Diabetes melitus tipe 2 (DMT2) merupakan salah satu masalah kesehatan yang terus berkembang di berbagai belahan dunia. Bukan hanya di negara-negara maju, negara berkembang seperti Indonesia juga memiliki prevalensi tinggi untuk kasus DMT2. Penyakit ini ditandai dengan tingginya kadar glukosa dalam darah dan ketidaknormalan sekresi insulin. DMT2 memiliki berbagai faktor risiko, diantaranya riwayat merokok, riwayat keluarga dengan DMT2, overweight dan obesitas dan kebiasaan konsumsi gula. Tujuan Penelitian ini untuk menganalisis hubungan riwayat merokok, riwayat keluarga, indeks masa tubuh (IMT) dan kebiasaan mengonsumsi gula dengan kejadian diabetes melitus tipe 2 pada lanjut usia. Penelitian ini merupakan penelitian cross sectional study, dengan populasi mencakup lanjut usia di Kelurahan Lahendong Wilayah Kerja Puskesmas Lansot Kecamatan Tomohon Selatan Kota Tomohon, dengan jumlah sampel sebanyak 316 orang lanjut usia yang terdiri dari 79 lansia penderita DMT2 dan 237 lansia bukan penderita DMT2. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner, timbangan badan, mikrotoa, alat pengukur gula darah dan dianalisis menggunakan uji chi-square. Hasil penelitian ini diperoleh ada tiga faktor yang dominan menyebabkan DMT2, yaitu indeks masa tubuh (IMT), riwayat keluarga dan kebiasaan konsumsi minuman berpemanis. Indeks masa tubuh merupakan faktor risiko paling dominan terhadap terjadinya DMT2 dengan nilai OR= 4,516. Disarankan bagi pihak Puskesmas Lansot dan Dinas Kesehatan Kota Tomohon untuk terus melakukan pemantauan secara rutin kepada lanjut usia yang ada di Kelurahan Lahendong, bekerjasama dengan pihak-pihak perguruan tinggi untuk memberikan edukasi agar kepatuhan dan kesadaran masyarakat akan faktor risiko DMT2 meningkat dan akhirnya menekan angka morbiditas dan mortalitas akibat DMT2.