Djumarman .
Badan Penelitian dan Pengembangan Industri

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

KAJIAN PENGEMBANGAN MODEL KETERKAITAN PERANAN LITBANG DALAM PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI ., Djumarman; Herman, Atih Surjati
Jurnal Riset Industri Vol 1, No 3 (2007):
Publisher : Badan Penelitian dan Pengembangan Industri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (911.381 KB)

Abstract

Banyak dan tersebarnya kegiatan litbang, menyebabkan terbukanya kemungkinan setiap unit litbang bekerja sendiri-sendiri sehingga perannya bagi pengembangan klaster kurang optimal. Telah dilakukan kajian untuk mengembangkan model keterkaitan peranan litbang dalam pembangunan klaster industri. Alternatif model inovasi dikembangkan dengan tujuan jangka pendek, yaitu: meningkatkan dukungan teknologi bagi industri anggota klaster prioritas; meningkatkan peran Balai litbang di lingkungan Depertemen Perindustrian dalam mendukung klaster industri; dan meningkatkan jejaring internal antar unit di lingkungan Departemen Perindustrian sebagai satu kesatuan dalam mendukung pengembangan klaster industri melalui penyediaan teknologi lokal.
STRATEGI PENGEMBANGAN KOPENTENSI INTI DAERAH Mulyadi, Dedy; ., Djumarman
Jurnal Riset Industri Vol 2, No 3 (2008):
Publisher : Badan Penelitian dan Pengembangan Industri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1374.856 KB)

Abstract

Mengingat akan pentingnya upaya untuk meningkatkan daya saing, maka kebijakan pembagunan nasionalke depan adalah membagun daya saing industri yang berkelanjutansalah satu pendekatan yang dilakukannya adalah pendekatan buuton up, yaitu melaui penerapan kopetensi inti industri di daerah yang berlandaskan pada keungulan yang dimiliki daerah. Tulisan ini membahas faktor-faktoryang mempengaruhidan strategi pengembangan industri daerah, Dalam prespektif ekonomi regional, kopentensi inti adalah kemampuan suatu daerah untuk menarik investasi dari luar daerah itu,baik investasi asing maupun dalam negri. Suatu daerah memiliki tingkatkopetensi tinggi apabila sangup menarik investasi tersebut untuk memfasilitasiaktifitas perekonomian yang menghasilkan nilai tambah. Penetapan kopetensi inti industri daerah dilakukan melalui dua tahapan, yaitu tahap penelitianatau kajian dan tahap penentuan produk ungulan mengunakan berbagai kriteria . Tahap penelitian atau kajian paling tidak meliputi delapan langkah, sementara itupenentuan produk unggualan diawalai dengan penyusuan potensi dan permasalahanya mengunakan metode SWOT. Sebagai ilutrasi disajikan contoh penentuankopentensi inti industri si kota palu, sulawesi tengah
PENERAPAN NANOTEKNOLOGI DALAM INDUSTRI PANGAN DAN PENGEMBANGAN REGULASINYA Sudibyo, Agus; ., Djumarman
Jurnal Riset Industri Vol 2, No 3 (2008):
Publisher : Badan Penelitian dan Pengembangan Industri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1513.602 KB)

Abstract

Tinjauan ilmiah tentang penerapan nanotegnologi dalam industri pangan dan pengembangan regulasinya di susun untuk membahas potensi penerapan nanotegnologi dan ilmu nanopada berbagai industri pengolahan pangan (ingredien pangan,bahan tambahan pangan, pembawa untuk penambahanzak gizi/suplemen),kemasan pangan sebagai bahan yang kntak lasung dengan pengan, penginderaan dan ke amanan pangan, pembersihan dan sanitasi pangan, dan bahan produk pangan nano ini telah siap dijumpai di beberapa negara. Isu potensi keamanan pangan terhadap konsumen dan resiko dari produk pangan nano telah menjadi bahan perdebatan yang hangat sehingga perlu adanya klarifikasi. Sejumlahketidakpastian dan adanya jurang pemisah yang berkaitan dengan aspek regulasi pangan nano telah didiskusikan pula.kata kunci : ilmu nano, nanoteknologi, industri pangan, regulasi