Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan keterampilan berbicara bahasa Indonesia antara siswa yang dibelajarkan melalui model pembelajaran Role Playing dengan siswa yang dibelajarkan melalui pembelajaran konvensional pada siswa kelas V SD di Gugus II Kecamatan Karangasem, Kabupaten Karangasem tahun pelajaran 2013/2014. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen semu (quasi eksperiment) dengan rancangan penelitian yang digunakan adalah Nonequivalent Control Group Design. Populasi penelitian terdiri dari 7 sekolah yaitu SD N 1 Subagan, SD N 5 Subagan, SD N 6 Subagan, SD N 1 Pertima, SD N 4 Pertima, SD N 4 Bugbug, SD N 5 Bugbug. Jumlah keseluruhan populasi adalah 160 orang siswa. Sampel penelitian ini adalah SD Negeri 5 subagan sebagai kelas eksperimen dengan jumlah 33 orang siswa dan SD Negeri 4 Pertima sebagai kelas kontrol dengan jumlah 30 orang siswa. Penilain keterampilan berbicara dilakukan dengan menggunakan rubrik penilaian yang terdiri dari lima aspek kebahasaan meliputi pelafalan, intonasi, struktur kata/kalimat, kelancaran, dan pemahaman/ekspresi. masing-masing aspek memiliki rentang nilai 1-5. Dari hasil pengujian normalitas untuk data kelompok eksperimen nilai X2hit = 7,13 dan X2tab = 11,07 sedangkan untuk kelompok kontrol nilai X2hit = 4,36 dan X2tab = 11,07. Sehingga dapat disimpulkan bahwa X2hit< X2tab artinya keterampilan berbicara bahasa Indonesia normal dan homogen. Pengujian hipotesis dilakukan dengan uji-t, dari perhitungannya didapat thitung = 3,29 sedangkan ttab dengan taraf signifikansi 5% dan dk = 61 adalah 2,000 yang berarti thit > ttab yang menyatakan model pembelajaran role playing berpengaruh terhadap keterampilan berbicara bahasa Indonesia. Kata Kunci : Model Pembelajaran Role Playing, Keterampilan berbicara, dan bahasa Indonesia SD This study aims to determine the differences between Indonesian speaking skills of students that learned through role playing with a model of learning that students be taught through conventional teaching in the fifth grade of elementary students in Cluster II Karangasem district, Karangasem regency, school year 2013/2014. This study is a quasi-experimental study research design used was Nonequivalent Control Group Design. The study population consisted of 7 schools SDN 1 Subagan, SDN 5 Subagan, SDN 6 Subagan, SDN 1 Pertima, SDN 4 Pertima, SDN 4 Bugbug, SDN 5 Bugbug. The total population is 160 students. The sample was SD Negeri 5 subagan as a classroom experiment with 33 students and SD Negeri 4 Pertima as a control class with the number of 30 students. Speaking skills assessment done by using an assessment rubric consisting of five aspects of language covers pronunciation, intonation, grammar/sentence, fluency, and comprehension/ expression. Each aspect has a value range of 1-5. Of normality test results for the experimental group the data value X2hit = 7,13 and X2tab = 11.07 while for the control group, value of X2hit = 4,36 and X2tab = 11,07. It can be concluded that the X2hit < X2tab means the normal skills of speaking Indonesian and homogeneous. Hypothesis testing is done by t-test, the calculation is obtained from thitung = 3,29 while ttable with a significance level of 5% and dk= 61 is 2.000 which means thit> ttab stating learning model role playing influence on Indonesian speaking skills. keyword : Learning Model Role Playing, speaking skills, and Indonesian language for elementary school *