S.Pd. M.Pd. Ni LP. Eka Sulistia Dewi .
Unknown Affiliation

Published : 26 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 26 Documents
Search

THE ANALYSIS OF GRAMMATICAL COHESIVE DEVICES IN THE EIGHTH GRADE STUDENTS’ WRITING OF SMP N 1 SINGARAJA ., I Komang Oka Agustiyana; ., Prof. Dr. Anak Agung Istri Ngr. Marha; ., Ni LP. Eka Sulistia Dewi, S.Pd. M.Pd.
Jurnal Pendidikan Bahasa Inggris undiksha Vol. 1 No. 1 (2013): May
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jpbi.v1i1.3368

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi tipe-tipe Grammatical Cohesive Devices dan Error yang ditemukan dalam karangan Recount siswa kelas delapan SMP N 1 Singaraja. Karangan siswa dianalisa menggunakan teori Halliday dan Hasan (1976). dalam jumlah terbatas, sejumlah enam belas karangan Recount siswa dianalisis dalam penggunaan grammatical cohesive devices. Terdapat 339 penggunaan grammatical cohesive devices dalam karangan siswa. Siswa sebagian besar menggunakan Conjunction (Kata Pennghubung) dalam karangan recount untuk membuat karangan yang cohesive. Penggunaan kata penghubung merupakan yang terbayak. Sebesar 49.85%, dengan penggunaan sebanyak 169 penggunaan. Penggunaan Reference (Kata Acuan) sebesar 41.30% atau 140 temuan penggunaan. Penggunaan Ellipsis (Elipsis) sebesar 8.85%, atau 30 kali penggunaan. Namun demikian, penggunaan Substitution (Substitusi) tidak ditemukan penggunaannya dalam karangan siswa. Hasil temuan menunjukkan dari 339 penggunaan, 94.40% atau 320 penggunaan grammatical cohesive devices digunakan dengan tepat. Sedangkan 5.60% atau 19 error ditemukan dalam karangan Recount siswa. Error yang ditulis oleh siswa berupa penggunaan Reference 47.37%, atau sebanyak 9 penggunaan. Error dalam penggunaan Ellipsis dan Conjunction masing-masing 5 penggunaan yang sebanding dengan 52.63%.Kata Kunci : reference, substitution, ellipsis, conjunction, grammatical cohesive devices The purposes of the study were to identify kinds of grammatical cohesive devices and errors found in the eighth grade students’ recount writing of SMP N 1Singaraja. The analysis was based on Halliday and Hasan’s theory (1976). There were sixteen students’ recount writings analyzed restrictively on the grammatical cohesive devices use. There were 339 grammatical cohesive devices occurrences found in the students’ writing. The students used Conjunction dominantly in Recount to create cohesion in their writing. The use of conjunction was the biggest one. It was 49.85%, with 169 occurrences. The use of reference was 41.30%, or 140 occurrences. The use of ellipsis was found 8.85%, or 30 occurrences. However, the use of Substitution was not found in the students’ writing. The results of the findings show from the 339 occurrences, the appropriately used grammatical cohesive devices are 94.40% or 320 occurrences. Meanwhile, there are 5.60% or 19 errors appeared on the students’ recount writing. The errors are produced in the use of Reference 47.37%, or equal to 9 occurrences. The error use of Ellipsis and Conjunction contribute 5 errors each which are equal to 52.63%.keyword : reference, substitution, ellipsis, conjunction, grammatical cohesive devices
THE DEVELOPMENT OF LINEAR INSTRUCTIONAL MULTIMEDIA OF CLASSROOM MANAGEMENT AND LEADING SMALL GROUP DISCUSSION SKILLS FOR MICROTEACHING CLASS IN ENGLISH EDUCATION DEPARTMENT UNDIKSHA ., Putu Reuni Yuliana; ., I G A Lokita P Utami, S.Pd.; ., Ni LP. Eka Sulistia Dewi, S.Pd. M.Pd.
Jurnal Pendidikan Bahasa Inggris undiksha Vol. 1 No. 1 (2013): May
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jpbi.v1i1.3373

