Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

OPTIMASI WAKTU HIJAU PERSIMPANGAN BERSINYAL DI WILAYAH PERKOTAAN Andrean Maulana; Ki Agus Aldriansyah
Jurnal Infrastruktur Vol 6 No 1 (2020): Jurnal Infrastruktur
Publisher : Jurnal Infrastruktur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35814/infrastruktur.v6i1.1330

Abstract

Bandung merupakan kota metropolitan terbesar di Provinsi Jawa Barat yang kepadatan penduduknya terus meningkat setiap tahun. Kondisi ini berakibat terhadap peningkatan pergerakan masyarakat dan kemacetan lalu lintas pada jaringan jalan. Salah satu persimpangan jalan di kota Bandung yang sering mengalami kemacetan adalah pesimpangan jalan Ir. H. Juanda – Siliwangi. Permasalahan yang terjadi yaitu besarnya volume lalu lintas sehingga menyebabkan panjang antrian dan tundaaan yang besar. Usaha untuk menurunkan panjang antrian dan tundaan salah satunya dengan optimasi waktu hijau persimpangan bersinyal. Penilaian kinerja simpang dilakukan dengan alat bantu model mikrosimulasi. Hasil penelitian ini adalah terdapat perubahan panjang antian dan tundaan setelah dilakukan optimasi waktu hijau yaitu terdapat penurunan panjang antrian dan tundaan pada jalan Ir. H. Juanda (utara) dan peningkatan panjang antrian dan tundaan pada jalan Ir. H. Juanda (selatan).
PENILAIAN KELAYAKAN EKONOMI AKSES TRANSPORTASI MENUJU KAWASAN PARIWISATA Andrean Maulana; Ferry Rusgiyarto
Jurnal Transportasi Vol. 18 No. 3 (2018)
Publisher : Forum Studi Transportasi antar Perguruan Tinggi (FSTPT)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (429.628 KB) | DOI: 10.26593/jtrans.v18i3.3157.193-200

Abstract

Abstract Accessibility is the main factor to increase the attraction of travel to a tourism area. The location of tourism areas located in areas of forestry, mountains, or beaches often causes conditions in these areas that are not good. Improved accessibility, in the form of road handling, is an option that can be chosen. The feasibility of handling the road can be viewed from an assessment of the economic benefits and construction costs. This study discussed a possibility of increasing accessibility between areas in the south of Banten Province and areas the middle of West Java Province. The results of this study indicate that the plan to increase the accessibility of these areas is not economically feasible. Keywords: accessibility, tourism area, economic benefits, construction costs, economic feasibility  Abstrak Aksesibilitas merupakan faktor utama untuk meningkatkan tarikan perjalanan menuju ke suatu kawasan pariwisata. Lokasi kawasan pariwisata yang berada pada daerah-daerah perhutanan, pegunungan, atau pantai seringkali menyebabkan kondisi daerah-daerah tersebut yang tidak baik. Peningkatan aksesibilitas, berupa penanganan jalan, merupakan suatu opsi yang dapat dipilih. Kelayakan penanganan jalan tersebut dapat ditinjau dari penilaian terhadap manfaat ekonomi dan biaya konstruksi. Pada studi ini dilakukan kajian terhadap peningkatan aksesibilitas antara kawasan di selatan Provinsi Banten dengan kawasan di tengah Provinsi Jawa Barat. Hasil studi ini menunjukkan bahwa rencana peningkatan aksesibilitas kawasan-kawasan tersebut tidak layak secara ekonomi. Kata-kata kunci: aksesibilitas, kawasan pariwisata, manfaat ekonomi, biaya konstruksi, kelayakan ekonomi
INTENSI AKTIVITAS DAN PERJALANAN MASYARAKAT PADA MASA ADAPTASI KEBIASAAN BARU BERDASARKAN SURVEI DI MASA PANDEMI COVID-19 Muhamad Rizki; Andrean Maulana; Dwi Prasetyanto; Barkah Wahyu Widianto
Jurnal Transportasi Vol. 21 No. 1 (2021)
Publisher : Forum Studi Transportasi antar Perguruan Tinggi (FSTPT)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26593/jtrans.v21i1.4828.45-54

