Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Test Strip Pengukur pH dari Bahan Alam yang Diimmobilisasi dalam Kertas Selulosa Wasito, Hendri; Karyati, Eva; Vikarosa, Charlina Detty; Hafizah, Ilmi Nur; Utami, Hamidah Raisa; Khairun, Medi
Indonesian Journal of Chemical Science Vol 6 No 3 (2017)
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/ijcs.v6i3.15116

Abstract

Pengukuran nilai pH sebagai indikator asam-basa produk obat, kosmetik dan makanan memiliki peranan penting dalam kehidupan sehari-hari. Alat ukur pH yang ada saat ini harganya masih relatif mahal dan masih menggunakan indikator yang kurang ramah lingkungan. Tujuan dari penelitian adalah mengembangkan suatu alat ukur pH berupa tes strip dari ekstrak bahan alam yang sederhana, murah, akurat dan ramah lingkungan serta menguji alat ukur yang dikembangkan. Penelitian dilakukan dengan membuat ekstrak beberapa bahan alam dan diuji pada larutan pH 0 hingga 14. Optimasi dan imobilisasi ekstrak dilakukan dalam kertas selulosa kemudian dibuat dalam bentuk test strip. Uji performa alat ukur yang dilakukan meliputi uji waktu respon, spesifitas, reprodusibilitas, stabilitas dan uji biodegradable. Hasil yang diperoleh berupa 5 dari 20 ekstrak yang diuji yaitu ektrak rimpang kunyit, kol ungu, bunga kecombrang, mawar merah, dan rosella berpotensi dikembangkan sebagai indikator alami. Waktu uji respon tes strip kurang dari 15 detik dengan spesifisitas, reprodusibilitas, dan stabilitas yang baik serta dapat terurai alami dalam waktu dua hari. Kesimpulan penelitian yaitu alat ukur pH berbentuk test strip dari bahan alam telah berhasil dikembangkan dan diaplikasikan untuk mengukur berbagai sampel produk sehari-hari dengan hasil uji yang baik dan sebanding dengan alat ukur pH meter lainnya.
Modifikasi Metode Pemberian Infus Vankomisin dan Amiodaron Melalui Vena Perifer : Kajian Literatur Hafizah, Ilmi Nur; Puspitasari, Ika; Andayani, Tri Murti
Majalah Farmaseutik Vol 21, No 1 (2025)
Publisher : Faculty of Pharmacy, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/farmaseutik.v21i1.94376

Abstract

Amiodaron dan vankomisin merupakan obat yang sering digunakan pada populasi bedah jantung dengan saran pemberiannya melaui vena sentral. Akan tetapi, pemasangan vena sentral menimbulkan berbagai komplikasi yang dapat memperburuk kondisi pasien, serta penggunaannya secara teknis susah untuk diterapkan pada kondisi darurat. Sehingga diperlukan cara/metode pemberian infus melalui vena perifer dengan memperhatikan reaksi yang ditimbulkan seperti infiltrasi, ekstravasasi, plebitis bahkan infeksi. Kajian ini bertujuan untuk mengetahui apakah modifikasi metode atau pedoman praktek klinik pemberian infus amiodaron atau vankomisin melalui perifer aman dan dapat menurunkan komplikasi. Pencarian literatur dilakukan menggunakan database Pubmed dan Cochrane yang diterbitkan 10 tahun terakhir yang berupa penelitian observasional maupun experimental dengan desain penelitian cohort, crossectional, deskriptif, randomized control trial dan quasi experimental. Dari 26 artikel yang ditemukan terdapat 4 artikel yang memenuhi kriteria peneliti. Kesimpulan dari hasil penelusuran yang didapat yaitu pemberian infus vankomisin dalam jangka waktu pendek aman diberikan melalui vena perifer khususnya menggunakan kateter midline dan penggunaan konsentrasi vankomisin yang rendah mampu menurunkan kejadian plebitis. Sedangkan Pemberian amiodaron konsentrasi tinggi disarankan menggunakan vena sentral disertai penggunaan in-line filter.