Claim Missing Document
Check
Articles

Found 17 Documents
Search

Perbandingan Koefisien Kekuatan Relatif dan Umur Rencana Perkerasan Jalan Lapis Aus (AC-WC) menggunakan BNA Blend 75/25 dan Aspal Pen 60/70 Widianto, Barkah Wahyu
Jurnal Rekayasa Hijau Vol 1, No 1 (2017)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Institut Teknologi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (577.763 KB) | DOI: 10.26760/jrh.v1i1.1330

Abstract

ABSTRAKBNA Blend 75/25 merupakan jenis aspal modifikasi baru di Indonesia. Sampai saat ini, penggunaan BNA tersebut belum banyak dilaksanakan pada pekerjaan jalan di Indonesia. Jalan Alternatif Nagreg Jawa Barat merupakan proyek pertama jalan nasional yang menggunakan BNA Blend pada lapisan perkerasannya. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan kinerja perkerasan jalan menggunakan BNA Blend 75/25 dengan Aspal Konvensional (Pen 60/70) dari aspek koefisien kekuatan relatif (????) campuran beraspal dan Umur Rencana berdasarkan analisis struktur perkerasan Metode Bina Marga. Uji laboratorium dilakukan untuk mengetahui karakteristik aspal, agregat dan campuran beraspal dengan keluaran berupa nilai Modulus Resillient yang selanjutnya digunakan untuk mendapatkan nilai a dan Umur Rencana. Perkerasan jalan yang menggunakan BNA Blend 75/25 menghasilkan nilai ???? 3,7 % lebih besar dan Umur Rencana 1 tahun lebih lama dibandingkan dengan aspal Pen 60/70.Kata kunci: koefisien kekuatan relatif, Umur Rencana, BNA Blend 75/25.  ABSTRACTBNA Blend 75/25 is a new type of asphalt modification in Indonesia. Until recently, the use of BNA Blend 75/25 has not been widely implemented on road construction in Indonesia. Alternatif Road, Nagreg - West Java was the first national road project which applied the BNA Blend to the pavement layer. This research aimed to compare the performance of pavement using the BNA Blend 75/25 to the conventional asphalt (Pen 60/70). Coefficient of relative strength (????), and design life were generated as a result of pavement structural analysis based on Bina Marga method. For this purpose, laboratory tests were conducted to determine the characteristics of aggregates, both types of asphalts and asphalt mixtures with the output of resillient modulus value. Furthermore, the modulus value was used to calculate the a-value and design life of each type of asphalt. Pavement with BNA blend produced a-value and design life 3.7% higher, and one-year longer than pavement with asphalt Pen 60/70, respectively.Keywords: coefficient of relative strength, design life, BNA Blend 75/25
Pavement Condition Index (PCI) Runway Bandara Halim Perdanakusuma Jakarta (Hal. 1-13) Widianto, Barkah Wahyu
RekaRacana: Jurnal Teknil Sipil Vol 3, No 1: Maret 2017
Publisher : Institut Teknologi Nasional, Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (903.428 KB) | DOI: 10.26760/rekaracana.v3i1.1

