UMKM di Kota Malang, khususnya dalam memanfaatkan fintech melalui Peer to Peer Lending (P2P). Urgensi akses P2P lending memberikan pelaku UMKM pemahaman tentang pembiayaan yang lebih sederhana dan pemanfaatan teknologi untuk meningkatkan kemampuan ekspansi dan inovasi dalam bisnis mereka. Berdasarkan hasil obeservasi menunjukkan kendala utama yang dihadapi oleh UMKM adalah akses pembiayaan dengan persyaratan yang rumit. Metode pengabdian dilaksanakan dengan metode pelaksanaan yang mencakup pra-kegiatan, pelaksanaan kegiatan, dan evaluasi. Kegiatan dilakukan dengan melibatkan 35 anggota mitra UMKM yang tergabung dalam komunitas Komunitas UMKM Wanita di Kota Malang. Berdasarkan hasil kegiatan dalam tahap observasi menunjukkan banyak pelaku UMKM yang kesulitan memperoleh pembiayaan dari lembaga keuangan konvensional. Dalam tahapan pelaksanaan, kegiatan sosialisasi tentang P2P lending dan manajemen keuangan UMKM mendapati atensi yang sangat baik oleh UMKM. Sehingga tingkat capaian dari hasil evaluasi melalui tanya-jawab didapati 90% kegiatan pengabdian tersebut telah dapat dikatakan berhasil dalam upaya untuk membantu UMKM dalam mengakses pembiayaan yang efisien melalui pemanfaatan fintech. Kata kunci—Fintech, Peer-to-Peer Lending, UMKM Abstract The community engagement activity aims to enhance understanding and access to financing for micro, small, and medium enterprises (MSMEs) in Malang, particularly by leveraging fintech through peer-to-peer lending (P2P). The urgency of P2P lending access provides MSMEs with insights into simpler financing and the utilization of technology to boost their capacity for expansion and innovation in their businesses. Based on observational findings, the primary challenge faced by MSMEs is access to financing with complex requirements. The engagement method is executed through a series of phases, including pre-activity, activity implementation, and evaluation. The initiative involves the participation of 35 partner members from the MSMEs women community in Malang. The observational phase revealed that many MSMEs struggle to obtain financing from conventional financial institutions. During the implementation phase, activities related to P2P lending and financial management for MSMEs garnered significant attention and interest, leading to a high level of success. As evidenced by the evaluation results, achieved through question-and-answer sessions, approximately 90% of the engagement activities can be considered successful in their efforts to assist MSMEs in accessing efficient financing through fintech utilization. Keywords—Fintech, Kota Malang, Peer-to-Peer Lending, MSMEs