Abstract

Abstract After more than 3 months of implementing mobility restrictions, in response to the Covid-19 pandemic in Indonesia, the Indonesian Government will ease these restrictions towards the New Normal period. With these changes, the question arises about how the activity-travel in the New Normal period will be. This study aims to understand the effect of changing experiences during a pandemic on individual intentions in changing travel patterns and online activities during the New Normal period. The results of distributing questionnaires, which were conducted online, were used to support the analysis carried out. This study shows that there is a reduction in the frequency of trips and activities during the pandemic and there is an intention to make adjustments to the number of travel and activities during the New Normal period. An increase in travel activity was found among young travelers and workers. The adaptation of electronic devices during the pandemic has a positive effect on the intention of online activities during the New Normal, so that it has the potential to increase online activities continuously after the New Normal period. Keywords: Covid-19 pandemic; mobility restrictions; travel patterns; new normal. Abstrak Setelah lebih dari 3 bulan penerapan pembatasan mobilitas, sebagai respon terhadap pandemi Covid-19 di Indonesia, Pemerintah Indonesia akan melakukan pelonggaran pembatasan tersebut menuju masa Adaptasi Kebiasaan Baru. Dengan perubahan tersebut, muncul pertanyaan tentang bagaimana perjalanan-aktivitas pada periode Adaptasi Kebiasaan Baru tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk memahami pengaruh perubahan pengalaman selama pandemi terhadap niat individu dalam mengubah pola perjalanan dan aktivitas online selama periode Adaptasi Kebiasaan Baru. Hasil penyebaran kuesioner, yang dilakukan secara online, digunakan untuk mendukung analisis yang dilakukan. Studi ini menunjukkan adanya pengurangan frekuensi perjalanan dan aktivitas pada masa pandemi dan terdapat intensi untuk melakukan penyesuaian jumlah perjalanan dan aktivitas saat periode Adaptasi Kebiasaan Baru. Peningkatan aktivitas perjalanan ditemukan pada pelaku perjalanan muda dan pekerja. Adaptasi perangkat elektronik pada saat pandemi berpengaruh positif terhadap intensi aktivitas online saat Adaptasi Kebiasaan Baru, sehingga berpotensi meningkatkan aktivitas online secara menerus setelah periode Adaptasi Kebiasaan Baru. Kata-kata kunci: pandemi Covid-19; pembatasan mobilitas; pola perjalanan; adaptasi kebiasaan baru.
PENILAIAN USAHA KE ARAH TRANSPORTASI BERKELANJUTAN BERDASARKAN STARS v.2.1 DI INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL Mia Wimala; Muhammad Iqbal; Andrean Maulana
Jurnal HPJI (Himpunan Pengembangan Jalan Indonesia) Vol. 4 No. 2 (2018)
Publisher : Himpunan Pengembangan Jalan Indonesia (HPJI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26593/jh.v4i2.3188.%p

Abstract

Abstract Due to its significant contribution to global greenhouse gases emissions, transportation has become one of the indicators considered in green campus assessment. This research aims to evaluate the sustainable efforts done by Institut Teknologi Nasional, as well as to propose strategies for future improvements. The data were obtained through semi-structured interviews and questionnaires which randomly distributed to the students, academic and nonacademic staffs, as well as to the campus management. The data were calculated to measure the performance based on STARS v.2.1, and further analyzed using SWOT method. The results show that Itenas has not achieved all the requirements in transportation indicator, particularly regarding the policy, and use of campus fleets with alternative petroleum replacement fuels. Recommendations to overcome those shortcomings are to provide more education, conduct self-development and socialization programs, build support facilities, set examples in campus day-to-day activities, apply reward and punishment system, and make use of external networks in supporting sustainable efforts. Keywords: sustainable transportation, emissions, green campus, alternative fuels  Abstrak Disebabkan kontribusinya yang signifikan terhadap emisi gas rumah kaca di dunia, transportasi merupakan salah satu indikator yang dikaji di dalam penilaian green campus. Penelitian ini bertujuan untuk menilai penerapan usaha-usaha menuju green campus yang dilakukan oleh Institut Teknologi Nasional (Itenas) dan memberikan usulan strategis bagi peningkatan kinerjanya di masa mendatang. Data diperoleh melalui penyebaran kuesioner dan wawancara terstruktur kepada para mahasiswa, staf akademik maupun nonakademik, serta pihak manajemen kampus untuk digunakan dalam perhitungan penilaian kinerja berdasarkan STARS v.2.1. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Itenas belum memenuhi semua persyaratan (%) dalam indikator transportasi, khususnya pada penggunaan armada kampus dengan bahan bakar alternatif pengganti minyak bumi dan belum maksimalnya kebijakan yang ada. Rekomendasi yang dapat diberikan berdasarkan hasil analisis SWOT adalah dengan memberikan edukasi yang cukup, mengadakan program pengembangan diri dan sosialisasi, membangun fasilitas penunjang, memberikan contoh dalam kegiatan harian kampus, memberlakukan sistem reward and punishment, serta membuat kerja sama dengan pihak lain yang terkait dalam mendukung usaha-usaha berkelanjutan. Kata-kata kunci: transportasi berkelanjutan, emisi, kampus hijau, bahan bakar alternatif
Kinerja Simpang Jalan Jakarta – Jalan Supratman Kota Bandung dengan Metode MKJI 1997 dan Software PTV Vissim 9 Galuh Pamusti; Herman Herman; Andrean Maulana
RekaRacana: Jurnal Teknil Sipil Vol 3, No 3: September 2017
Publisher : Institut Teknologi Nasional, Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26760/rekaracana.v3i3.52

