Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

PERHITUNGAN JEMBATAN LAYANG (FLYOVER) DENGAN TIPE BOX GIRDER BETON PRATEGANG (PRESTRESSED CONCRETE) UNTUK PERTEMUANJALAN MAYOR ALIANYANG DAN JALAN SOEKARNO-HATTA KABUPATEN KUBU RAYA Prasetya, Wiratama Adi; ., Elvira; Budi, Gatot Setya
Jurnal Mahasiswa Teknik Sipil Universitas Tanjungpura Vol 1, No 1 (2016): JURNAL MAHASISWA TEKNIK SIPIL UNTAN EDISI FEBRUARI 2016
Publisher : Jurnal Mahasiswa Teknik Sipil Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1679.637 KB)

Abstract

Projection of traffic current is increasing of vehicle volume every year and for reducing conflict of perpendicular in junction of Jalan Mayor Alianyang and Jalan Sukarno-Hatta in Kubu Raya regency. Flyover become a alternative solution and a plan that can be a Bridge class 1 that has load of plan traffic current 100%  from total load before. With width of highways 7,00 m (double ways) then must uses 2 unit box girder shaped trapesium with extend of bridge 60 m with spesification : tall of girder 2,80 m, width of bridge 2 x 8,50 m, quality of prestressed concrete box girder K-500 (fc=41,50 MPa), and quality of plat concrete/slab of floor bridge K-500 (fc = 41,50MPa). It has 23 part in calculation proses and analysis flyover structure that must composed then can give of subscribing about applied of prestressed concrete structure in box girder section. Based on result of calculation and analisys of the first prestressing force is 85290,81 kN, it has total of loss prestressing 22,02 %, so remain of effective 50128,16 kn of prestressing force from jacking force result 64285,74 kN. Effective prestressing used 70%, it has 45000,02 kN of prestressing force of  jacking force result 100% UTS is 113159,20 kN. In a box girder section uses prestressing tending consists: 28 tendon with spescification of diameter nominal strands 12,7 mm (0,5?), 22 wire with uncoated 7 wire kind of super strands ASTM A-416-06 grade 270 each 1 tendon and 14 tendon with specification of diameter nominal strands 12,7 mm (0,5?), 31 wire of kind uncoted 7 wire super strands ASTM A-416-06 grade 270 each 1 tendon. Then for longitudinal reinforcement in above of plat uses D19-200 mm, plat of wall or web section uses D19-150 mm, and plat of down in wall section uses D19-200 mm, stretch of reinforcement uses diameter is 16 mm with varian of distance in pillar area till a middle of span: 100 mm and 200 mm, eventough sum of crossbar that need for bursting force 5 D 16 mm in each 1 anchorage. Keywords : Flyover, Prestress, harian regional, Box Girder.
STUDI EKSPERIMENTAL TERHADAP UNJUK KERJA KUDA-KUDA BAJA RINGAN PROFIL C DENGAN KETEBALAN 0,75 MM Prastyawan, Irfan Yoga; ., Elvira; Yusuf, M
JeLAST : Jurnal PWK, Laut, Sipil, Tambang Vol 1, No 1 (2014): Jurnal Mahasiswa Teknik Sipil Edisi Februari 2014
Publisher : JeLAST : Jurnal PWK, Laut, Sipil, Tambang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jelast.v1i1.5208

