Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Modifikasi Bak Pendingin Pada Proses Produksi Asap Cair Tempurung Kelapa Untuk Peningkatan Volume Produksi Abdul Fatah, Kemas Muhammat; Kuncoro, Dwi
Infotekmesin Vol 13 No 1 (2022): Infotekmesin: Januari, 2022
Publisher : P3M Politeknik Negeri Cilacap

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35970/infotekmesin.v13i1.874

Abstract

Increasing the production of liquid smoke is an attempt to raise the utilization of coconut shells as a by-product of the coconut fruit. The distillation process is a way to produce liquid smoke and condensation occured in the cooling bath. Improving the cooling bath can increase the production volume. This study aims to determine the performance of the cooling bath in 10 experiments with variations in the level of the water flow rate factor of 20 liters/minute, 25 liters/minute, 30 liters/minute, and the level of the airflow velocity factor of 35 m/s, 40 m/s. and 45 m/s. Modifying the cooling bath can improve its performance and increase the volume of liquid smoke. The largest increase of 36.14% was achieved at the water flow rate in the level of 30 liters/minute and the airflow velocity factor in the level of 45 m/s, at 26.2oC of the cooling bath temperature.
Identifikasi penyebab awan konvektif pada fenomena hujan ekstrem disertai es berbasis citra radar dual polar Rafi, Rayhan; Kuncoro, Dwi; Arzhida, Bima; Jannah Indriyani, Noor; Warjono, Warjono
Jurnal Penelitian Saintek Vol 30, No 2 (2025)
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/jps.v30i2.89950

Abstract

Pada 11 Maret 2025, wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mengalami kejadian cuaca ekstrem berupa hujan lebat yang disertai angin kencang, kilat, dan disertai es. Fenomena ini menimbulkan dampak signifikan di berbagai lokasi, terutama di Kabupaten Sleman, Kota Yogyakarta, dan Kabupaten Bantul. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dinamika atmosfer yang menyebabkan terbentuknya awan konvektif penghasil hujan es di wilayah tersebut dengan pendekatan multi-instrumentasi meteorologi. Metode yang digunakan meliputi analisis peta streamline, data sinoptik dari Stasiun Klimatologi Yogyakarta, citra satelit Himawari-9 (HCAI), data radar cuaca dual polar dari Stasiun Meteorologi Ahmad Yani, serta validasi hujan menggunakan data pos pengamatan. Hasil analisis menunjukkan bahwa terdapat konvergensi angin lokal dan penurunan tekanan udara yang signifikan, yang memicu terbentuknya awan Cumulonimbus secara cepat dan intensif. Produk radar (CMAX, VCUT, ZHAIL, HAILSZ, dan SWI) mengindikasikan keberadaan struktur awan konvektif kuat dengan reflektivitas tinggi (>60 dBZ), pola weak echo region (WER), overhang echo (OR), dan kemunculan hail spike atau three body scatter spike (TBSS) yang menguatkan dugaan adanya partikel es besar di dalam awan. Estimasi ukuran hail mencapai 10–20 mm dengan probabilitas kejadian hujan es lebih dari 80%. Validasi data curah hujan dari 121 titik pengamatan menunjukkan distribusi hujan intensitas sedang hingga lebat dengan curah hujan tertinggi sebesar 74 mm/hari di Kecamatan Minggir, Sleman. Studi ini menegaskan pentingnya integrasi data satelit, radar, dan pengamatan permukaan dalam mendeteksi dan memahami kejadian cuaca ekstrem di wilayah tropis.