Abstract

ABSTRAKPermasalahan transportasi terutama di daerah persimpangan merupakan permasalahan yang banyak terjadi di berbagai kota. Pergerakan transportasi memerlukan sarana dan prasarana yang memadai. Tujuan dari penelitian ini adalah mendapatkan evaluasi kinerja simpang Jalan Jakarta – Jalan Supratman dengan menggunakan metode MKJI 1997 dan software PTV Vissim 9. Analisis kinerja simpang eksisting dengan menggunakan metode MKJI 1997 menghasilkan derajat kejenuhan pada Jalan Ahmad Yani sebesar 0,898 yang berarti volume lalu lintas mendekati pada kapasitas sehingga arus tidak stabil, untuk panjang antrian terpanjang terjadi pada lengan simpang Jalan Ahmad Yani sebesar 244,345 meter dan nilai tundaan simpang rata-rata sebesar 84,699 detik/smp. Analisis kinerja simpang eksisting dengan menggunakan software PTV Vissim 9 terjadi antrian paling panjang dengan panjang antrian maksimal 182,97 meter pada lengan simpang Jalan Ahmad Yani dan menghasilkan nilai tundaan rata-rata sebesar 82,96 detik.Kata kunci: derajat kejenuhan, kinerja simpang jalan, MKJI 1997, PTV Vissim 9. ABSTRACTThe problems of transportation in the intersection is a problem that occurred in many cities. This transportation movement requires the adequated facilities and transportation infrastructures. The purpose of this study was to evaluate the performance intersection of Jakarta Road – Supratman Road using MKJI 1997 and PTV Vissim 9 Software. Analysis the performance existing intersection using MKJI 1997 produced 0.898 the degree of saturation at Ahmad Yani Road which means the volume is close to capacity so the traffic flow is unstable, the longest queue is 244.345 meters at Ahmad Yani road and the average intersection delay value using MKJI 1997 is 84.699 sec/pcu. Analysis the performance existing intersection using PTV Vissim 9 software there is longest queue with a maximum queue length is 182.97 meters at Ahmad Yani Road and produced 82.96 sec delay average. Keywords: degree of saturation, performance of intersection, MKJI 1997, PTV Vissim 9.
Pengaruh Pelican Crossing terhadap Panjang Antrian dan Tundaan Kendaraan di Ruas Jalan Asia Afrika Kota Bandung Muhammad Reza Nugraha; Dwi Prasetyanto; Andrean Maulana
RekaRacana: Jurnal Teknil Sipil Vol 4, No 2: Juni 2018
Publisher : Institut Teknologi Nasional, Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26760/rekaracana.v4i2.18

