Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

TATALAKSANA PADA BAYI UMUR 1 HARI DENGAN HIPOSPADIA Sumarni, Rantiningsih; Suwarni, Anik; Herawati, Vitri Dyah
Jurnal 'Aisyiyah Medika Vol 9, No 2: Agustus 2024 Jurnal 'Aisyiyah Medika
Publisher : stikes 'aisyiyah palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36729/jam.v9i2.1233

Abstract

Latar Belakang: Hipospadia adalah kelainan kongenital yang dimana letak muara uretra berada di ventral atau proximal dari ujung penis laki-laki. Hipospadia harus diwaspadai karena perkembangan kasusnya cukup pesat dibeberapa negara tanpa diketahui penyebabnya. Pengobatan sejak dini sangat dianjurkan untuk mencapai hasil yang baik dan mencegah komplikasi berlanjut. Tujuan: untuk melaporkan kasus hipospadia pada bayi baru lahir dan tatalaksananya. Metode penelitian: Jenis penelitian Deskriptif Analitik dengan mengunakan pendekatan studi kasus. Subjek dalam studi kasus ini adalah bayi lahir dengan hipospadia, sampel penelitian ini berjumlah 1 orang. Penelitian ini dilakukan di ruangan perinatal selama 2 hari dari tanggal 2-3 Januari 2024. Metode pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi, melihat rekam medis, serta pemeriksaan fisik.  Analisa data dengan membandingkan antara teori dan data yang ditemukan pada pasien. Hasil : Bayi baru lahir dengan keluhan utama kencing keluar lewat bawah penis. Bayi lahir SC dengan ibu G2P1A0H1 A/T/H/IU 37-38 minggu dengan riwayat LMR 1 kali (+) fase laten (+) hipertensi (+) fetal distress(+) lilitan tali pusat ditolong oleh dokter obgyn. Pada saat dilakukan pemeriksaan bayi baru lahir ditemukan kulit skrotum menempel pada kulit penis dan kencing lewat bawah penis, dengan diagnose dokter hipospadia tipe penoscrotal dengan chordae, riwayat Ibu pasien mengkonsumsi pil KB sebelum kehamilan, Riwayat hipertesi (+). Saran: sebaiknya dilakukan secara dini, semakin cepat dilakukan tindakan rekonstruksi semakin baik pula hasil luarannya,Jika kelainan ini tidak ditangani dengan baik, berbagai komplikasi yang berkaitan dengan kualitas hidup pasien.Kata kunci : Hispopadia, Bayi baru lahir, Tatalaksana
Maternal knowledge to care for children with Beta-Thalassemia: Scoping Review risnawati, hani; Sumarni, Rantiningsih
Riset Informasi Kesehatan Vol 14 No 1 (2025): Riset Informasi Kesehatan
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Harapan Ibu Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30644/rik.v14i1.964

Abstract

Introduction: Thalassaemia, a genetic disorder prevalent in approximately 7% of the global population, poses significant health challenges, especially in Indonesia, where approximately 2,500 infants are diagnosed annually. The condition commonly manifests as beta thalassaemia, which is classified into major, intermedia and minor forms, with varying degrees of clinical severity and treatment needs. Children with thalassaemia often face chronic health problems that impact their quality of life, requiring lifelong care, including regular blood transfusions and iron chelation therapy. The role of parents, especially mothers, is crucial in the management of thalassaemia, as their knowledge and understanding of the disease significantly affects patient outcomes. Purpose: to assess mothers' knowledge regarding the care of children with beta thalassaemia, Methods: literature review study with systematic search of relevant studies from databases such as Google Scholar, Wiley, and PubMed, published from 2019 to 2024. Results: This review focuses on the correlation between mothers' educational background, understanding of thalassaemia management, and the well-being of affected children. Findings suggest that inadequate maternal knowledge often results in suboptimal care practices, underscoring the need for improved educational programmes and support structures to empower mothers to effectively manage their children's health. Therefore, improving maternal education regarding thalassaemia may lead to better disease management practices, facilitate timely intervention, and ultimately improve the quality of life of children with this genetic disorder. Conclusion: the importance of maternal knowledge both in thalassemia disease and in home care is very important and necessary.
Penerapan Tindakan Suction terhadap Bersihan Jalan Nafas pada Pasien Stroke Non Hemoragik: Studi Kasus Sumarni, Rantiningsih; Suwarni, Anik; Sutrisno, Sutrisno
Journal of Language and Health Vol 5 No 3 (2024): Journal of Language and Health
Publisher : CV. Global Health Science Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/jlh.v5i3.5484

