Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

PLANTING OF RELIGIOUS VALUES THROUGH THE ROLE OF PARENTS IN A CHILDREN DURING COVID-19 IN DUKUH GEMUTRI SLEMAN YOGYAKARTA Vita Lastriana Candrawati; Zikry Septoyadi; Junanah Junanah
International Conference on Social and Islamic Studies Proceedings of the International Conference on Social and Islamic Studies (SIS) 2021
Publisher : International Conference on Social and Islamic Studies

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Religiosity (adjective religious) is not synonymous with religion. A religious person should be a religious person at the same time. Covid-19 has not only damaged people's lives in the health and economic fields, but religious activities in various regions have temporarily stopped carrying out worship activities in the mosque and surrounding areas, such as obligatory prayers, Friday prayers, yasinan, recitations, etc. Gemutri Hamlet, from the beginning of the Covid-19 outbreak, had confusion in deciding to carry out daily activities.This study uses a qualitative approach. The subjects of this study were the head of the hamlet, Mr. RW, Mr. RT, Pemuda, Karang Taruna, community leaders and some members of the community. The object of this research is about the Internalization of Religious Values ​​through the Role of Parents in Adolescents During Covid-19 in Dukuh Gemutri, Sleman, Yogyakarta. The technique used in determining the subject of this research is using purposive technique and using snowball sampling method. Data collection techniques with observation, interviews and documentation. Data analysis techniques are carried out by means of data reduction, data presentation, and drawing conclusions.Based on the results of the analysis and discussion of the process of Internalizing Religious Values ​​through the Role of Parents in Adolescents During Covid-19, in Gemutri Hamlet, Sleman, Yogyakarta, it is very different from before the covid pandemic and after the pandemic, because at the beginning of the covid pandemic yesterday the community very scared and religious activities such as Mujahadah, Yasinan, etc., all of which were temporarily suspended but the very interesting thing in the Gemutri Sukoharjo hamlet community, Ngaglik Sleman, when there was Covid in the instilling of religious values, namely that usually there was no tasbih prayer activity, tasbih prayer was performed, when praying Friday in Friday prayers using the Qunud prayer and carrying out Istighosah activities.
The Level Of Autonomy Of Muhammadiyah Junior High Schools In Sleman Regency Of Indonesia Muhammad Hajar Dewantoro; Junanah Junanah; Mohamad Joko Susilo
International Journal of Pedagogy and Teacher Education Vol 5, No 1 (2021): International Journal of Pedagogy and Teacher Education
Publisher : The Faculty of Teacher Training and Education (FKIP), Universitas Sebelas Maret, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/ijpte.v5i1.20340

Abstract

The school autonomy is authority of schools without any intervention from other parties, ranging from management to curriculum, facilities and infrastructure, financing, implementation of teaching and learning process, teachers and staffs, and assessment. Thus, school is able to innovate in developing school branding, making it a top choice for the community. This study aimed to assesses school autonomy level, especially in Muhammadiyah schools. This survey using LCBT evaluation instrument model. The subject is Muhammadiyah Junior High School in Sleman Region, include: 254 person consist of 4 principals, 115 teachers and staffs, and 135 students grade 8 and 9. Data collecting technique using questionnaires, interview, and documentation. Data analysis using qualitative and quantitative descriptive technique. The results of study showed that SMP Muhammadiyah 1 Gamping has an autonomy score of 365.30 with strong category; SMP Muhammadiyah 1 Minggir has an autonomy score of 394.58 with very strong category; SMP Muhammadiyah 2 Kalasan has an autonomy score of 354.56 with strong category; and SMP Muhammadiyah 3 Depok has an autonomy score of 364.66 with strong category. Finally, it can be concluded that all of school are autonomy as can be realized with the branding of each school, outstanding achievements, school culture that has been ingrained in the heart all of school community, and high public interest.
METODE EDUKASI DAN PELATIHAN KONTEN ANAK NUSANTARA DI KECAMATAN NGAGLIK KABUPATEN SLEMAN Muhammad Rasyad; Siti Maesaroh; Junanah Junanah
At-Thullab : Jurnal Mahasiswa Studi Islam Vol. 1 No. 2 (2019): Ahwal syakhshiyah, Pendidikan Agam Islam, Ekonomi Islam
Publisher : Universitas Islam Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20885/tullab.vol1.iss2.art7