Abstract

Baja ringan adalah salah satu material konstruksi yang sedang berkembang di pasaran. Material ini digunakan dalam konstruksi rangka atap karena memiliki keunggulan sepertianti rayap, memiliki bobot yang ringan, tahan terhadap karat dan perubahan cuaca serta efisien dari segi waktu pengerjaannya.Dalamurusanunjukkerja, profilbajaringansendirisecarastrukturalmasihmemerlukankajian yang lebihmendalam. Hal inilah yang menjaditujuandilakukannyapenelitianini.Penelitiandilakukan untuk mengetahui kapasitas beban maksimum yang dapat dipikul oleh struktur rangka kuda-kuda bentang panjang menggunakan baja ringansampai mengalami keruntuhan serta mengamati fenomena keruntuhan yang terjadi. Pengujian pembebanan dilakukan dengan pengaturan laju pembebanan(load control) pada struktur kuda-kuda baja ringan dengan bentang 12 meter dengan posisi kuda-kuda diapit oleh sekur pengapit sebagai pengaku. Pemberian beban dilakukan secara bertahap dari nol hingga profil sampai struktur mengalami runtuh atau terjadi deformasi berlebih. Kecepatan pembebanan diatur agar lendutan terjadi secara perlahan dan tidak terjadi keruntuhan yang mendadak.Dari hasil pengujian pembebanan statik diketahui bahwa struktur rangka kuda-kuda memiliki kapasitas beban sebesar 480 kg dan lendutan ditengah bentang sebesar 24,5 mm untuk profil C tunggal. Bila dibandingkan dengan menggunakan profil C ganda baja ringan didapat hasil yang berbeda. Kapasitas beban maksimum yang diperoleh sebesar 735 kg dengan lendutan ditengah bentang sebesar 24,95 mm.Keruntuhan yang terjadi disebabkan oleh tekuk lokal dan tidak mengindikasi adanya keruntuhan akibat kegagalan pada sambungan. Kata-kata kunci: bajaringan, load control, struktur kuda-kuda, lendutan, tekuk
KAJIAN KEKUATAN ELEMEN STRUKTUR PELENGKUNG RANGKA BAJA MENERUS PADA JEMBATAN UTAMA TAYAN PROVINSI KALIMANTAN BARAT Septiadi, Ulfa; ., Elvira; ., Aryanto
JeLAST : Jurnal PWK, Laut, Sipil, Tambang Vol 2, No 2 (2014): Jurnal Mahasiswa Teknik Sipil UNTAN
Publisher : JeLAST : Jurnal PWK, Laut, Sipil, Tambang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jelast.v2i2.6346

Abstract

Jembatan merupakan suatu konstruksi yang berfungsi untuk menghubungkan dua bagian jalan yang terputus oleh adanya rintangan-rintangan seperti lembah yang dalam, alur sungai, danau, saluran irigasi, kali, jalan kereta api, jalan raya melintang yang tidak sebidang, dan lain sebagainya. Dalam penyusunan Tugas Akhir ini dilakukan perhitungan pada struktur atas jembatan utama tayan yang melintasi sungai kapuas di Provinsi Kalimantan Barat. Jembatan utama tayan merupakan jembatan rangka baja menerus dengan struktur pelengkung di atasnya. Jembatan utama tayan ini memiliki bentang total 350 m.Peraturan pembebanan yang dipakai dalam perencanaan ini mengacu pada RSNI T-02-2005 yang merupakan pedoman peraturan untuk merencanakan sebuah jembatan. Adanya peraturan pembebanan dimaksudkan untuk memberikan saran dalam perencanaan jembatan di Indonesia yang dapat menjamin tingkat keamanan dan tingkat penghematan yang dapat diterima struktur jembatan. Perhitungan pada struktur atas jembatan mengacu pada peraturan LRFD – AISC.Tahap awal analisa perhitungan dalam tugas akhir ini adalah pengumpulan data perencanaan awal. Kemudian dibuat pemodelan struktur menggunakan program SAP2000 serta memasukkan data dimensi profil dan mutu baja yang digunakan. Setelah itu dibuat pemodelan pembebanan dan kombinasi pembebanan berdasarkan RSNI T-02-2005. Setelah dianalisa oleh program SAP2000 dan didapatkan gaya-gaya dalam dan momen yang bekerja, kemudian dihitung analisa kapasitas penampang terhadap berbagai kondisi batas layan yang menentukan. Kata-kata kunci:jembatan, rangka baja, struktur pelengkung
STUDI EKSPERIMENTAL TERHADAP UNJUK KERJA KUDA-KUDA BAJA RINGAN PROFIL C DENGAN KETEBALAN 0,60 MM anggraini, Irene; Yusuf, M; ., Elvira
Jurnal Mahasiswa Teknik Sipil Universitas Tanjungpura Vol 1, No 1 (2014): Jurnal Mahasiswa Teknik Sipil Edisi Februari 2014
Publisher : Jurnal Mahasiswa Teknik Sipil Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Since wood material is very difficult to find nowadays and the quality begin to decrease, then light gauge steel is chosen as an alternative of wood as a construction material roof truss. However, many types of light gauge steel in the market give a great influence to the specification and standardization of light gauge steel frame structure calculations . This testing the strength of the truss 0.6 mm thick C profile with a particular landscape . Loading test were performed on a truss structure using a full -scale model of the test object with incremental load . The structure of the truss that tested an easel structure with spans of 12 m, height 2.51 m , and a 20 tilt angle . Truss collapse when was given a load of 315 kg. With hanger and a heavy loaded bearing was 60 kg plus the weight of the cube as many as 17 pieces of heavy cube which is 15 kg. As for the collapse phenomenon is topchord buckling. From the collapse phenomenon, its been known that the structure of the truss suffered a failure behavior on cold formed steel rod of iron C is not due to shear or tensile strength screws . It can be seen that the screws which were used for 3 pcs of each knot point could not be separated from the strong connection and resist the force that was applied.
STUDI EKSPERIMENTAL PROPORSI CAMPURAN FERROSEMEN UNTUK PELAT FONDASI KEDAP AIR Pradewa, Gagas Bagus; ., Elvira; ., Herwani
JeLAST : Jurnal PWK, Laut, Sipil, Tambang Vol 3, No 2 (2014): VOL 3 NO 2 DESEMBER 2014
Publisher : JeLAST : Jurnal PWK, Laut, Sipil, Tambang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jelast.v3i2.8972