Abstract

Stroke non hemoragik merupakan salah satu masalah kesehatan yang masih menjadi perhatian dunia. Stroke non hemoragik terjadi karena adanya penyumbatan pembuluh darah ke otak yang bisa mengakibatkan penurunan kesadaran pada pasien. Pasien yang mengalami penurunan kesadaran akan menpengaruhi produksi saliva sehingga bisa meningkatkan terjadinya penumpukan sekret dijalan nafas yang mengakibatkan terjadinya hambatan aliran udara dari hidung dan masuk ke paru-paru.Tindakan suction merupakan implementasi yang utama untuk membantu pasien mengelurkan secret dalam menjaga kebersihan jalan nafas.Tujuan: Melakukan tindakan suction pada pasien stroke non hemoragik yang mengalami penurunan kesadaran dengan masalah gangguan bersihan jalan nafas. Metode: Desain penelitian ini menggunakan metode kualitatif dalam bentuk studi kasus dengan pendekatan proses keperawatan yang terdiri dari pengkajian, diagnosa keperawatan, intervensi, implementasi, evaluasi serta dokumentasi. Studi kasus ini memfokuskan penerapan tindakan suction terhadapan bersihan jalan nafas pada pasien yang mengalami stroke non hemoragik dengan penurunan kesadaran. Subjek penelitian ini sebanyak 2 pasien stroke non hemoragik yang mengalami masalah bersihan jalan nafas. Hasil: Hasil penelitian menunjukan pemberian tindakan suction atau hisap lendir kurang dari 15 detik berpengaruh secara efektif dalam membantu meningkatkan jalan nafas pada kedua pasien karena adanya penumpukan secret. Kesimpulan : Implementasi keperawatan hisap lendir atau suction kurang dari 15 menit yang dilakukan selama 3 hari dapat membantu bersihan jalan nafas pasien meningkat.
PENGARUH TERAPI GUIDED IMAGERY DALAM PENURUNAN SKALA NYERI PADA PASIEN POST OPERASI FRAKTUR Sumarni, Rantiningsih; Suwarni, Anik; Widiyono, Widiyono; Akmalia, Arta
Jurnal 'Aisyiyah Medika Vol 10, No 2: Agustus 2025 Jurnal 'Aisyiyah Medika
Publisher : stikes 'aisyiyah palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36729/jam.v10i2.1431

Abstract

Latar Belakang: Nyeri post operasi fraktur merupakan masalah umum yang dapat menghambat proses penyembuhan dan menurunkan kualitas hidup pasien. Penanganan nyeri tidak hanya dapat dilakukan secara farmakologis, tetapi juga melalui pendekatan nonfarmakologis seperti terapi guided imagery. Terapi ini bertujuan untuk membantu pasien mencapai relaksasi melalui visualisasi mental positif, sehingga dapat menurunkan persepsi terhadap nyeri. Tujuan: Mengetahui pengaruh terapi guided imagery terhadap penurunan skala nyeri pada pasien pascaoperasi fraktur. Metode: Penelitian ini menggunakan desain kuantitatif dengan pendekatan quasi-eksperimen dengan  rancangan one  group pre-post test.  Sampel 30 pasien post operasi fraktur di RSUD dr.Soehadi Prijonegoro pada bulan Mei sampai Juni 2025 yang dipilih melalui teknik purposive sampling yang sesuai dengan kriteria inklusi yang ditentukan. Instrumen yang digunakan kuesioner skala nyeri untuk mengukur intensitas nyeri, skala nyeri diukur menggunakan skala numerik (VAS) sebelum dan setelah intervensi serta lembar observasi. Analisa data yang digunakan adalah uji Wilxocon test. Hasil: Hasil analisis data menggunakan wilcoxon test diperoleh nilai p hitung 0,00 < 0,05 terdapat pengaruh terapi guided imagery terhadap penurunan skala nyeri pada pasien post operasi fraktur. Saran: Diharapkan intervensi guide imagery ini dapat dijadikan sebagai terapi komplementer dalam manajemen nyeri post operasi di fasilitas pelayanan kesehatan. Kata Kunci: Guided imagery,  Skala Nyeri, Post operasi, Fraktur
PENINGKATAN PENGETAHUAN MENGENAI P3K TERHADAP SISWA SD KELAS 5 - 6 DENGAN MEDIA E-BOOKCERITA BERGAMBAR Putra, Fajar Alam; Sutrisno, Sutrisno; Sumarni, Rantiningsih; Prasmagiri, Bintang; Alya, Feriska Dwi
Jurnal Abdi Insani Vol 12 No 8 (2025): Jurnal Abdi Insani
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/abdiinsani.v12i8.2402

Abstract

Clean and healthy living behavior should be instilled from an early age and can begin within the family and school environment. Health education for school-aged children can be facilitated through the School Health Program (UKS). One of the key factors for the success of the UKS program is the presence of First Aid Officers and health-related activities in schools. To establish a proper UKS room and provide trained First Aid Officers who are capable of serving as the first response team for health issues at SD N 01 Bugel. This community service activity was carried out by providing training on basic materials for First Aid Officers to enhance knowledge and skills related to clean and healthy living behaviors, as well as first aid for common health problems among students. The training for First Aid Officers contributed to promoting healthy living behaviors. The trained officers understood the correct procedures for handwashing, appropriate timing, and the importance of using clean running water. Student First Aid Officers were able to comprehend and practice first aid for health problems occurring at school. Providing training to First Aid Officers proved effective in delivering education that led to improved knowledge and a positive change in behavior.