Abstract

ABSTRAKPelican crossing merupakan jenis penyeberangan yang dioperasikan oleh penyeberang jalan yang bertujuan memberikan keselamatan kepada penyeberang. Tujuan dari penelitian ini adalah menentukan jenis penyeberangan dan mencari pemodelan tundaan dan panjang antrian akibat pelican crossing di jalan Asia Afrika Bandung. Data penelitian ini adalah frekuensi penyeberangan, jumlah penyeberang, jumlah kendaraan terhenti, arus lalu lintas, tundaan dan panjang antrian kendaraan. Analisis penentuan jenis penyeberangan menggunakan perhitungan PV2  dan analisis pemodelan tundaan dan panjang antrian menggunakan regresi linier berganda. Dari perhitungan PV2 didapatkan hasil PV2=2,49*109 yang berarti termasuk kepada jenis penyeberangan pelikan dengan lapak tunggu. Model yang mewakili hubungan antara panjang antrian (Y) dengan jumlah kendaraan terhenti (X1) dan frekuensi penyeberangan (X2) adalah Y=2,201 + 3,203X1 + 3,510X2. Model yang mewakili hubungan antara tundaan  (Y) dengan variabel bebas yang sama adalah Y=0,709 + 2,656X1 + 7,645. Panjang antrian maksimum sebesar 78,072 meter dan tundaan maksimum sebesar 89,826 detik.Kata kunci: pelican crossing, panjang antrian, tundaanABSTRACTPelican crossing is a type of pedestrian cross which is operated by pedestrian with purpose is to give safety for the crosser. The aim of this study are to determine the type of crossing and find the model of delay and queue length because of pelican crossing at Asia Afrika Street Bandung. The data of this study are crossing frequency, amount of crossers, amount of stopped vehicle, traffic flow, delay and queue length vehicle. Analysis for the type of the crossing obtained by calculation of and analysis of model delay and queue length are use multiple regression. The result from the calculation of PV2  is PV2=2,49*109 which is the type of the crossing is pelican with protector. The represent model of relation between the queue length (Y) with amount of stopped vehicle  and crossing frequency (X2) is  Y=2,201 + 3,203X1 + 3,510X2.The represent model of relation between delay (Y) with same dependent variable is Y=0,709 + 2,656X1 + 7,645. The maximum queue length is 78,072 meters and the delay maximum is 89,826 seconds.Keyword: pelican crossing, the queue length, delay
Tingkat Pelayanan Pejalan Kaki pada Skywalk Jalan Cihampelas Kota Bandung Ervin Kusmeilan; Dwi Prasetyanto; Andrean Maulana
RekaRacana: Jurnal Teknil Sipil Vol 4, No 2: Juni 2018
Publisher : Institut Teknologi Nasional, Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26760/rekaracana.v4i2.28

Abstract

ABSTRAKSkywalk merupakan jalan yang dibangun di atas jalan Cihampelas dengan tujuan memberikan keamanan dan kenyamanan bagi para pejalan kaki dan pedagang kaki lima. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik, kapasitas dan tingkat pelayanan pejalan kaki pada Skywalk Bandung. Analisis karakteristik dan kapasitas pejalan kaki didapat dengan menggunakan metode Greenshields dan analisis tingkat pelayanan pejalan kaki menggunakan perhitungan US HCM. Hubungan antar variabel karakteristik pejalan kaki dihubungkan dengan persamaan  Vs = 46,644 - 22,009D  untuk kepadatan dengan kecepatan, Q = 46,644D  – 22,009D^2  untuk kepadatan dengan arus dan Q = 2,119Vs – 0,0454Vs^2  untuk kecepatan dengan arus. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa kapasitas pejalan kaki jalan Skywalk sebesar 25 pejalan kaki/min/m. Tingkat pelayanan pejalan kaki di Skywalk Bandung termasuk dalam kategori tingkat pelayanan “F ” pada hari Sabtu 27 Mei 2017 saat kondisi macet dengan kondisi para pejalan kaki berjalan dengan arus yang sangat lambat dan terbatas karena sering terjadi konflik dengan pejalan kaki yang searah atau berlawanan.Kata kunci: karakteristik, kapasitas, tingkat pelayananABSTRACTSkywalk is a pedestrian street which is built on Cihampelas street with the aim of providing safety and comfort for pedestrians and street vendor. The purpose of this study is to determine the characteristics, capacity and level of pedestrian services on the Skywalk. Analysis of pedestrian characteristics and capacity is obtained by using Greenshields method and pedestrian service level analysis using US HCM calculation. Variable correlation of pedestrian characteristics connected by equation Vs = 46,644 – 22,009D  for density with speed, Q = 46,644D  – 22,009D^2  for density with flow and Q = 2,119Vs– 0,0454Vs^2  for speed and flow. The results of this study show that the capacity of pedestrian street Skywalk for 25 pedestrians/min/m. Level of pedestrian service on the Skywalk street in Bandung included in the “F” level of service on Saturday 27 May 2017 when jam condition by pedestrians condition walk with very slow and limited flow because frequent conflict between pedestrians  in the same direction or in opposite is often.Keywords: characteristics, capacities, level of service
Analisis Tingkat Kepuasan terhadap Kualitas Pelayanan Kereta Api Ekonomi Bandung Raya Galih Wijaksana Affandi; Dwi Prasetyanto; Andrean Maulana
RekaRacana: Jurnal Teknil Sipil Vol 3, No 4: Desember 2017
Publisher : Institut Teknologi Nasional, Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26760/rekaracana.v3i4.12

