Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Functional Group Structure of Bamboo and Pine Wood Biochar Due to Differences in Pyrolysis Temperature Darusman, Darusman; Syakur*, Syakur; Kurniasih, Eka; Puspita, Vera; Zaitun, Zaitun
Aceh International Journal of Science and Technology Vol 11, No 1 (2022): April 2022
Publisher : Graduate School of Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.13170/aijst.11.1.23437

Abstract

The quality of biochar produced through the pyrolysis process depends on the combustion temperature, duration of combustion, and the raw materials used. Biochar is a carbon-rich product resulting from the thermal decomposition of organic matter. Biochar from bamboo and pinewood was produced at 400 and 800 using a closed chamber where the temperature could be set. Biochar is made through carbonization with pyrolysis. This study aimed to find out the functional group characteristics of two types of raw materials, bamboo and pine wood. This research was conducted at the Environmental Soil Physics Laboratory, Universitas Syiah Kuala. Two types of feedstocks, bamboo, and pinewood, were used as sample experiments. The feedstocks were burned inside a closed chamber with no oxygen present. (Thermo scientific thermolyne F4820-33). The temperature was at 400 and 800, and a burning time of four hours. Fourier Transform Infra-Red (FTIR)was used to characterize the functional groups of biochar tested. Our research showed biochar from pinewood burned at a temperature of 400 gave the characteristics of the functional groups OH, CH, and C=O with strong intensity. It indicates that there was decomposition of organic matter into organic compounds taking place.
Analisis Implementasi Integrated Marketing Communication dalam Mempertahankan Brand Image PT Kencana Maju Bersama Puspita, Vera
Jurnal Ilmu Komunikasi Dan Media Sosial (JKOMDIS) Vol. 5 No. 1 (2025): Januari - April
Publisher : CV. ITTC INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47233/jkomdis.v5i1.2714

Abstract

Industri di Indonesia berkembang dengan pesat, salah satunya adalah industri di bidang konstruksi. Sebagai perusahaan dengan 33 tahun pengalaman, PT Kencana Maju Bersama menghadapi tantangan dalam mempertahankan brand image di pasar. Dalam persaingan yang semakin ketat, komunikasi pemasaran menjadi alat yang penting untuk menginformasikan, membujuk dan meningkatkan awareness maupun mempertahankan brand image perusahaan. Dalam persaingan yang semakin kompetitif peningkatan penjualan saja tidak cukup melainkan perusahaan harus mampu mempertahankan brand image. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana implementasi strategi komunikasi pemasaran berbasis IMC tools untuk mempertahankan brand image PT Kencana Maju Bersama. Masalah yang diteliti adalah bagaimana implementasi Integrated Marketing Communication yang telah dilakukan dalam mempertahankan brand image PT Kencana Maju Bersama. Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan menggunakan data primer yang diperoleh melalui wawancara mendalam dengan Marketing supervisor, social media staff, Customer service, dan konsumen PT Kencana Maju Bersama. Hasil penelitian menunjukkan PT Kencana Maju Bersama berhasil mempertahankan brand image melalui IMC tools yaitu iklan, sponsorship, kemasan, media sosial dan websites, sales promotion, selling dan sales manajemen, direct marketing, pameran, public relations. Implementasi IMC ini selaras dengan tujuan utama perusahaan, yaitu meningkatkan dan mempertahankan brand image. Selain itu, hasil penelitian juga menunjukkan bahwa kualitas customer service perusahaan sangat baik sehingga mampu mempertahankan brand image di mata pelanggan. Penelitian ini menunjukkan bahwa IMC tools dapat digunakan dan menjadi referensi perusahaan lain sebagai cara untuk mempertahankan brand image.