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan multimedia pembelajaran linear untuk keterampilan mengelola kelas dan keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil di kelas microteaching di jurusan Pendidikan Bahas Inggris UNDIKSHA. Desain penelitian dan pengembangan (R&D) oleh Dick and Carey diadaptasi dalam penelitian ini. Langkah yang dilakukan adalah analisis kebutuhan, analisis pembelajaran, analisis siswa dan lingkungannya, merumuskan tujuan khusus, mengembangkan instrument penilaian, mengembangkan strategi pembelajaran, mengembangkan materi pembelajaran, melakukan penilaian formatif, dan revisi produk. Hasil multimedia pembelajaran memperlihatkan bahwa multimedia yang sesuai dengan kebutuhan mahasiswa Pendidikan Bahasa Inggris UNDIKSHA adalah multimedia pembelajaran yang isi pada simulasi mengenai pembelajaran bahasa Inggris, menggunakan bahasa Inggris sebagai ahasa penghantar, and tingkatan siswa pada simulasi adalah tingkat SMA. Lalu kualifikasi multimedia pembelajaran linear yang dihasilkan adalah “sangat baik” dengan presentase keseluruhan 87.00% untuk multimedia pembelajaran keterampilan mengelola kelas dan 87.03% untuk keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil. Kata Kunci : Penelitian dan pengembangan, multimedia pembelajaran linear, keterampilan mengelola kelas, keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil. This research is an Education Research and Development which aimed at developing linear instructional multimedia of classroom management skill and leading small group discussion skill for microteaching class in English Education Department UNDIKSHA. To develop the instructional multimedia, the Research and Development (R&D) design by Dick & Carey was adapted. The steps done in developing the product were started with identifying instructional goals, conducting instructional analysis, analyzing learners and contexts, writing performance objectives, developing assessment instruments, developing instructional strategy, developing instructional materials, conducting formative evaluation, and the last revising product. Moreover, the result showed that the linear instructional multimedia which is suitable for the English Education Department UNDIKSHA students’ needs is an instructional multimedia by which the content in the illustration/simulation of the skill components is about English language learning, the level of the students (setting) in the simulation is senior high school level, and the instructional language used is English. Then, the linear instructional multimedia has very good qualification with whole percentage (F/N) of 87.00% for classroom management skill and 87.03% for leading small group discussion skill linear instructional multimedia.keyword : research and development, linear instructional multimedia, classroom management skill, small group discussion skill
A DESCRIPTIVE STUDY OF CODE MIXING USED BY PRO 1 AND PRO 2 BROADCASTERS IN RRI RADIO STATIONS ., I Wayan Astu Werdistira; ., Prof. Dr.I Nyoman Adi Jaya Putra, MA; ., Ni LP. Eka Sulistia Dewi, S.Pd. M.Pd.
Jurnal Pendidikan Bahasa Inggris undiksha Vol. 1 No. 1 (2013): May
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jpbi.v1i1.3463

