Public speaking adalah keterampilan berbicara di depan umum yang berfungsi untuk mempengaruhi audiens dan menyampaikan pesan secara persuasif. Keberhasilan dalam public speaking tidak hanya ditentukan oleh kemampuan berbicara, tetapi juga oleh cara pesan tersebut dikemas dan disampaikan, sehingga dapat menyentuh perasaan dan mendorong audiens untuk bertindak. Studi literatur ini bertujuan untuk menganalisis penerapan prinsip-prinsip retorika dan teknik komunikasi lisan dalam public speaking, khususnya dalam konteks media sosial. Fokus utama dari studi literatur ini adalah bagaimana pesan-pesan sosial dapat disampaikan dengan efektif kepada audiens yang terdiri dari Generasi Milenial dan Gen Z. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi literatur yang mencakup berbagai teori komunikasi, termasuk teori retorika Aristoteles yang membahas ethos, pathos, dan logos dalam mempengaruhi audiens. Selain itu, teknik komunikasi lisan seperti artikulasi, intonasi, dan pacing juga dianalisis dalam untuk memahami bagaimana teknik-teknik tersebut dapat meningkatkan keefektifan public speaking. Hasil studi literatur menunjukkan bahwa gaya komunikasi yang digunakan dalam public speaking perlu disesuaikan dengan karakteristik audiens yang ditargetkan. Untuk Generasi Milenial, pendekatan yang lebih mendalam dengan menggunakan storytelling, konten edukatif, dan kolaborasi dengan influencer yang relevan terbukti lebih efektif dalam menarik perhatian mereka. Di sisi lain, Generasi Z lebih tertarik pada konten yang visual dan menarik, serta menggunakan humor dan kolaborasi dengan micro-influencer untuk meningkatkan keterlibatan mereka. Dengan mengadaptasi teknik-teknik komunikasi lisan dan penerapan prinsip-prinsip retorika yang tepat, public speaking di media sosial dapat menjadi lebih efektif dalam menyampaikan pesan, membentuk opini publik, dan mendorong perubahan perilaku yang diinginkan.