Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Pengembangan Media Fraction Fun Berbasis Canva Materi Mengenal Pecahan Kelas II SDN Lamper Tengah 01: Wijaya, Jimmy; Singgih Adhi Prasetyo; Kartinah
Elementary School: Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran ke-SD-an Vol. 12 No. 2 (2025): ELEMENTARY SCHOOL (Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Ke-SD-an)
Publisher : Universitas PGRI Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31316/esjurnal.v12i2.4557

Abstract

Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui tanggapan peserta didik dan guru, serta menilai tingkat validitas serta kepraktisan media pembelajaran fraction fun berbasis canva. Pendekatan yang digunakan dalam studi ini ialah Research and Development (R&D) dengan menerapkan model pengembangan ADDIE, yang meliputi lima tahap, yakni Analisis (Analysis), Desain (Design), Pengembangan (Development), Implementasi (Implementation), dan Evaluasi (Evaluation). Subjek penelitian ini melibatkan 28 siswa kelas II sekolah dasar. Hasil validasi dari ahli media menunjukkan tingkat kevalidan serta layak sebesar 97,89%, sedangkan validasi dari ahli materi mendapatkan persentase sejumlah 92%, yang menandakan bahwa media ini sangat valid serta layak untuk dipergunakan pada proses pembelajaran. Selain itu, tanggapan guru terhadap media menunjukkan skor sebesar 88% dan terhadap materi sebesar 92%, yang keduanya termasuk dalam kategori sangat praktis. Ada pula respons peserta didik terhadap media mencapai 97,14%. Sesuai temuan tersebut, bisa diambil suatu simpulan bahwasanya media pembelajaran fraction fun layak dan praktis digunakan dalam pembelajaran matematika, khususnya pada materi pengenalan pecahan untuk siswa kelas II sekolah dasar.
Green innovation Bamboo House Jemparing Wangi: collaboration Pertamina and residents of Kampung Papring, Banyuwangi Fazri, Narotama Aulia; Suganda, Surya; Wijaya, Jimmy; Sudarmiatin; Wijijayanti, Trisetia
Maksimal Jurnal : Jurnal Ilmiah Bidang Sosial, Ekonomi, Budaya, Teknologi, Dan Pendidikan Vol 3 No 3 (2026): On Progress
Publisher : Abadi Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59971/meta-journal.v3i3.411

Abstract

This study discusses the green entrepreneurship model developed through Pertamina'S CSR program in Kampung Papring, Banyuwangi, emphasizing the role of biogas innovation and the use of bamboo as the foundation of the local economy. The Jemparing Wangi Program is designed through a comprehensive social mapping process, involving FGDs, village potential surveys, and identification of basic community needs. The mapping results were used to build relevant interventions, including the establishment of bamboo houses as training centers, production, environmental education, and collaboration spaces for residents. Rumah Bambu plays an important role in creating a green business ecosystem, especially through the development of bamboo handicraft products such as woven, bags, besek, lanterns, and decorative products that have economic value. Energy innovation through the use of biogas from livestock waste is a key element in the circular economy practices developed at Papring. Biogas is used for household needs and supports the production process, thus helping to reduce the use of conventional fuels and reduce environmental pollution. In addition, this CSR program strengthens women and youth-based MSME groups through entrepreneurship training, product quality improvement, and marketing access through CSR e-catalogs and local retail networks. Multi-stakeholder collaboration including the community, village government, media, and Pertamina encourages the birth of an adaptive, creative, and independent social environment. Overall, research shows that the integration of environmental innovation, strengthening community institutions, and structured CSR support can drive socio-economic transformation of rural communities. This model of green entrepreneurship deserves to be replicated in other areas that have the potential for biomass and local crafts, as a real contribution to sustainable development.