Bastari, Meyrisa
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Efektivitas Daya Hambat Ekstrak Mengkudu (Morinda citrofolia L.) terhadap Pertumbuhan Lactobacillus acidophilus: Studi in vitro Bastari, Meyrisa; Wijaya, Dhandi; Ismalayani, Ismalayani
Jurnal Kesehatan Gigi dan Mulut (JKGM) Vol 4 No 2 (2022): Jurnal Kesehatan Gigi dan Mulut (JKGM)
Publisher : Jurusan Kesehatan Gigi, Poltekkes Kemenkes Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36086/jkgm.v4i2.1518

Abstract

Dental caries is a disease of the hard tissues of the teeth which until now cannot be cured. However, the process of worsening due to this disease can be anticipated by patching or removing it. Preventive measures against this disease must be able to intervene in at least one of the factors causing caries, one of which is Lactobacillus acidophilus. Noni fruit (Morinda citrofolia L.) which is an endemic plant in Indonesia, including South Sumatra, contains scopoletin which is bacteriostatic against Lactobacillus and can prevent the attachment of Lactobacillus acidophilus to the acquired pellicle on the tooth surface, thereby reducing the risk of dental caries. This research is an experimental study with a post test-only control group design. Noni extracts at concentrations of 20%, 40%, and 80% were tested for their inhibition on the growth of Lactobacillus acidophilus on de Man Rogosa Sharpe (MRS) agar media with 1% iodine as a positive control and 70% alcohol as a negative control. Data were analyzed using One-Way Anova test. Noni extract at concentrations of 20%, 40%, and 80% effectively inhibited the growth of Lactobacillus acidophilus with an average zone of inhibition of 7.2 mm, 8.3 mm, and 11.2 mm, respectively. Noni extract 80% was even more effective in inhibiting the growth of Lactobacillus acidophilus than the positive control.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI TINGKAT KEPATUHAN MAHASISWA DALAM MENGGUNAKAN ALAT PELINDUNG DIRI (APD) SAAT PRAKTIK DI KLINIK LAYANAN ASUHAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT POLTEKKES KEMENKES PALEMBANG Wijaya, Dhandi; Bastari, Meyrisa; Ray, Ngurah
Jurnal Kesehatan Gigi dan Mulut (JKGM) Vol 5 No 2 (2023): Jurnal Kesehatan Gigi dan Mulut (JKGM)
Publisher : Jurusan Kesehatan Gigi, Poltekkes Kemenkes Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36086/jkgm.v5i2.1990

Abstract

Latar belakang: Alat pelindung diri (APD) merupakan alat yang digunakan untuk melindungi sebagian atau keseluruhan tubuh dari potensi terpaparnya penyakit atau bahaya selama melakukan kegiatan praktikum. Kepatuhan mahasiswa terhadap penggunaan alat pelindung diri (APD) dapat meminimalisir terjadinya faktor risiko yang dapat membahayakan kesehatan dan keselamatan praktikan. Tujuan: Untuk menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi kepatuhan dalam menggunakan APD mahasiswa Jurusan Kesehatan Gigi Poltekkes Kemenkes Palembang. Metode: Penelitian ini adalah penelitian cross sectional yang dilaksanakan pada bulan April 2023 di Jurusan Kesehatan Gigi Poltekkes Kemenkes Palembang. Subjek penelitian sebanyak 150 orang mahasiswa yang diambil secara total sampling. Data tentang tingkat kepatuhan, faktor predisposisi, faktor pemungkin, dan faktor penguat dikumpulkan melalui pengisian kuesioner. Data dianalisis menggunakan analisis chi-square dan regresi logistik dengan interval kepercayaan 95%. Hasil: Tingkat kepatuhan mahasiswa menggunakan APD di klinik asuhan kesehatan gigi dan mulut sebesar 56%. Faktor-faktor yang memengaruhi kepatuhan adalah perilaku dan sikap (predisposisi) (p-value=0,001, PR= 0,181, 95%CI= 0,089-0,367), ketersediaan APD dan informasi (pemungkin) (p-value=0,001, PR= 0,146, 95%CI= 0,071-0,300), dan faktor sanksi dan pengawasan (reinforcing) (p-value=0,001, PR= 0,144, 95%CI= 0,046-0,453). Kesimpulan: Tingkat kepatuhan mahasiswa Jurusan Kesehatan Gigi dalam menggunakan APD saat praktik di klinik asuhan kesehatan gigi dan mulut masih rendah. Faktor-faktor yang memengaruhi rendahnya tingkat kepatuhan adalah faktor perilaku dan sikap (predisposisi), ketersediaan APD dan informasi (pemungkin), dan faktor sanksi dan pengawasan (reinforcing).