AbstrakPenelitian ini berfokus pada implementasi Perda 2/2012 tentang penanggulangan bencana di Kabupoaten Bekasi. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif  dengan menggunakan teori Van Meter dan Van Horn. Hasil kajian menunjukkan bahwa standar dan tujuan kebijakan belum dilaksanakan secara optimal sehingga sasaran kebijakan tidak merasakan dampak dari regulasi yang ada. Kemudian sumber daya yang belum memadai baik dari segi kualitas sumber daya manusia, anggaran, maupun material di Desa Pantai Hurip. Hubungan antar organisasi telah dilakukan namun belum berjalan secara maksimal, hanya berupa komunikasi struktural dan kondisional. Karakteristik pelaksana yang belum terimplementasi dengan baik khususnya di Desa Pantai Hurip, dikarenakan belum adanya sinergi dan kerjasama yang terbangun dengan masyarakat di Desa Pantai Hurip. Selain itu, kondisi lingkungan ekonomi, sosial, dan politik tidak mendukung pelaksanaan penanggulangan bencana. Disposisi implementor atau sikap agen pelaksana dalam memahami kebijakan sudah baik, namun perlu adanya langkah-langkah realistis dan preventif yang dilakukan dalam penanggulangan bencana khususnya di Desa Pantai Hurip.Kata Kunci: Implementasi Kebijakan, Penanggulangan Bencana, Kebijakan Bencana Alam, Mitigasi AbstractThis research focuses on the implementation of Regional Regulation 2/2012 on disaster management in Bekasi Regency. This study uses a qualitative method using the Van Meter and Van Horn’s theory in policy implementation. The results of the study show that policy standards and objectives have not been implemented optimally so that policy targets do not feel the impact of existing regulations. Then the inadequate resources both in terms of the quality of human resources, budget, and materials in Pantai Hurip Village. Relations between organizations have been carried out but have not run optimally, only in the form of structural and conditional communication. The characteristics of implementers that have not been implemented properly, especially in Pantai Hurip Village, are due to the absence of synergy and cooperation that has been developed with the community in Pantai Hurip Village. In addition, economic, social, and political environmental conditions do not support the implementation of disaster management. The disposition of the implementor or the attitude of the implementing agent in understanding the policy is good, but realistic and preventive steps are needed in disaster management, especially in Pantai Hurip Village.Keywords: Policy Implementation, Disaster Management, Natural Disaster Policy, Mitigation