Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Gambaran Karakteristik Pasien Tubercolosis Pada Poliklinik Paru RSU Anna Medika Madura Rokhani, Ratri; Nuraini, April
NURSING UPDATE : Jurnal Ilmiah Ilmu Keperawatan P-ISSN : 2085-5931 e-ISSN : 2623-2871 Vol 13 No 2 (2022): JUNI
Publisher : NHM PRESS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36089/nu.v13i2.2164

Abstract

Tuberkulosis (TB) merupakan penyakit infeksi menular yang disebabkan oleh bakteri M. tuberculosis dan termasuk dalam sepuluh besar penyebab kematian akibat infeksi tunggal. Sebagian besar kasus terjadi di negara berkembang, di mana Indonesia menempati posisi ketiga dalam persentase tertinggi kasus TB di dunia. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi karakteristik sosiodemografi, laboratorium, dan klinis pasien TB di RSU Anna Medika Madura. Jenis penelitian yang dilakukan adalah deskriptif dengan menggunakan metode potong-lintang. Teknik purposive sampling digunakan untuk mengambil sampel dari data rekam medis pasien TB yang tercatat di register poli paru RSU Anna Medika Madura, sesuai dengan kriteria inklusi dan eksklusi data, dari bulan Januari hingga Oktober 2018. Sejumlah 111 pasien TB (70,3% laki-laki dan 77,5% berusia di bawah 60 tahun) telah diikutsertakan dalam penelitian ini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 36% dari penderita TB memiliki hasil kultur basil tahan asam (BTA) positif, sementara 57% memiliki BTA negatif. Keluhan sistemik yang sering muncul antara lain demam (36,9%), malaise (3,6%), keringat malam (11,7%), dan penurunan berat badan (33,3%). Sementara itu, keluhan respiratorik meliputi batuk lebih dari tiga minggu (84,7%), sesak nafas (39,6%), nyeri dada (26,1%), dan batuk darah (27%). Ditemukan bahwa 92,8% dari kasus TB merupakan kasus baru, sementara 7,2% merupakan kasus relaps.
Pengaruh Pengetahuan dan Status Sosial Ekonomi Masyarakat Bangkalan terhadap Perilaku Swamedikasi Antibiotik Nuraini, April; Rokhani, Ratri; Isnawati, Nafisah
JPP JURNAL KESEHATAN POLTEKKES PALEMBANG Vol 19 No 1 (2024): (JPP) Jurnal Kesehatan Poltekkes Palembang
Publisher : Poltekkes Kemenkes Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36086/jpp.v19i1.2142

Abstract

Latar Belakang: Swamedikasi adalah praktik individu yang mengobati penyakitnya sendiri tanpa pengawasan medis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pengetahuan dan status sosial ekonomi terhadap praktik pengobatan sendiri yang melibatkan penggunaan antibiotik di masyarakat Bangkalan. Metode: Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, menggunakan kuesioner terstruktur menggunakan teknik snowball sampling untuk mengumpulkan data dari sampel representatif masyarakat Bangkalan. Kuesioner terdiri dari bagian pengetahuan tentang penggunaan antibiotik, kebiasaan pengobatan sendiri, dan faktor sosial ekonomi. Analisis statistik regresi dan uji korelasi, dilakukan untuk mengkaji hubungan antar variabel. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas pengetahuan masyarakat berada pada kategori yang cukup baik (41,4%), dengan kategori kelas menengah masyarakat Bangkalan (70,2%). Tindakan swamedikasi antibiotik yang dilakukan oleh masyarakat Bangkalan tergolong rasional dengan persentase 66,5%. Kesimpulan: Berdasarkan Uji Kolmogorov-Smirnov didapatkan nilai signifikansi (p) dari ketiga variabel tersebut adalah p<0,001 sehingga dapat dikatakan bahwa data tidak terdistribusi normal, sehingga dilakukan uji korelasi Spearman. Dalam analisis tersebut, menunjukkan nilai signifikan p<0,001, yang berarti terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan dan status sosial ekonomi dengan pengobatan sendiri dalam korelasi positif, semakin baik pengetahuan dan status sosial ekonomi, semakin rasional tindakan swamedikasi antibiotik.
STUDI PENGGUNAAN ANTIBIOTIK NON RESEP DI APOTEK KOMUNITAS KOTA BANGKALAN Nuraini, April; Rokhani, Ratri
JURNAL ILMIAH OBSGIN : Jurnal Ilmiah Ilmu Kebidanan & Kandungan P-ISSN : 1979-3340 e-ISSN : 2685-7987 Vol 13 No 4 (2021): DESEMBER
Publisher : NHM PRESS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36089/job.v13i4.2165

Abstract

Penggunaan antibiotik memerlukan pertimbangan klinis yang tepat untuk memenuhi rasionalitas, sehingga menjamin keamanan, ketepatan dan efektivitas yang maksimal. Penggunaan yang tidak tepat akan menimbulkan masalah resistensi yang berdampak pada morbiditas dan mortalitas penyakit infeksi maupun kerugian ekonomi dan sosial yang tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat penggunaan antibiotik tanpa resep di apotek komunitas Kota Bangkalan yang ditinjau dari perilaku pasien dan pengetahuan pasien serta faktor-faktor yang mempengaruhi penggunaan antibiotik tanpa resep dokter yaitu konsumen apotek. Penelitian ini bersifat deskriptif, dilakukan di 10 apotek yang ditetapkan dengan cluster random sampling dan 287 konsumen apotek yang dipilih dengan accidental sampling. Instrumen penelitian yang digunakan adalah kuesioner pengetahuan pasien. Hasil penelitian menunjukkan pasien cenderung pernah menggunakan antibiotik tanpa resep dokter dengan tingkat pengetahuan pasien kurang (56,44%). Penggunaan antibiotik terkait perilaku adalah sebagian besar pasien memperoleh antibiotik di apotek (94,07%), sumber informasi dalam menggunakan antibiotik adalah dokter (43,90%), jenis penyakit yang diobati adalah gejala demam (54,34%), jenis antibiotik yang sering digunakan adalah amoksisilin (54,34%), pembelian antibiotik untuk satu kali pengobatan adalah 87,80%. Faktor-faktor yang mempengaruhi penggunaan antibiotik tanpa resep adalah: sebagian besar diperoleh dari riwayat kebiasaan sebelumnya yang tidak pernah menggunakan resep dokter 87,45%, jika ditinjau berdasarkan pengalaman sebelumnya dari resep dokter subyek menggunakan antibiotik tanpa resep karena gejala dan obat yang sama 89,89%, sebagian besar karena pengalaman penggunaan sebelumnya yang memberi hasil baik 75,26% dan subyek tetap menggunakan antibiotik (77,70%) meski tidak memiliki pengetahuan tentang penyakitnya. Tingginya penggunaan antibiotik tanpa resep di Kota Bangkalan ditinjau dari perilaku pasien dan pengetahuan serta faktor yang mempengaruhinya dapat menimbulkan kerugian baik secara klinis maupun secara ekonomi.