Abstract

ABSTRAKKualitas pelayanan menjadi salah satu indikator yang digunakan oleh banyak perusahaan jasa transportasi dalam menghadapi persaingan usaha, termasuk PT. Kereta Api Indonesia (KAI) Persero. Analisis tingkat kepuasan dan tingkat kepentingan berdasarkan metode Importance Performance Analysis (IPA) dan metode Customer Satisfaction Index (CSI) digunakan untuk mengetahui kualitas pelayanan yang diberikan. Hasil analisis setiap pelayanan yang telah diuji validitas & reliabilitas dan dinyatakan valid & reliabel kemudian dipetakan dalam diagram kartesius IPA serta nilai CSI untuk mengetahui tingkat kepuasan pengguna jasa kereta api secara keseluruhan. Berdasarkan metode IPA Pelayanan tentang Kebersihan & Kerapihan Fasilitas Kereta, Kelengkapan Fasilitas Kereta, serta Kesopanan & Kejujuran Petugas dirasakan penting dan memuaskan oleh pengguna jasa. Berdasarkan metode CSI diperoleh nilai CSI sebesar 75,06% yang berarti bahwa kualitas pelayanan yang diberikan oleh kereta api secara keseluruhan dirasa memuaskan oleh pengguna jasa.Kata kunci: kualitas pelayanan, tingkat kepuasan, tingkat kepentinganABSTRACTService quality becomes one of indicator which is used by many transportation service companies in business competition including PT. Kereta Api Indonesia (KAI) Persero. The analysis of satisfaction and importance level based on Importance Performance Analysis (IPA) and Customer Satisfaction Index (CSI) method used to find out the service quality. The analysis result has been tested by validity & reliability for each service which is valid & reliable and then plotted onto IPA cartesians diagram and CSI value to determine the satisfaction for whole train users. Based on IPA method, the service of Cleanliness & Neatness, Qualities & Services in Train Facilities, and Integrity & Respectful Officers are felt important and satisfy by train users. Based on CSI method, the CSI value is 75.06% which means that the service quality that has been given by whole of trains are satisfied by train users.Keywords: service quality, satisfaction level, importance level
Perancangan Koordinasi Alat Pemberi Isyarat Lalu Lintas (APILL) pada Simpang Jalan PH. H. Mustafa – Jalan Cikutra dan Simpang Jalan PH. H. Mustafa – Jalan Cimuncang Daniel Firdaus Manurung; Herman Herman; Andrean Maulana
RekaRacana: Jurnal Teknil Sipil Vol 4, No 3: September 2018
Publisher : Institut Teknologi Nasional, Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26760/rekaracana.v4i3.72