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk (1) menganalisis jenis campur kode yang digunakan oleh penyiar radio. (2) menganalisis perbedaan dalam hal campur kode yang digunakan oleh penyiar PRO 1 dan PRO 2 di stasiun radio RRI. (3) menganalisis alasan mengapa penyiar radio menggunakan campur kode dalam percakapannya. Penelitian ini dilakukan di RRI Singaraja, khususnya dalam program 'Goyang Dangdut' di PRO 1 dan program Request Gala 'di PRO 2 RRI Singaraja. Subyek penelitian ini adalah penyiar radio PRO 1 dan PRO 2 RRI Singaraja. Instrumen utama adalah peneliti sendiri, dan kemudian dalam pengumpulan data peneliti menggunakan alat perekam, lembar observasi, dan pedoman wawancara. Metode yang digunakan dalam penelitian ini seperti merekam, mewawancara dan mencatat. Ada empat langkah yang dilakukan dalam menganalisis data: menyalin data, mengidentifikasi data, komputasi data, dan penyimpulan data. Hasil analisis menemukan bahwa semua jenis campur kode digunakan oleh penyiar radio PRO 1 dan PRO 2 RRI Singaraja berdasarkan Jendra (2007). Seperti: (1) kode percampuran kedalam terjadi 34.6% pada 'Goyang Dangdut' dan 3.3% terjadi pada 'Request Gala', (2) kode percampuran keluar terjadi 62.1% pada 'Goyang Dangdut' sedangkan 94.9% terjadi pada 'Gala Request ', dan (3) kode percampuran hybrid terjadi 3.2% di' Goyang Dangdut 'dan 1.6% terjadi di' Request Gala '. Ada satu alasan mengapa penyiar RRI PRO 1 menggunakan campur kode: (1) untuk mengungkapkan solidaritas dengan suatu kelompok pada khususnya. Selain itu ada dua alasan mengapa penyiar RRI PRO 2 menggunakan campur kode: (1) untuk membuat pendengar bisa memahami kondisi yang terjadi dan apa yang kita bicarakan, (2) untuk menyampaikan sikap seseorang dengan memvariasikan dalam hal formalitas dalam percakapan mereka.Kata Kunci : Kata kunci: Campur Kode, Penyiar, RRI Singaraja This research aimed at (1) analyzing the type of code mixing used by radio broadcasters. (2) analyzing the difference in terms of code mixing used by PRO 1 and PRO 2 broadcasters in RRI radio station. (3) analyzing the reasons of why radio broadcasters used code mixing in his or her sentences. This study was conducted at RRI Singaraja, particularly in ‘Goyang Dangdut’ program at PRO 1 and ‘Gala Request’ program at PRO 2 RRI Singaraja. The subjects of this study were radio broadcasters of PRO 1 and PRO 2 RRI Singaraja. The main instrument was the researcher himself, and then in gathering data the researcher used tape recorder, observation sheet, and interview guide. The methods used in this research were recording, interviewing and taking note. There were four steps done in analyzing the data: transcribing the data, identifying the data, computing the data, and concluding data. The results of analysis found that all types of code mixing used by radio broadcasters of PRO 1 and PRO 2 RRI Singaraja based on Jendra (2007). Those are: (1) inner code mixing with 34.6% occurred in ‘Goyang Dangdut’ and 3.3% occurred in ‘Gala Request’, (2) outer code mixing with 62.1% occurred in ‘Goyang Dangdut’ whereas 94.9% occurred in ‘Gala Request’, and (3) hybrid code mixing with 3.2% ensued in ‘Goyang Dangdut’ and 1.6% ensued in ‘Gala Request’. There was one reason why RRI PRO 1 broadcasters used code mixing: (1) to express solidarity with a particularly group. Furthermore there were two reasons why RRI PRO 2 broadcasters used code mixing: (1) to make the listener could understand the condition happened and what we are talked about, (2) to convey his/her attitude by means of variation in the level of formality in their speech.keyword : Keywords: Code Mixing, Broadcasters, RRI Singaraja
AN ANALYSIS OF STUDENTS’ ATTITUDE TOWARD FEEDBACK STRATEGIES USED BY THE LECTURER IN WRITING I CLASS IN THE ACADEMIC YEAR OF 2013/2014 ., Anak Agung Gede Bawa Mehendra; ., Prof. Dr. Anak Agung Istri Ngr. Marha; ., Ni LP. Eka Sulistia Dewi, S.Pd. M.Pd.
Jurnal Pendidikan Bahasa Inggris undiksha Vol. 1 No. 1 (2013): May
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jpbi.v1i1.3690

