Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

ANALISIS RISIKO KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA ( K3 ) DI KLINIK GIGI KOTA PALEMBANG Sastrawijaya, Andrey; Listrianah, Listrianah; Ray, Ngurah
Jurnal Kesehatan Gigi dan Mulut (JKGM) Vol 6 No 2 (2024): Jurnal Kesehatan Gigi dan Mulut (JKGM)
Publisher : Jurusan Kesehatan Gigi, Poltekkes Kemenkes Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36086/jkgm.v6i2.2533

Abstract

Latar Belakang: Keselamatan dan Kesehatan Kerja ( K3 ) bagi para praktisi kedokteran gigi dan kesehatan gigi masih sangat minim untuk diperhatikan. Baik tenaga dokter gigi, terapis gigi dan mulut dan staff lainnya yang terlibat langsung.Potensi risiko tersebut antara lain pajanan terhadap agen penyebab infeksi (human immunodeficiency virus dan virus hepatitis ), radiasi, kebisingan, psikologis, dermatitis, gangguan muskuloskeletal, gangguan pernafasan karena percikan bahan-bahan tambalan ataupun anaesthesi pada mata. Risiko yang paling sering diderita oleh dokter gigi yakni risiko keluhan musculoskeletal disorders (MSDs)16 Kesehatan kerja memiliki tujuan untuk membuat tenaga kerja atau operator sehat, dapat bekerja secara produktif, sejahtera, sehingga memiliki daya saing yang tinggi, dan tenaga kerja tidak ada yang sakit ataupun dalam kondisi yang tidak sehat dan menjadikan tenaga kerja tersebut dapat bekerja secara produktif, serta tidak terjadi kecelakaan kerja yang dapat mengganggu kegiatan produksi dalam pekerjaan. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui identifikasi bahaya risiko kecelakaan kerja dokter gigi, terapis gigi dan mulut sehingga dapat diminimalisir. Metode: Metode penelitian ini yaitu deskriptif analitik dengan menggunakan analisa chi- square, univariat dan bivariat. Penelitian bertujuan menjelaskan nilai dari risiko yang terdapat di setiap area kerja dengan menggambarkan proses analisa keselamatan kerja dengan menentukan tingkat likelihood dan severity dari setiap risiko. Hasil: Risiko Tingkat kejadian mengalami luka bakar akibat terpapar panas alat sterilisasi pada sebagian besar klinik gigi yaitu “Dapat terjadi setiap saat” sebesar(53,3%) . Dan untuk Tingkat keparahan / dampak yang berakibat fatal sehingga menyebabkan kerugian sangat besar didapatkan pada risiko posisi kerja yang salah / tidak ergonomis, yaitu sebesar 7,8 %. Kesimpulan: Terdapat hubungan yang signifikan antara risiko kejadian salah posisi kerja , risiko terpapar saliva dengan keparahan/dampak yang ditimbulkan (p value < 0,05).
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI TINGKAT KEPATUHAN MAHASISWA DALAM MENGGUNAKAN ALAT PELINDUNG DIRI (APD) SAAT PRAKTIK DI KLINIK LAYANAN ASUHAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT POLTEKKES KEMENKES PALEMBANG Wijaya, Dhandi; Bastari, Meyrisa; Ray, Ngurah
Jurnal Kesehatan Gigi dan Mulut (JKGM) Vol 5 No 2 (2023): Jurnal Kesehatan Gigi dan Mulut (JKGM)
Publisher : Jurusan Kesehatan Gigi, Poltekkes Kemenkes Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36086/jkgm.v5i2.1990

Abstract

Latar belakang: Alat pelindung diri (APD) merupakan alat yang digunakan untuk melindungi sebagian atau keseluruhan tubuh dari potensi terpaparnya penyakit atau bahaya selama melakukan kegiatan praktikum. Kepatuhan mahasiswa terhadap penggunaan alat pelindung diri (APD) dapat meminimalisir terjadinya faktor risiko yang dapat membahayakan kesehatan dan keselamatan praktikan. Tujuan: Untuk menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi kepatuhan dalam menggunakan APD mahasiswa Jurusan Kesehatan Gigi Poltekkes Kemenkes Palembang. Metode: Penelitian ini adalah penelitian cross sectional yang dilaksanakan pada bulan April 2023 di Jurusan Kesehatan Gigi Poltekkes Kemenkes Palembang. Subjek penelitian sebanyak 150 orang mahasiswa yang diambil secara total sampling. Data tentang tingkat kepatuhan, faktor predisposisi, faktor pemungkin, dan faktor penguat dikumpulkan melalui pengisian kuesioner. Data dianalisis menggunakan analisis chi-square dan regresi logistik dengan interval kepercayaan 95%. Hasil: Tingkat kepatuhan mahasiswa menggunakan APD di klinik asuhan kesehatan gigi dan mulut sebesar 56%. Faktor-faktor yang memengaruhi kepatuhan adalah perilaku dan sikap (predisposisi) (p-value=0,001, PR= 0,181, 95%CI= 0,089-0,367), ketersediaan APD dan informasi (pemungkin) (p-value=0,001, PR= 0,146, 95%CI= 0,071-0,300), dan faktor sanksi dan pengawasan (reinforcing) (p-value=0,001, PR= 0,144, 95%CI= 0,046-0,453). Kesimpulan: Tingkat kepatuhan mahasiswa Jurusan Kesehatan Gigi dalam menggunakan APD saat praktik di klinik asuhan kesehatan gigi dan mulut masih rendah. Faktor-faktor yang memengaruhi rendahnya tingkat kepatuhan adalah faktor perilaku dan sikap (predisposisi), ketersediaan APD dan informasi (pemungkin), dan faktor sanksi dan pengawasan (reinforcing).