Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Strengthening Postpartum Education Through Kegel Exercise Pocket Books and Educational Videos Lolowang, Nolla Lisa; Elizabeth Ancient
Jurnal Pengabdian Masyarakat Jurusan Keperawatan Vol 1 No 1 (2023): Jurnal Pengabdian Masyarakat Jurusan Keperawatan
Publisher : Jurusan Keperawatan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22437/jpmjk.v1i1.25322

Abstract

Sexual self-efficacy is an individual's perception of his or her ability to refuse sex or engage in safe sex practices in social situations where sexual intercourse is likely. Vaginal delivery causes pressure on the vaginal floor which affects the strength and endurance of the pelvic floor muscles. This can result in decreased sexual arousal function and lead to poor orgasms. The strategy to increase sexual self-efficacy in women during postpartum is through Kegel exercises. Kegel exercises are very efficient in increasing pelvic floor muscle strength. The stages of implementation are situation analysis, problem identification, community service plans, and implementation of educational activities. The method of activity carried out is the method of brainstorming and dissemination with the use of guidebooks and educational videos. This activity increases the knowledge of health workers about Kegel exercises from 10 questions the average score is 14.72 correct (98.13%). After the participants received material and socialization about Kegel exercises through pocketbooks and educational videos, the results obtained from the 15 questions on average increased by 15 correct (100%). This shows that the socialization of Kegel exercises through pocketbooks and educational videos has a positive impact, and is beneficial for health workers in providing counseling to cadres and postpartum mothers in their target areas.
Gambaran Tingkat Kemandirian Lansia Dalam Pemenuhan Aktivitas Sehari-Hari Di Desa Pinaling Kabupaten Minahasa Selatan Sumarauw, Jeane L. I; Lolowang, Nolla Lisa; Mandagi, Natalia
JURNAL ILMIAH KESEHATAN MANADO Vol. 3 No. 3 (2024): Jurnal Ilmiah Kesehatan Manado (JIKMA)
Publisher : Yayasan Syalom Cipta Sumikolah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.64418/jikma.v3i3.189

Abstract

Independence in the elderly depends on their functional status in carrying out daily activities. Independence is an individual attitude that is acquired cumulatively in development where individuals will continue to learn to be independent in dealing with various situations in the environment, so that individuals are able to think and act on their own. The research used uses quantitative descriptive. This research aims to find out the description of the level of independence of the elderly in fulfilling daily activities in the work area of ​​the East Amurang Community Health Center, South Minahasa Regency. This data was collected using a questionnaire which was distributed directly to the elderly in Pinaling Village. The sampling technique used was purposive sampling with a total of 200 elderly respondents in Pinaling Village. The results of the research conducted showed that the majority of elderly people in Pinaling Village had a level of independence with 197 respondents (98.5%) of the 200 respondents studied, while respondents with a level of independence with the help of others were 3 respondents (1.5%). The conclusion from this research is that the majority of elderly people still have high levels of independence. Advice for the elderly is that they are expected to be active and participate in socialization and programs carried out by health services regarding independence in carrying out daily activities.
Edukasi Kesehatan Sleep Hygiene untuk Lansia di Kelurahan Lansot Wilayah Kerja Puskesmas Lansot Tomohon Selatan Lolowang, Nolla Lisa; Sarayar, Christiane; Pondaag, Linnie
Journal Of Human And Education (JAHE) Vol. 4 No. 3 (2024): Journal of Human And Education
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jh.v4i3.1106

Abstract

Perubahan fisik, pikologis maupun sosial akan dihadapi seseorang ketika memasuki masa lansia, usia 60 tahun. Salah satu perubahan fisik yang akan dirasakan adalah gangguan tidur. Tingkat gangguan tidur jauh lebih tinggi pada lansia karena adanya penuaan. Gangguan tidur atau disebut insomnia merupakan salah satu gangguan yang paling dikeluhkan lansia. Untuk mengatasi masalah insomnia ini maka dipandang perlu untuk melakukan edukasi tentang sleep hygiene pada lansia. Sleep Hygiene merupakan terapi non farmakologis modifikasi perilaku dan lingkungan yang dapat mempengaruhi dan meningkatkan kualitas tidur. Metode yang digunakan adalah ceramah, penyuluhan secara langsung mengenai sleep hygiene menggunakan media leaflet. Materi yang diberikan berisi definisi, tujuan, manfaat serta cara mengaplikasikan intervensi sleep hygiene. Hasil evaluasi kegiatan ini menunjukkan bahwa lansia memperoleh pengetahuan baru tentang sleep hygiene dalam meningkatkan kualitas tidur lansia. Kegiatan ini mendapat respon yang antusias dari peserta. Menurut penuturan lansia, masalah sulit tidur yang mereka alami sering membuat merasa tidak nyaman dan tidak tahu bagaimana cara mengatasinya oleh karena itu Pemerintah Kelurahan Lahendong dan Puskesmas Lansot tentu mengharapkan kehadiran akademisi dan praktisi kesehatan dalam memberikan edukasi kepada masyarakat yang ada melalui penyuluhan yang dapat meningkatkan pengetahuan masyarakat.
MOTHER'S LEVEL OF KNOWLEDGE REGARDING NUTRITIONAL FULFILLMENTS FOR TODDLERS IN THE WORKING AREA OF THE PUSKESMAS TARATARA TOMOHON Lolowang, Nolla Lisa; Merentek, Grace; Tumiwa, Finni Fitria; Talumepa, Alda
PREPOTIF : JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT Vol. 8 No. 2 (2024): AGUSTUS 2024
Publisher : Universitas Pahlawan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/prepotif.v8i2.27561