Abstract

Terdapatperbedaanpadamutubetonantarabeton normal tanpazataditifdanbeton yang diberizataditif.Tujuanpenelitianiniuntukmengetahuiproporsicampuran yang baikuntukpembuatanpelatferrosemenkedap air.Pengujiandilakukandengancaraujikedap air normal dankedap air agresifterhadapbendaujisilinderdengan diameter 15 cm dantinggi 30 cm, sertaujikorositerhadapbendaujipersegidengandimensi 4 cm x 4 cm x 20 cm. Benda ujiterbagimenjaditigajeniskelompok, yaitukelompokbendaujitanpazataditif, kelompokbendaujidengantambahanzataditifpolcon, dankelompokbendaujidengantambahanzataditif tam. Hasilpenelitianmenunjukkanbahwapenambahanzataditifmampumeningkatkankuattekanbetondanmeningkatkansifatkedap air betontersebut.Padahasilujieksperimentaldenganpembandingberupabendaujisilindertanpazataditif, menghasilkanpeningkatankuattekandenganpenambahanzataditifpolconsebesar 10,06% danuntukbendaujisilinderdenganpenambahanzataditif tam sebesar 13,50%. Besarresapan air padabetontanpazataditifadalah 3,61%, sedangkanbetondenganpenambahanzataditifpolconsebesar 3,74%, danbetondenganpenambahanzataditif tam sebesar 3,31%. Seluruhbendaujisilinderbetonmemenuhisyaratbataspengukurankedap air normal yaituresapansebesarkurangdari 6,5%. Dalamnyapenetrasi air padabetontanpazataditifberkisar 1,0 – 3,5 cm sehinggatergolongkedap air agresifsedang. Sedangkandalamnyapenetrasi air padabetondenganpenambahanzataditifpolconberkisar 1,0 – 2,5 cm danbetondenganpenambahanzataditif tam berkisar 0,5 – 2,0 cm sehinggatergolongagresifkuat. Padapengujiankorosi, seluruhkelompokbendaujimampumemproteksitulangansehinggatulangantidakmengalamikorosidenganempatjenisperlakuan, yaitubendaujitidakdirendam, direndamkedalam air tawar, direndamkedalam air asin, dandirendamkedalam air gambutselama 4 bulan. Sehinggasecarakeseluruhan, ketigajeniskelompokbendaujiiniterbuktimemilikisifatkedap air. Kata-kata kunci: proporsicampuran, kedap air, zataditif
KAJIAN KEKUATAN SAMBUNGAN STRUKTUR PELENGKUNG RANGKA BAJA MENERUS PADA JEMBATAN UTAMA TAYAN PROVINSI KALIMANTAN BARAT Pradana, Riyan; ., Elvira; ., Aryanto
JeLAST : Jurnal PWK, Laut, Sipil, Tambang Vol 1, No 1 (2015): JURNAL MAHASISWA TEKNIK SIPIL UNTAN
Publisher : JeLAST : Jurnal PWK, Laut, Sipil, Tambang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jelast.v1i1.9638

