. Perhitungan simulasi dijalankan menggunakan program Code Saturne, sedangkan penyajian grafik menggunakan program Paraview dan Phyton. Hasil simulasi menunjukkan bahwa bentuk bulat telur dan penempatan ekor di bagian belakang turbosail mampu meningkatkan nilai CL dan mereduksi nilai CD. Nilai CL untuk bilangan Reynold 104 adalah 1,45 dan nilai CD sebesar 0,58. sedangkan untuk bilangan Reynold 105 nilai CL adalah 1,47 dan nilai CD adalah 0,71.