Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Empowering Mothers And Facilitators Of Girls' Schools In Preparing Healthy Brides And Stunting-Free Generations In Kedung Betik Village, Kesamben, Jombang: Pemberdayaan Ibu Dan Fasilitator Sekolah Perempuan Dalam Mempersiapkan Calon Pengantin Sehat Dan Generasi Bebas Stunting Di Desa Kedung Betik, Kesamben, Jombang Hasyim, Masruroh; Herin Mawarti; Nur Ulwiyah; Pujiani
Jurnal Pengabdian Masyarakat Kesehatan Vol. 10 No. 2 (2024): JPM SEPTEMBER 2024
Publisher : UPPM - STIKES Pemkab Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33023/jpm.v10i2.2345

Abstract

Pernikahan anak meningkatkan risiko stunting akibat kehamilan dini dan kurangnya pengetahuan serta akses gizi yang memadai.  Program pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk memberikan edukasi komprehensif kepada fasilitator dan peserta sekolah perempuan dalam mempersiapkan calon pengantin yang sehat, mandiri, dan siap menghadapi kehidupan pernikahan. Edukasi yang diberikan meliputi kesehatan reproduksi, Gizi remaja, balita, kesiapan fisik dan mental calon pengantin serta pendidikan karakter. Metode yang digunakan adalah sosialisasi,  pendampingan dan evaluasi, dan keberlanjutan program. Hasil pelaksanaan pengabdian ini adalah kegiatan sekolah perempuan Amanah yang telah terbentuk mempunyai aktifitas pembelajaran dan sebanyak 34 peserta sekolah perempuan yang terdiri dari fasilitator dan peserta sekolah mengalami peningkatan pengetahuan.  Program ini diharapkan dapat meningkatkan kesiapan perempuan dalam menghadapi pernikahan dengan lebih matang dan bertanggung jawab, sehingga mampu mewujudkan keluarga yang harmonis dan berkualitas dan menjadikan desa kedung betik bebas Stunting. Rekomendasi dari pengabdian masyarakat ini Sekolah Perempuan Amanah berjalan berkelanjutan dengan terciptanya kurikulum sebagai panduan pembelajaran
Pengaruh Family Psikoedukasi terhadap Peningkatan Self Care dalam Merawat Anak Thalasemia Ulfa, Ana Farida; Hasyim, Masruroh
Journal of Ners and Midwifery Vol 5 No 1 (2018)
Publisher : STIKes Patria Husada Blitar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26699/jnk.v5i1.ART.p053-057

Abstract

Thalasemia adalah penyakit kronis yang mengarah pada beberapa masalah, yang melibatkan aspek biologis, psikologis, sosial dan spiritual. Pengasuh memainkan peran penting untuk mengadvokasi keluarga. Sementara itu, keluarga bertindak sebagai pengambil keputusan untuk menjaga kesehatan anggota keluarga. Selain itu, mereka harus mempertahankan anggota mereka, dalam hal perawatan diri. Selanjutnya mengenai peran keluarga dalam menjaga kesehatan para anggota. Penelitian ini menggunakan desain pre- eksperimental dan desain one group pretest-posttest. Populasinya adalah keluarga dengan anak thalas- semic di RSUD Daerah Jombang. Jumlah total sampling adalah 14 keluarga. Intervensi keluarga psiko- pendidikan diberikan dalam lima sesi. Sesi pertama adalah pertemuan dengan keluarga yang anaknya menderita thalassemia. Sementara itu, sesi keempat dan kelima digunakan untuk mengunjungi keluarga. Selanjutnya, intervensi diberikan dalam satu atau dua minggu setelah kunjungan. Hasil penelitian menunjukkan pengaruh signifikan perawatan diri keluarga yang diukur oleh keluarga APGAR. Oleh karena itu, dapat direkomendasikan bahwa intervensi keluarga Psiko-pendidikan adalah salah satu intervensi yang digunakan untuk mencari anak-anak dengan thalasemia kronis.
Optimizing Collaborative Quality Improvement Strategies to Decrease Neonatal Asphyxia Incidence: A Scoping Review Syabrullah, Andreas; Mawarti, Herin; Hasyim, Masruroh
Journal Research of Social Science, Economics, and Management Vol. 5 No. 4 (2025): Journal Research of Social Science, Economics, and Management
Publisher : Publikasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59141/jrssem.v5i4.1168

Abstract

Neonatal asphyxia remains a leading cause of neonatal mortality, particularly in low- and middle-income countries (LMICs). Quality Improvement Collaboratives (QICs) have emerged as a structured approach to bridge the gap between evidence-based interventions and clinical practice in neonatal care. This scoping review aimed to systematically map the characteristics, core components, and reported outcomes of QIC frameworks implemented to reduce the incidence of neonatal asphyxia. The review was conducted following the Arksey and O’Malley framework and PRISMA-ScR guidelines. A systematic search of seven electronic databases (2016–2025) identified seven eligible studies. Data on QIC components, implementation strategies, and outcomes were extracted and synthesized. The findings indicate that QICs, often incorporating Plan-Do-Study-Act cycles, mentorship, and audit-feedback, were implemented across various LMICs. Core components included interprofessional collaboration, protocol standardization, and real-time data monitoring. Enabling factors such as leadership engagement and effective communication enhanced adherence to care protocols, while workforce shortages and inadequate infrastructure posed barriers. The reviewed studies consistently reported improvements in clinical practices and reductions in neonatal asphyxia or related mortality. QICs are effective in improving neonatal outcomes through structured, team-oriented approaches. For long-term sustainability, they must be integrated into broader health system strengthening initiatives, addressing systemic barriers and securing institutional support.