Abstract

Jembatan secara umum adalah suatu konstruksi yang berfungsi untuk menghubungkan dua bagian jalan yang terputus oleh adanya rintangan-rintangan seperti lembah yang dalam, alur sungai, danau, saluran irigasi, kali, jalan kereta api, jalan raya yang melintang tidak sebidang dan lain-lain.Dalam penyusunan Tugas Akhir ini dilakukan perhitungan pada struktur atas jembatan utama tayan yang melintasi sungai kapuas di Provinsi Kalimantan Barat. Jembatan utama tayan merupakan jembatan rangka baja menerus dengan struktur pelengkung di atasnya. Jembatan utama tayan ini memiliki bentang total 350 m.Peraturan pembebanan yang dipakai dalam perencanaan ini mengacu pada RSNI T-02-2005 yang merupakan pedoman peraturan untuk merencanakan sebuah jembatan. Adanya peraturan pembebanan dimaksudkan untuk memberikan saran dalam perencanaan jembatan di Indonesia yang dapat menjamin tingkat keamanan dan tingkat penghematan yang dapat diterima struktur jembatan. Perhitungan pada struktur atas jembatan mengacu pada peraturan LRFD – AISC.Tahap awal analisa perhitungan dalam tugas akhir ini adalah pengumpulan data perencanaan awal. Kemudian dibuat pemodelan struktur menggunakan program SAP2000 serta memasukkan data dimensi profil dan mutu baja yang digunakan. Setelah itu dibuat pemodelan pembebanan dan kombinasi pembebanan berdasarkan RSNI T-02-2005. Setelah dianalisa oleh program SAP2000 dan didapatkan gaya-gaya dalam dan momen yang bekerja, kemudian dihitung analisa kekuatan sambungan berdasarkan syarat-syarat kekuatan yang berlaku sehingga memberikan nilai daya dukung kekuatan sambungan pada jembatan tayan terhadap gaya-gaya yang bekerja terhadapnya.   Kata-kata kunci:jembatan, rangka baja, struktur pelengkung, sambungan
Penyelundupan Hukum Kepemilikan Tanah Pada Akta Perjanjian Pengikatan Jual Beli Yang Memuat Klausul Hak Membeli Kembali (Studi Kasus Putusan Peninjauan Kembali Nomor 539 PK/Pdt/2020) Elvira .; Kornelius Simanjuntak; Mohamad Fajri Mekka Putra
Indonesian Notary Vol 3, No 3 (2021): Indonesian Notary
Publisher : Universitas Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (328.388 KB)

