S.Ked. dr. Made Budiawan .
Unknown Affiliation

Published : 14 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

PENGARUH PELATIHAN SHUTTLE RUN TERHADAP KECEPATAN DAN KELINCAHAN ., Wayan Marjana; ., I Ketut Sudiana, S.Pd. M Kes; ., dr. Made Budiawan, S.Ked.
Jurnal Ilmu Keolahragaan Undiksha Vol. 2 No. 1 (2014)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jiku.v2i1.2831

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pelatihan Shuttle Run terhadap kecepatan dan kelincahan pada siswa putra kelas VIII SMP N 3 Tampaksiring tahun pelajaran 2013/2014. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen dengan rancangan the modified randomized the pre-test post-test control group design. Populasi penelitian ini adalah siswa putra kelas VIII SMP N 3 Tampaksiring tahun pelajaran 2013/2014 yang berjumlah 120 orang. Sampel penelitian sebanyak 30 orang ditentukan dengan teknik simple random sampling. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini mengunakan tes lari sprint 50 Meter dan Illinois Agility Test. selanjutnya dianalisis dengan uji-t independent pada taraf signifikansi () 0,05 dengan bantuan program SPSS 16,0. Berdasarkan hasil analisis data penelitian dengan menggunakan uji-t independent menunjukkan untuk data kecepatan diperoleh nilai signifikansi hitung lebih kecil dari nilai α (Sig < 0,05) yaitu sebesar 0,00. Sedangkan untuk data kelincahan diperoleh nilai signifikansi hitung lebih kecil dari nilai α (Sig < 0,05) yaitu sebesar 0,000. Dari hasil penelitian disimpulkan bahwa: 1) pelatihan Shuttle Run berpengaruh terhadap peningkatan kecepatan pada siswa putra kelas VIII SMP N 3 Tampaksiring tahun pelajaran 2013/2014, 2) pelatihan Shuttle Run berpengaruh terhadap peningkatan kelincahan pada siswa putra kelas VIII SMP N 3 Tampaksiring tahun pelajaran 2013/2014. Kata Kunci : Kata-kata kunci: pelatihan Shuttle Run, kecepatan, kelincahan This study aims to determine the effect of the training Shuttle Run to the speed and agility of the class VIII student son SMP N 3 Tampaksiring academic year 2013/2014 . This type of research is experimental research with the design of the modified randomized pre - test post-test control group design . The study population was the son of eighth grade students of SMP N 3 Tampaksiring academic year 2013/2014 , amounting to 120 people. 30 samples are determined by simple random sampling technique . The instrument used in this study using 50 meter sprint test and the Illinois Agility Test . then analyzed by independent t-test at significance level (  ) 0.05 with SPSS 16.0. Based on the analysis of research data using independent t-test shows the speed of the data obtained to calculate a significance value smaller than the value of α ( Sig < 0.05 ) is equal to 0.00 . As for the data obtained agility significance count value is smaller than the value of α ( Sig < 0.05 ) is equal to 0.00. From the results of the study concluded that : 1 ) training of Shuttle Run to affect the increased speed of the class VIII student son SMP N 3 Tampaksiring academic year 2013/2014 , 2 ) training of Shuttle Run to affect the increased agility in class VIII student son SMP N 3 Tampaksiring school year 2013/2014. keyword : Key words : Shuttle Run training , speed , agility.
PENGARUH PELATIHAN SINGLE LEG TUCK JUMP DAN DOUBLE LEG TUCK JUMP TERHADAP KEKUATAN OTOT TUNGKAI ., I PUTU RAMA PURNAMA AGUSTYA; ., I Ketut Sudiana, S.Pd. M Kes; ., dr. Made Budiawan, S.Ked.
Jurnal Ilmu Keolahragaan Undiksha Vol. 4 No. 3 (2016)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jiku.v4i3.3671