Abstract

ABSTRAKPermasalahan yang terjadi di pesimpangan salah satunya adalah antrian kendaraan dan tundaan. Karena itu dibutuhkan sarana dan prasarana yang bekerja dengan baik. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk merencanakan koordinasi alat pemberi isyarat lampu lalu lintas pada simpang Jalan PH. H. Mustofa-Jalan Cikutra dan Jalan PH. H. Mustofa-Jalan Cimuncang menggunakan PTV Vissim. Simulasi dilakukan menggunakan 3 kondisi yaitu kondisi eksisting, kondisi terkoordinasi dan kondisi koordinasi - optimasi. Kondisi terkoordinasi dirancang agar saat kendaraan melewati 2 simpang tersebut tidak berhenti dan mengurangi tundaan dan panjang antrian. Hasil simulasi didapatkan bahwa saat dikoordinasikan pada simpang Jalan PH. H. Mustafa-Jalan Cikutra mengalami penurunan tundaan dan antrian. Penurunan terjadi karena kendaraan yang melewati kedua simpang tersebut tidak terhenti akibat sinyal merah. Sedangkan untuk tingkat pelayanan mengalami peningkatan tingkat pelayanan.Kata kunci: simpang, koordinasi, PTV Vissim.ABSTRACTProblems that occur in the intersection of one of them is the queue of vehicles and delays. So it takes facilities and infrastructure that work well. The purpose of this study is to plan the coordination of traffic light signaling equipment at the intersection of Jalan PH. H. Mustofa-Jalan Cikutra and Jalan PH. H. Mustofa-Jalan Cimuncang using PTV Vissim. Simulation is done using 3 condition that is existing condition, co-ordinated condition and coordinated condition - optimization. Coordinated condition while the vehicle is designed to pass through the two intersections did not stop and reduce delays and long queues. the simulation results obtained that when coordinated at the intersection of PH. H. Mustofa street – Cikutra street decreased delays and queues. The decreased because the vehicle passing of two intersection were not stoppep by red signal. As for the level of service has increased the level of service.Keywords: intersection, coordination, PTV Vissim.
Pemodelan Transportasi pada Jalan Trans Bangka Menggunakan Aplikasi PTV Visum Ghina Ariqoh Ufairoh Yunus; Herman Herman; Andrean Maulana
RekaRacana: Jurnal Teknil Sipil Vol 4, No 3: September 2018
Publisher : Institut Teknologi Nasional, Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26760/rekaracana.v4i3.83

Abstract

ABSTRAKDalam kehidupan sehari-hari manusia tidak bisa lepas dengan namanya transportasi, namun transportasi saat ini kurang diimbangi dengan fasilitas yang ada. Pada penelitian ini lokasi yang ditinjau adalah Jalan Trans Bangka dengan zona kabupaten di Pulau Bangka. Pemodelan dilakukan dalam empat tahap pemodelan transportasi dan pembebanan dilakukan dengan metode pembebanan Keseimbangan Wardrop menggunakan aplikasi PTV Visum. Berdasarkan hasil validasi arus lapangan dengan arus model dapat dikatakan valid karena yang didapat dari grafik memiliki nilai mendekati 1 yaitu 0,86. Pergerakan yang terjadi setelah dibangunnya jalan Trans Bangka pada tahun 2020 menunjukkan hasil arus rata-rata untuk kendaraan penumpang sebesar 170 smp/jam dengan kecepatan 52 km/jam dan kendaraan barang sebesar 165 smp/jam dengan kecepatan 51 km/jam. Hal ini dapat diartikan kendaraan penumpang yang melewati jalan Trans Bangka lebih besar dibandingkan dengan kendaraan barang. Derajat kejenuhan yang didapat pada jalan Trans Bangka tahun 2020 menunjukkan nilai yang relatif kecil atau <0,85.Kata kunci: jaringan jalan, PTV Visum, keseimbangan wardrop ABSTRACTEveryday life people can’t escape with the name of transportation, but the current transportation is less balanced with existing facilities. In this study the location reviewed is Trans Bangka Road with the district zone in Bangka Island. Modeling is done in four stages of transport modeling and loading is done by loading method of Wardrop Balance using PTV Visum application. Based on the results of validation results that the flow field with the flow of the model can be said to be valid because  obtained from the graph has a value close to 1 that is 0.86. The movement occurring after the construction of Trans Bangka road in 2020 shows the average current flow for passenger vehicles of 170 smp/hour with speed 52km/hour and for goods vehicles of 165 smp/hour with speed 51km/hour. It can be interpreted that passenger vehicle passing through Trans Bangka road is bigger compared to goods vehicle. The degree of saturation obtained on the Trans Bangka road in 2020 shows a relatively small value of <0.85.Keywords: road network, PTV Visum, wardrop equilibrium