Abstract

Penelitian deskriptif kualitatif ini bertujuan untuk mengetahui ( 1 ) jenis-jenis strategi umpan balik yang diberikan pada tulisan siswa di kelas Writing I tahun akademik 2013/2014, dan ( 2 ) sikap siswa terhadap strategi umpan balik yang diberikan pada tulisan siswa di kelas Writing I tahun akademik 2013/2014. Subjek dari penelitian ini adalah siswa Jurusan Pendidikan bahasa Inggris di kelas 2D dan 2H yang mengambil mata kuliah Writing I tahun akademik 2013/2014 yang berjumlah 56 siswa. Objek dari penelitian ini adalah sikap siswa terhadap strategi umpan balik yang digunakan oleh dosen di kelas Writing I. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi, angket/kuesioner, wawancara, dan data yang yang sudah dikumpulkan dianalisis secara kuantitatif dan kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, (1) jenis-jenis strategi umpan balik yang digunakan di kelas Writing I adalah Conferencing and Teacher’s Comment; (2) siswa menunjukkan sikap positif terhadap strategi umpan balik di kelas Writing I. Ini dibuktikan dengan tingginya skor skiap siswa terhadap strategi umpan balik.Kata Kunci : sikap, strategi umpan balik, menulis This Descriptive Qualitative research aims to find out (1) the kinds of feedback strategy given on the students’ writing in Writing I Class in the academic year of 2013/2014, and (2) the students’ attitude towards the feedback strategy given on students’ writing in Writing I Class in the academic year of 2013/2014. The subject of this study were the students of English Education Department in class 2D and 2H who study Writing I in academic year 2013/2014 which are 56 students in total. The object of this research was the students’ attitudes toward the feedback strategies used by the Lecturer in Writing I class. The data collection methods used in this study were observation, questionnaires, interview, and the data collected were analyzed quantitatively and qualitatively. The results showed that, (1) the kinds of feedback strategies which were used in Writing I class were conferencing and teacher’s comment; (2) the students showed positive attitudes toward the feedback strategies in Writing I class. It was proven from the high score of students’ attitude toward the feedback strategy.keyword : attitude, feedback strategy, writing
Dampak dari Script Based Improvisation untuk Pencapaian Berbicara Siswa Kelas Sebelas di SMA NEGERI 2 Busungbiu Tahun Pelajaran 2013/2014 ., I Made Setiawan; ., Dra.Ni Made Ratminingsih, MA; ., Ni LP. Eka Sulistia Dewi, S.Pd. M.Pd.
Jurnal Pendidikan Bahasa Inggris undiksha Vol. 1 No. 1 (2013): May
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jpbi.v1i1.3759

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah atau tidak ada dampak yang signifikan terhadap prestasi antara siswa yang diajarkan oleh Script Based Improvisation dan siswa yang diajar dengan memorizing dialog sebagai strategi konvensional. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI di SMA N 2 Busungbiu dan sampel dipilih secara acak dengan menggunakan teknik Cluster Random Sampling. Dari lotre, ditemukan bahwa kelas XI IPA 1 adalah kelompok eksperimen dan XI IPA 2 adalah kelompok kontrol. Hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah hipotesis alternatif yang menyatakan ada perbedaan yang signifikan antara dua kelompok siswa diajarkan melalui Script Based Improvisation dan teknik memorizing dialog. Post - Test Only Control Group Design diaplikasikan sebagai desain penelitian. Setelah enam kali perlakuan, posttest diberikan untuk mengetahui dampak dari perlakuan. Dari data yang dianalisis secara deskriptif dan inferensial, diperoleh bahwa nilai rata-rata untuk kelompok eksperimen adalah 80.00 dan nilai rata-rata untuk kelompok kontrol adalah 76.50. sedangkan nilai ke (t diamati) adalah 3.064 dan melebihi TCV yang (t critical value) yang 1.96 (significance level 5%). Hal ini menunjukkan ada perbedaan yang signifikan prestasi berbicara antara kedua Eksperimental dan Pengendalian kelompok yang diperlakukan berbeda. Kata Kunci : Berbicara, Pencapaian Berbicara, Script Based Improvisation This study was intended to investigate whether or not there was a significant effect in speaking achievement between the students who were taught by Script – Based Improvisation and the students who were taught by memorizing dialogue technique as conventional strategy. The population of this study was the students of grade eleventh in SMA N 2 Busungbiu and the samples were selected randomly by using Cluster Random Sampling technique. From the lottery, it was found that class XI IPA 1 was experimental group and XI IPA 2 was the control group. The hypothesis used in this study was alternative hypothesis which stated there was significant difference between two groups of students taught through Script–Based Improvisation and Memorizing technique. Post – Test Only Control Group Design was applied as the research design. After six times of treatments, the post test was administered to find out the impact of the treatment. From the data that were analyzed descriptively and inferentially, it was obtained that the mean score for Experimental group was 80.00 and the mean score for Control group was 76.50, while the value of to (t observed) was 3.064 and exceeded the tcv (t critical value) which was 1.96 (significance level 5 %). It indicated there was significant difference of speaking achievement between both Experimental and Control group that were treated differently. keyword : Speaking, Speaking Achievement, Script – Based Improvisations.
The Use of Code Switching by the English Teacher at the Seventh Grade of SMP Negeri 3 Singaraja in the Academic Year 2014/ 2015 ., Komang Laksmi Pratiwi; ., Prof. Dr. Anak Agung Istri Ngr. Marha; ., Ni LP. Eka Sulistia Dewi, S.Pd. M.Pd.
Jurnal Pendidikan Bahasa Inggris undiksha Vol. 1 No. 1 (2013): May
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jpbi.v1i1.6318