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pelatihan single leg tuck jump dan double leg tuck jump terhadap terhadap kekuatan otot tungkai. Jenis penelitian adalah eksperimen sungguhan dengan rancangan the randomized pretest-posttest control group design. Sampel penelitian sebanyak 45 orang yang ditentukan dengan teknik simple random sampling. Kekuatan otot tungkai diukur dengan tes back and leg dynamometer, selanjutnya data dianalisis dengan bantuan komputer program SPSS 16.0. Hasil analisis data pada kelompok perlakuan single leg tuck jump terjadi peningkatan sebesar 31,73, pada kelompok perlakuan double leg tuck jump terjadi peningkatan sebesar 17,20, pada kelompok kontrol terjadi peningkatan sebesar 2,67. Hasil uji anova variabel kekuatan otot tungkai antara kelompok perlakuan dan kelompok kontrol didapat Fhitung sebesar 1.018. Dari hasil analisis data dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa; (1) pelatihan single leg tuck jump berpengaruh terhadap peningkatan otot tungkai pada siswa putra kelas X SMAN 4 Singaraja tahun pelajaran 2013/2014. (2) pelatihan double leg tuck jump berpengaruh terhadap peningkatan kekuatan otot tungkai pada siswa putra kelas X SMAN 4 Singaraja tahun pelajaran 2013/2014. (3) terdapat perbedaan pengaruh pelatihan single leg tuck jump dan double leg tuck jump terhadap peningkatan kekuatan otot tungkai pada siswa putra kelas X SMAN 4 Singaraja tahun pelajaran 2013/2014. Kalau ditinjau dari faktor latihan, maka dapat disimpulkan bahwa pelatihan single leg tuck jump lebih baik dibandingkan pelatihan double leg tuck jump, dimana pelatihan single leg tuck jump pelaksanaannya lebih sulit atau sukar dan bebannya walaupun badan yang dipergunakan, namun akibat adanya proses jongkok menyebabkan beban menjadi berat.Kata Kunci : single leg tuck jump, double leg tuck jump, kekuatan otot tungkai The aims of this study was to determined the effect of training single leg tuck jump and double leg tuck jump to the leg muscle strength. Type of research was true experiment with the randomized pretest-posttest control group design. 45 samples were determined by simple random sampling technique. Leg muscle strength measured with a back and leg dynamometer tests, then the data were analyzed with the aid of a computer program SPSS 16.0. The results of the analysis of data on a single leg tuck jump treatment group increased of 31.73, in the treatment group double leg tuck jump an increase of 17.20, in the control group there was an increase of 2.67. The results of ANOVA test leg muscle strength variables between the treatment and control groups obtained Faccount of 1,018. From the results of the data analysis and discussion, it can be concluded that; (1) single leg tuck jump training effect on the increase in leg muscle in men's class X students of SMAN 4 Singaraja school year 2013/2014. (2) double leg tuck jump training effect on the increase in leg muscle strength in men's class X students of SMAN 4 Singaraja school year 2013/2014. (3) there are differences in the effect of training single leg tuck jump and double leg tuck jump tuck jump to the increase in leg muscle strength in men's class X students of SMAN 4 Singaraja school year 2013/2014. When viewed from the exercise factor, it can be concluded that the training single leg tuck jump was better than the double leg tuck jump training, where training single leg tuck jump implementation more difficult or difficult and burden even though the body was used, however, due to the squatting process causes the load becomes weight.keyword : single leg tuck jump, double leg tuck jump, leg muscle strength
PENGARUH PELATIHAN SCISSOR JUMP DAN ALTERNATE LEG BOUND TERHADAP DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI ., I Wayan Ardika; ., dr. Made Budiawan, S.Ked.; ., Gede Doddy Tisna, M.S., S.Or.
Jurnal Ilmu Keolahragaan Undiksha Vol. 2 No. 1 (2014)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jiku.v2i1.3672

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pelatihan scissor jump dan alternate leg bound terhadap daya ledak otot tungkai. Metode penelitian ini adalah metode eksperimen dengan rancangan penelitian the randomized control goup pre-test post test design. Subjek penelitian ini adalah siswa putra SMP PGRI Gianyar 3 Ubud tahun pelajaran 2013/2014 sebanyak 60 orang. Daya ledak otot tungkai di ukur dengan menggunakan vertical jump test, selanjutnya data dianalisis dengan uji Anava one way pada taraf signifikansi 0,05 dan dilanjutkan dengan uji lanjut (LSD) untuk memperoleh perbandingan. Data dianalisis dengan bantuan program SPSS 16,0. Berdasarkan hasil uji Anava one way variabel daya ledak otot tungkai untuk kelompok pelatihan scissor jump dengan signifikansi 0,000 dan kelompok pelatihan alternate leg bound dengan signifikansi 0,000, signifikansi lebih kecil dari pada α (Sig < 0,05), sehingga hipotesis penelitian “pelatihan scissor jump dan alternate leg bound berpengaruh terhadap peningkatan daya ledak otot tungkai” diterima. Dari hasil uji anava one way yang didapatkan pada kedua kelompok pelatihan tersebut maka terdapat perbedaan pengaruh antara pelatihan pelatihan scissor jump dan alternate leg bound terhadap peningkatan daya ledak otot tungkai. Berdasarkan hasil uji LSD kelompok pelatihan scissor jump (12,050) lebih baik dibandingkan pelatihan alternate leg bound (10,650) terhadap peningkatan daya ledak otot tungkai. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa; 1) pelatihan scissor jump berpengaruh terhadap peningkatan daya ledak otot tungkai pada siswa putra SMP PGRI Gianyar 3 Ubud tahun pelajaran 2013/2014, 2) pelatihan alternate leg bound berpengaruh terhadap peningkatan daya ledak otot tungkai pada siswa putra SMP PGRI Gianyar 3 Ubud tahun pelajaran 2013/2014, 3) terdapat perbedaan pengaruh antara pelatihan scissor jump dan alternate leg bound terhadap daya ledak otot tungkai, dimana pelatihan scissor jump lebih baik dari pada pelatihan alternate leg bound terhadap peningkatan daya ledak otot tungkai pada siswa putra SMP PGRI Gianyar 3 Ubud tahun pelajaran 2013/2014. Kata Kunci : Pelatihan scissor jump, pelatihan alternate leg bound, daya ledak otot tungkai The aims of the study were determined the effect of training jump scissor and leg bound alternate of explosive leg muscle. Method of research was experimental method with randomized control goup pre-test post-test designed. The subjects of this study was the male students in SMP PGRI Gianyar 3 Ubud in academic year 2013/2014 number of 60 students. Explosive leg muscle power was measured by using a vertical jump test, then the data were analyzed by one-way ANOVA test at a significance level of 0.05 and was followed by a further test (LSD) for comparison. Data were analyzed with SPSS 16.0. Based on the results of the one-way ANOVA test variables explosive leg muscle power to scissor jump training group with a significance of 0.000 and group training alternate leg bound with a significance of 0.000, the significance is smaller than α (Sig
PENGARUH PELATIAHN HOLLOW SPRINT TERHADAP KECEPATAN DAN KAPASITAS VITAL PARU ., I Gusti Agung Wira Adi Putra Sanjaya; ., I Ketut Sudiana, S.Pd. M Kes; ., dr. Made Budiawan, S.Ked.
Jurnal Ilmu Keolahragaan Undiksha Vol. 2 No. 1 (2014)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jiku.v2i1.3872

