Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Enhancing Early Childhood Education through Effective School Leadership: The Impact of PAUD Principals on Teacher Welfare and Institutional Progress in Cangkuang Kulon, Kab. Bandung Nurleni, Nurleni; Mulyaniapi, Tepi; Anwaruddin, Anwaruddin
Journal of Islamic Early Childhood Education (JOIECE): PIAUD-Ku Vol. 4 No. 1 (2025): Journal of Islamic Early Childhood Education (JOIECE): PIAUDKU
Publisher : Institut Agama Islam Persis Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54801/kej3vy92

Abstract

The success of early childhood education institutions is undoubtedly linked to the role of the principal, who must possess the qualifications and competencies of a kindergarten/RA principal as stipulated by the Minister of Education. The performance of a principal will undoubtedly influence various components within an educational institution, including teacher welfare and the progress of early childhood education institutions. This study aims to determine the influence of the performance of PAUD principals in Cangkuang Kulon Village, Dayeuhkolot District, Bandung Regency on teacher welfare and PAUD progress. The research was conducted by collecting data from questionnaires distributed to 23 PAUD institutions with a total of 54 teacher respondents. This study obtained 74.1% of the data. PAUD principals in Cangkuang Kulon village showed continuous improvement in the quality of education, and PAUD teachers obtained welfare in accordance with the indicators as PAUD teachers, as seen from 64.8% of PAUD teachers always having a professional attitude in accordance with Law No. 14 of 2005 in facing work challenges. PAUD institutions are in line with PAUD institutional development indicators, as evidenced by 59.3%, indicating that PAUD institutions meet children's needs in terms of learning and physical activities.
FESTIVAL BUDAYA ACEH AND PAPUA DI AL AZHAR SYIFA BUDI CIBUBUR Hidayat, Candra; Maulana, Alifatqul; Setiawan, Christin; Ariesta, Eliza; Wijayati, Eko Sri; Anwaruddin, Anwaruddin
Jurnal Widya Laksmi: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 5 No. 1 (2025): Jurnal WIDYA LAKSMI (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat) - Inpress
Publisher : Yayasan Lavandaia Dharma Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59458/jwl.v5i1.133

Abstract

Indonesia memiliki kekayaan budaya yang sangat beragam, yang menjadi identitas dan kekuatan bangsa. Namun, seiring dengan globalisasi, banyak kebudayaan lokal yang terancam punah. Oleh karena itu, pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam melestarikan budaya lokal, khususnya budaya daerah Aceh dan Papua. Metode yang digunakan dalam pengabdian ini adalah pendekatan partisipatif melalui pelaksanaan kegiatan edukasi, pelatihan, serta pemetaan potensi budaya daerah. Kegiatan ini melibatkan berbagai pihak, seperti pemerintah lokal, masyarakat, dan akademisi untuk memastikan keberlanjutan program. Hasil pengabdian menunjukkan bahwa masyarakat mulai memahami pentingnya pelestarian budaya melalui kegiatan yang melibatkan mereka secara langsung. Diskusi hasil pengabdian mencakup relevansi kebudayaan dalam membangun karakter bangsa dan ketahanan sosial, serta tantangan yang dihadapi dalam memelihara kebudayaan di tengah arus globalisasi. Berdasarkan hasil analisis SWOT, meskipun terdapat kelemahan seperti penurunan partisipasi dalam olahraga tradisional dan permainan rakyat, terdapat peluang yang dapat dimaksimalkan untuk pemajuan kebudayaan melalui teknologi dan kebijakan publik. Saran yang dapat diberikan adalah perlunya kebijakan yang lebih mendalam dalam melibatkan masyarakat dalam kegiatan kebudayaan lokal. Kesimpulannya, melestarikan budaya daerah seperti Aceh dan Papua sangat penting dalam memperkuat identitas nasional dan mendukung keberagaman budaya Indonesia.
KONSEP SAKINAH MENURUT HAKIM PEREMPUAN DI PENGADILAN AGAMA BANTUL, YOGYAKARTA Anwaruddin, Anwaruddin
Al-Ahwal: Jurnal Hukum Keluarga Islam Vol. 7 No. 1 (2014)
Publisher : Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14421/ahwal.2014.07105

Abstract

Sakinah family is a family form that is coveted by every partner. Every family wants to realize the dream of a family in accordance with the teachings of Islam. Sakinah family always perceived that the public is the region husband, being domestic is the wife of the region. However, in the present context by following the rapid development of the times, there is a shift or a change in mindset that is relevant to the intellectual competence between husband and wife. When a wife is not only portray its function in the domestic sphere, but they are also active in the public sphere with applying scientific obtained. One of the things that is interesting to study is how the process of forming happy family, if the wife is in the more public areas. For example, a wife’s career as a religious court judge in Bantul, Yogyakarta. The task of a judge is to receive, examine, and decide cases in a judicial environment then take a calm and clear mind to solve a case that was handled without neglect their duties as a wife and homemaker. This paper discusses the view of Islamic law according to the concept of harmonious family of women religious court judges, Bantul, Yogyakarta.[Keluarga sakinah merupakan bentuk keluarga yang diidamkan oleh setiap pasangan. Setiap keluarga ingin mewujudkan keluarga idaman yang sesuai dengan ajaran Islam. Keluarga sakinah selalu dipersepsikan bahwa publik adalah wilayah suami, sedang domestic adalah wilayah istri. Namun, dalam kontekssekarang dengan mengikuti pesatnya perkembangan zaman, ada pergeseran atau perubahan pola pikir yang relevan dengan kompetensi intelektual antara suami dan istri. Saat ini seorang istri tidak hanya memerankan fungsinya di ranah domestik namun mereka turut aktif di ranah publik dengan mengaktuslisasikan keilmuan yang diperolehnya. Salah satu hal yang menarik untuk dikaji adalah bagaimana proses membentuk keluarga sakinah, bila istri lebih banyak berada pada wilayah publik. Misalnya seorang istri berkarir sebagai hakim di Pengadilan Agama Bantul, Yogyakarta. Tugas seorang hakim adalahmenerima, memeriksa, dan memutus perkara di suatu lingkungan peradilan maka butuh pemikiran yang tenang dan jernih untuk memecahkan sebuah kasus yang ditangani tanpa melalaikan kewajibannya sebagai seorang ibu rumah tangga dan istri. Tulisan ini membahas tentang pandangan hukum Islam mengenai konsep keluarga sakinah menurut hakim perempuan Pengadilan Agama Bantul, Yogyakarta].