Abstract

Penelitian kualitatif ini bertujuan untuk mengetahui alih kode yang digunakan oleh guru bahasa Inggris di SMP Negeri 3 Singaraja. Penelitian ini difokuskan untuk mengetahui jenis, fungsi, dan alasan guru menggunakan alih kode selama proses belajar dan mengajar. Satu guru dan tiga kelas terdiri dari 33 siswa dari SMP Negeri 3 Singaraja pada tahun akademik 2014/2015 dipilih sebagai subyek penelitian. Sebagai alat pengumpul data, peneliti menggunakan perekam video, tabulasi data, dan lembar wawancara. Penelitian ini menggunakan alat perekam, wawancara, dan observasi untuk memecahkan masalah. Penelitian ini dianalisis dengan menyalin data, mengidentifikasi, dan mengklasifikasi data. Dari data yang tercatat, 184 ucapan dapat diklasifikasikan sebagai alih kode. Hasil analisis menunjukkan bahwa ada tiga jenis alih kode terjadi: tag code switching, inter-sentential code switching, dan intra-sentential code switching. Ada beberapa fungsi alih kode yang digunakan oleh guru, yaitu: menjelaskan, menekankan informasi tertentu, meminta informasi lebih lanjut, mengklarifikasi, memberikan perintah, dan menunjukkan keluhan. Alasan yang mendasari guru menggunakan alih kode adalah: mempermudah komunikasi, membangun kenyamanan suasana di kelas, membantu guru untuk menarik perhatian siswa, mengalihkan topik pembicaraan, sebagai bentuk ekspresi solidaritas, dan membantu guru untuk memberikan instruksi yang jelas.Kata Kunci : alih kode, jenis alih kode, fungsi alih kode, alasan menggunakan alih kode This qualitative research aimed at finding the code switching that is used by the English teacher at SMP Negeri 3 Singaraja. The study focused on finding out the types, functions, and teacher’s reasons of using code switching during the teaching and learning process. One teacher and three classes consists of 33 students of SMP Negeri 3 Singaraja in the academic year 2014/ 2015 were selected as the subject of the study. As a means of collecting data, the researcher used video recorder, tabulation sheet, and interview guide. The study was analyzed by transcribing the data, identifying, and classifying the data. From the recorded data, 184 utterances could be classified as code switching. The result of the analysis showed that there are three types of code switching occured in the data: tag code switching, inter-sentential code switching, and intra-sentential code switching. There are some functions of code switching used by the teacher: explaining, emphasizing certain info, asking for further information, clarifying, giving commands, and showing complaint. The reasons that underlying the switching used such as: ease of communication, establishing a comfort atmosphere in the classroom, draw the students attention, topic switch, expression of solidarity, and helping the teacher to give clear instruction.keyword : code switching, types of code switching, functions of code switching, reasons of using code switching