Abstract

Kendala kemajuan teknologi dicicipi oleh semua lapisan masyarakat, namun tidak bisa disangkal bahwa kelompok anak-anak dan remaja adalah kelompok yang paling memanfaatkan kemajuan-kemajuan ini. Lihat saja permainan video yang sekarang begitu canggih dan melibatkan tiga dimensi.. Tidak heran, generasi Z sekarang dijuluki Generasi M-singkatan dari multi-tasking yang berarti melakukan beberapa hal pada saat bersamaan. Berikut adalah beberapa tanggapan terhadap pengaruh positif maupun negatif kemajuan teknologi pada perkembangan hidup anak. Kemajuan teknologi tidak bisa tidak membuat anak jauh lebih fasih dengan teknologi,. Banyak  1642 anak yang termasuk kategori ADHD diuntungkan oleh permainan ini oleh karena tingkat kreativitas dan tantangan yang tinggi. Kemajuan teknologi berpotensi membuat anak cepat puas dengan pengetahuan yang diperolehnya sehingga menganggap bahwa apa yang dibacanya di internet adalah pengetahuan yang terlengkap dan final. Pada faktanya ada begitu banyak hal yang mesti digali lewat proses pembelajaran tradisional dan internet tidak bisa menggantikan kedalaman. Kalau tidak dicermati, maka akan ada kecenderungan bagi generasi mendatang untuk menjadi generasi yang cepat puas dan cenderung berpikir dangkal. Membaca 300 halaman buku yang ditulis secara cermat lewat proses pemikiran yang panjang tidak sama dengan membaca beberapa lembar halaman berisikan kesimpulan di layar komputer. Sebaiknya orangtua terus mendorong anak untuk membaca buku bermutu di samping memanfaatkan informasi dari internet. Juga, secara berkala ajaklah anak berdiskusi sebab proses pengambilan keputusan yang efektif tercapai lewat dialog dua arah. Lewat dialog anak dilatih untuk mendengarkan masukan atau pendapat lain sekaligus memberi respons yang tepat.. Maka dari itu kita mebuat pelatuhan edukasi untuk mencegah kenegatifan dalam pemilihan kontenSaat ini, media sosial memiliki peran penting dalam kehidupan sehari-hari karena media sosial merupakan salah satu bentuk alat komunikasi yang bahkan dapat digunakan dari jarak jauh.
PERAN PENDIDIKAN ISLAM PADA KELUARGA DAN MASYARAKAT DALAM MENUMBUHKAN PERILAKU ANTI KORUPSI DI DESA UMBULMARTANI Faisal Saleh; Delima Delima; Junanah Junanah
At-Thullab : Jurnal Mahasiswa Studi Islam Vol. 3 No. 2 (2021): Ahwal syakhshiyah, Pendidikan Agam Islam, Ekonomi Islam
Publisher : Universitas Islam Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20885/tullab.vol3.iss2.art6

Abstract

Korupsi seharusnya menjadi musuh masyarakat Indonesia pada umumnya, bukan hanya pemerintah, polisi maupun pihak berwajib. Oleh karena itu Pendidikan keluarga dan masyarakat yang baik menjadi salah satu jalan untuk memperbaiki moral yang berlandaskan nilai-nilai Islam. Penelitian ini akan mendeskripsikan bagaimana peran pendidikan islam di dalam keluarga dan masyarakat untuk membentuk perilaku anti-korupsi di Desa Umbulmartani Sleman Yogyakarta. Metode penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, dengan jenis Etnografi. Pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil dari penelitian ini adalah Pendidikan keluarga dan masyarakat Islam dimulai dari penanaman Pendidikan Aqidah. Yang itu menjadi sebuah kewajiban selain itu dalam masyarakat Pendidikan yang dilakukan melalui kegiatan-kegiatan agama.
KEGIATAN KEAGAMAAN DI KALANGAN REMAJA DUSUN CANDIREJO KELURAHAN SARDONOHARJO YOGYAKARTA Zikry Septoyodi; Vita Lastriana Candrawati; Junanah Junanah
At-Thullab : Jurnal Mahasiswa Studi Islam Vol. 3 No. 2 (2021): Ahwal syakhshiyah, Pendidikan Agam Islam, Ekonomi Islam
Publisher : Universitas Islam Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20885/tullab.vol3.iss2.art10

Abstract

Kemudahan akses informasi dan komunikasi mempermudah masuknya budaya dari berbagai negara masuk ke Indonesia. Permasalahan kemerosotan moral, karakter, dan akhlak di kalangan remaja merupakan salah satu problematika kehidupan di masyarakat yang merupakan salah satu dampak negatif dari adanya globalisasi dan modernisasi. Kegiatan keagamaan adalah salah satu solusi membenahi karakter, moral dan akhlaq remaja pada saat ini. Penelitian ini bertujuan menjelaskan dampak perilaku social remaja setelah mengikuti dan ditanamkan beberapa nilai-nilai religious dengan metode tertentu. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Subjek penelitian ini adalah takmir masjid Sholihin Candirejo, pengurus kepemudaan, perangkat Dusun Candirejo yaitu ketua RW dan remaja aktif. Objek penelitian ini merupakan internalisasi nilai-nilai religiusitas melalui kegiatan agama.   Teknik yang digunakan dalam menentukan subjek penelitian ini menggunakan Teknik Purposive Sampling yaitu memilih subjek penelitian berdasarkan tujuan tertentu. Teknik pengumpulan data dengan observasi, wawancara dan dokumentasi. Keabsahan data menggunakan teknik Triangulasi