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pelatihan Hollow Sprint terhadap kecepatan dan kapasitas vital paru-paru. Subjek penelitian ini adalah siswa putra kelas V SD Negeri Tulangampiang Denpasar Tahun pelajaran 2013/2014 yang berjumlah 54 0rang. Kemudian subjek dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu 27 kelompok perlakuan dan 27 kelompok kontrol dengan menggunakan teknik Ordinal Pairing.Jenis penelitian ini adalah eksperimen semu dengan rancangan penelitian the non-randomized pretest posttest control group design, kecepatan diukur dengan tes lari 50 meter sedangkan kapasitas vital paru-paru diukur dengan instrumen spirometer, selanjutnya data dianalisis dengan uji-t independent pada taraf signifikansi α = 0,05. data dianalisis dengan bantuan program SPSS 16,0.Hasil analisis data menunjukkan adanya peningkatan nilai rata-rata untuk kelompok perlakuan variabel kecepatan Nilai meningkat 1.19 detik. Kelompok kontrol untuk variabel kecepatan mengalami peningkatan nilai rata-rata sebesar 0.40 detik. Untuk variabel kapasitas vital paru-paru juga mengalami penigkatan rata-rata. Kelompok perlakuan mengalami peningkatan rata-rata sebesar 196,30. Sedangkan kelompok kontrol mengalami penigkatan rata-rata 14,81. Berdasarkan analisis data dan pembahasan maka disimpulkan bahwa pelatihan hollow sprint dapat meningkatkan kecepatan dan kapasitas vital paru-paru. Dengan tingkat signifikansi hitung untuk kecepatan -16,691 (sig = 0,000), dan kapasitas vital paru-paru 2,872 (sig = 0,006). Disarankan bagi pelaku olahraga (pembina, pelatih, guru olahraga dan atlet) untuk menggunakan pelatihan hollow sprint sebagai salah satu alternatif dalam meningkatkan kecepatan dan kapasitas vital paru-paru.Kata Kunci : Pelatihan hollow sprint, kecepatan, kapasitas vital paru-paru This study aimed was to investigate the effect of Hollow Sprint exercise toward students’ speed and lungs’ vital capacity of male students. The subject of this study was the 54 male students of grade 5 Tulangampiang elementary school in Denpasar in the academic year 2013/2014. The subject was divided into two groups: 27 students in control group and 27 students in experimental group. The sample was chosen by ordinal pairing technique.This research was experimental research by non-randomized pretest posttest control group design. The lungs speed was measured by the mean of 50 meters running test, meanwhile the vital capacity of lugs was measured by the instrument of spirometer. The data was analyzed by independent T-test on the significance α=0.05. The data was analyzed by the help of SPSS application 16.0.The result of data analysis showed that there was a significant improvement of experimental group’s mean score on speed increased 1.19 second. Meanwhile the control group’s mean score increased for about 0.40 second. For the variable of lungs’ vital capacity, the mean score was also increased on the experimental group. The mean score of experimental group was increased for about 196.30. Meanwhile, the mean score of control group was increased for about 14.81.Based on the result of data analysi and the discussion, it can be concluded that the hollow sprint exercise can improve the speed and lungs’ vital capacity. By the level of significance for speed -16.691 (sig=0.000) and lungs’ vital capacity 2.872 (sig=0.006). It is recommended for trainer, coach, teacher, and athlete to use hollow sprint exercise as one of alternatives to increase speed and lungs’ vital capacity.keyword : hollow sprint exercise, speed, and lungs’ vital capacity