Abstract

Pembuatan Akta Perjanjian Pengikatan Jual Beli (PPJB) pada praktiknya banyak menimbulkan permasalahan, salah satunya disebabkan oleh muatan Klausul Hak Membeli Kembali yang memberikan hak kepada Penjual untuk dapat membeli kembali objek tanah dan bangunan yang telah dijualnya kepada Pembeli. Sampai dengan saat ini tidak ada peraturan yang mengatur kebolehan atau larangan penggunaan hak tersebut, oleh karenanya banyak menimbulkan permasalahan, salah satunya adalah kasus pada Putusan Peninjauan Kembali Nomor 539 PK/Pdt/2020 di mana hakim justru menyatakan sah dan mengikat atas Akta PPJB yang memuat Klausul Hak Membeli Kembali. Berangkat dari hal tersebut maka permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini adalah mengenai alasan dikategorikannya PPJB dengan Hak Membeli Kembali sebagai Penyelundupan Hukum serta analisis Putusan PK tersebut yang memperbolehkan penggunaan Hak Membeli Kembali dalam PPJB. Untuk menjawab permasalahan digunakan bentuk metode penelitian hukum yuridis normatif dengan tipologi penelitian preskriptif. Hasil analisis penelitian menunjukkan bahwa PPJB dengan Hak Membeli Kembali merupakan bentuk penyelundupan hukum kepemilikan tanah karena memenuhi unsur-unsurnya yaitu adanya perbuatan hukum penundukan kepada lembaga PPJB dengan Hak Membeli Kembali dengan cara menghindari lembaga utang-piutang dengan jaminan kebendaan dan ada niat untuk mencapai tujuan tertentu untuk memperoleh keuntungan. Selanjutnya terkait analisis putusan didapatkan hasil bahwa putusan tersebut tidak tepat karena melanggar Asas Kebebasan Berkontrak, Asas Iktikad Baik, Asas Keadilan, dan Asas Kesesuaian dengan Hukum Adat. Oleh karenanya untuk mencegah permasalahan serupa terjadi kembali diharapkan adanya pengaturan mengenai PPJB secara khusus serta kejelasan atas penggunaan Hak Membeli Kembali pada transaksi tanah. Kata kunci:  Perjanjian Pengikatan Jual Beli, Hak Membeli Kembali, Penyelundupan, Hukum Kepemilikan Tanah
PENGARUH PENGEKANGAN (CONFINEMENT) DENGAN VARIASI JARAK SENGKANG TERHADAP PENINGKATAN KAPASITAS KEKUATAN KOLOM Arry Kurniansyah; Elvira .; M Yusuf .
Jurnal Teknik Sipil Vol 13, No 1 (2013): Edisi Juni 2013
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jtst.v13i1.2033

Abstract

AbstrakTerdapat perbedaan pada mutu beton antarabeton yang tidak diberikan pengekangan (unconfined)dan beton yang diberikan pengekangan (confined).Pengekangan pada inti penampang kolom (concretecore) yang diakibatkan adanya sengkang berpengaruh terhadap peningkatankekuatan tekan beton pada daerah terkekang dalam menerima kuat tekan secaraaksial. Perbandingan jarak antarsengkang terhadap inti penampang kolom (concrete core) daerah terkekangmerupakan salah satu variabel yang berpengaruh terhadap peningkatan kekuatankolom. Penelitian ini dilakukan dengan pengujian secara eksperimental danperhitungan secara teoritis. Perhitungan secara teorotis mengacu pada hasilpenelitian yang dilakukan oleh para peneliti sebelumnya. Sedangkan ujieksperimental dilakukan dengan pengujian pembebanan aksial terhadap benda ujikolom dengan dimensi 12 cm 12 cm 60 cm, dengan variasi jarak sengkang 5 cm, 9 cm, 13 cm dan bendauji kolom tanpa sengkang. Tulangan longitudinal yang digunakan adalah ?7,6 mm dengan kuat leleh tulangan baja 282,85 MPa. Tulangansengkang yang digunakan adalah ?5,6 mmdengan kuat leleh tulangan baja 294,10 MPa. Hasil penelitian menunjukkan bahwasemakin dekat jarak sengkang maka semakin besar kemampuan kolom dalam menerimabeban aksial. Pada hasil perhitungan secara teoritis dengan pembanding berupabenda uji kolom tanpa sengkang, menghasilkan peningkatan beban aksial benda ujikolom dengan jarak sengkang 5 cm sebesar 5,17% dan untuk benda uji kolom denganjarak sengkang 9 cm sebesar 1,74%. Sedangkan hasil uji eksperimental denganpembanding berupa benda uji kolom tanpa sengkang, menghasilkan peningkatanbeban aksial benda uji kolom dengan jarak sengkang 5 cm sebesar 7,38% dan untukbenda uji kolom dengan jarak sengkang 9 cm sebesar 5,37%. Persentase selisihpengujian secara eksperimental terhadap perhitungan secara teoritis didapatkanselisih pembebanan benda uji kolom dengan jarak sengkang 5 cm sebesar 3,84%,benda uji kolom dengan jarak 9 cm sebesar 2,46%, dan benda uji kolom tanpasengkang sebesar 5,82%.Kata-kata kunci: jaraksengkang, efek pengekangan