Abstract

Gizi adalah proses organisme menggunakan makanan yang dikonsumsi  secara normal  dan digunakan  untuk  mempertahankan  kehidupan.  Asupan  gizi yang  salah  atau  tidak sesuai akan menimbulkan  masalah kesehatan. Peran ibu penting diperlukan terkait pengetahuan mengenai pemenuhan gizi sehingga dapat mengoptimalkan  pemenuhan gizi pada balita. Tujuan penelitian mengetahui gambaran tingkat pengetahuan ibu terhadap pemenuhan gizi pada balita di wilayah kerja  Puskesmas  Taratara.  Desain penelitian  ini  adalah  deskriptif  kuantitatif.  Teknik sampling yang digunakan purposive sampling. Responden berjumlah 175 ibu yang baru pertama kali memiliki  balita,  di wilayah  kerja  Puskesmas  Taratara,  Kecamatan  Tomohon  Barat  pada bulan Desember  2021 sampai  Januari 2022. Data penelitian  ini diambil  dengan menggunakan kuesioner.  Hasil  penelitian  menunjukkan  pengetahuan  ibu tentang pemenuhan  gizi pada balita dari 175  responden  sebagian  besar memiliki  pengetahuan  baik sebanyak  127 responden (72.14%), sedangkan  pengetahuan  cukup sebanyak 48 responden (27.86%).  Diharapkan Puskesmas  dalam  memberikan  pelayanan  mampu  menerapkan  pendidikan  tentang  kesehatan bagi masyarakat  khususnya  ibu yang baru pertama kali memiliki  balita, yang  dapat ibu akses melalui media informasi, televisi, internet dan penyuluhan yang dilakukan tenaga kesehatan saat dilaksanakan posyandu balita.
KNOWLEDGE OF ADOLESCENT GIRLS ABOUT BREAST SELF-EXAMINATION Lolowang, Nolla Lisa; Lumi, Welmin M.E; Rattoe, Amelia A.
Jurnal Ilmiah Perawat Manado (Juiperdo) Vol 10 No 01 (2022): JUNI
Publisher : POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN MANADO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47718/jpd.v10i1.1565

Abstract

Latar Belakang: Kanker payudara adalah salah satu kanker yang paling umum terjadi pada wanita di seluruh dunia, terhitung sekitar 570.000 kematian pada tahun 2015. Perlu untuk mengetahui dan mengevaluasi pengetahuan remaja putri tentang pemeriksaan payudara sendiri sehingga dapat memberikan masukan kepada pihak yang terkait terkait penyuluhan tentang SADARI. Tujuan: Penelitian ini bertujuan memberikan gambaran pengetahuan remaja putri tentang pemeriksaan payudara sendiri (SADARI). Metode: Desain penelitian yang digunakan adalah desain deskriptif. Jumlah sampel sebanyak 101 orang. Metode sampling yang digunakan adalah total sampling. Instrumen penelitian yang digunakan adalah kuesioner pengetahuan remaja putri tentang SADARI. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan 30 (29.4%) orang memiliki pengetahuan cukup, 71 orang (69.6%) memiliki pengetahuan baik. Kesimpulan: pengetahuan remaja putri tentang pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) bervariasi antara baik dan cukup, sehingga perlu peran perawat dan pihak sekolah untuk bekerjasama memberikan edukasi, dukungan dan motivasi. Kata Kunci: pengatahuan, remaja putri, SADARI Introduction: Breast cancer is one of the most common cancers in women worldwide, accounting for around 570,000 deaths in 2015. It is necessary to know and evaluate the knowledge of young women about breast self-examination so that they can provide input to related parties regarding counseling about BSE. Objective: This study aims to provide an overview of the knowledge of young women about breast self-examination (BSE). Methods: The research design used is a descriptive design. The number of samples is 101 people. The sampling method used is total sampling. The research instrument used was a female adolescent knowledge questionnaire about BSE. Results: The results showed 30 (29.4%) people had sufficient knowledge, 71 people (69.6%) had good knowledge. Conclusion: knowledge of young women about breast self-examination (BSE) varies between good and sufficient, so it is necessary for nurses and schools to work together to provide education, support and motivation. Keywords: knowledge, teenage, BSE