Abstract

ABSTRAKSalah satu metode yang digunakan untuk mengetahui kondisi perkerasan landas pacu (runway) bandara yaitu dengan penilaian  (Pavement Condition Index). Nilai  memiliki 3 parameter, yaitu tipe kerusakan, tingkat keparahan kerusakan, dan jumlah atau kerapatan kerusakan. Dalam penelitian ini Penilaian  dilakukan di runway (perkerasan lentur) Bandara Halim Perdanakusuma Jakarta dengan luas 3000 m x 45 m.  ini dianalisis dengan menggunakan metode ASTM D 5340-12 (Standard Test Method For Airport Pavement Condition Index Surveys) dengan sampel 10% dari semua total luas sampel. Dari hasil penelitian didapat bahwa terdapat 3 nilai  yang berbeda yang menunjukan adanya penurunan kondisi perkerasan, yaitu  kondisi eksisting (sebelum perbaikan) adalah 69 (Fair/Sedang),  kondisi “do something” (setelah dilakukan perbaikan) adalah 65 (Fair/Sedang), dan  kondisi “do nothing” (jika tidak dilakukan perbaikan dan terjadi/bertambah kerusakan alur pada jalur roda pesawat) adalah 59 (Fair/Sedang). Hasil tersebut menunjukkan bahwa penurunan  runway jika dilakukan perbaikan memiliki nilai lebih kecil daripada jika runway tidak dilakukan perbaikan.Kata kunci: , ASTM D5340-12, perkerasan lentur ABSTRACTOne of method that is used to determine the condition of airport runway pavement is the parameter of  (Pavement Condition Index) value.  Value have three valuation parameters, they are the type of damage, the severity of the damage, and the number or density of damage. In this study, the valuation of  have been conducted at runway (flexible pavement) Halim Perdanakusuma Airport in Jakarta with an area of 3000 m x 45 m.  had been analyzed by using ASTM D 5340-12 methods (Standard Test Method For Airport Pavement Condition Index Surveys) with 10% sample from total area of  sample. From the result study, there are three grades in different  that showed a decrease in pavement conditions, they are  in existing condition (before repair) is 69 (Fair/Medium),  in “do something” condition (after repair) is 65 (Fair/Medium), and  in “do nothing" condition (if it is not carried out to repair and there is increasing damage of the groove on aircraft wheel track) is 59 (Fair/Medium). These results showed thatthe decreasing of  runway will be happened if the repairedhave a smaller value than if the runway is not carried out to repair.Keywords: , ASTM D5340-12, flexible pavement
Tingkat Pelayanan Check-In Counter Lion Air Di Bandara Internasional Husein Sastranegara Kota Bandung Menggunakan Metode Antrian (Hal. 131-140) Erlangga, Angga; Widianto, Barkah Wahyu
RekaRacana: Jurnal Teknil Sipil Vol 2, No 1: Maret 2016
Publisher : Institut Teknologi Nasional, Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (674.462 KB) | DOI: 10.26760/rekaracana.v2i1.131

Abstract

ABSTRAK Maskapai Lion Air di Bandara Internasional Husein Sastranegara mempunyai 6 unit fasilitas check-in counter yang berfungsi untuk pelayanan tiket pesawat terkait dengan keberangkatan. Ketidaksesuaian antara waktu pelayanan dan waktu kedatangan mengakibatkan adanya antrian penumpang. Pada penelitian ini, metode antrian dapat digunakan untuk mengurangi waktu tunggu bagi penumpang di antrian berdasarkan PM No 49 2012. Hasil perhitungan memperlihatkan waktu menunggu penumpang dalam antrian untuk kota Denpasar dan Surabaya lebih besar dari 20 menit dan waktu pelayanan penumpang untuk kota Denpasar dan Surabaya lebih besar dari 2 menit 30 detik. Pada kondisi eksisting terdapat 3 unit fasilitas check-in counter untuk kota tujuan Denpasar dan Surabaya sementara berdasarkan hasil perhitungan KEP/77/VI/2005 jumlah kebutuhan check-in counter Lion Air untuk kota tujuan Denpasar dan Surabaya adalah 8 unit fasilitas dan berdasarkan hasil perhitungan FIFO adalah sebanyak 4 unit fasilitas. dan Surabaya, sementara berdasarkan hasil perhitunganKata Kunci : Waktu menunggu penumpang, waktu pelayanan, PM No 49 2012,   SKEP/77/VI/2005, FIFO.ABSTRACTLion Air airline in Husein Sastranegara International Airport has 6 check-in counters facilities that manage the tickets associated with the departure. Incompability between service time and waiting time for the arrival has caused queue. In the study, queuing method can be used to minimize time the existing queue based on PM No 49 2012. The calculation result shows the waiting time of the passengers in queues for Denpasar and Surabaya is more than 20 minutes and the service time of the passengers for Denpasar and Surabaya is more than 2 minutes 30 seconds. In the existing condition, there are 3 units of the check- in counter facility for destination city of Denpasar and Surabaya, while based on the calculation SKEP / 77 / VI / 2005 total demand for check- in counters Lion Air for destination city of Denpasar and Surabaya is 8 units of facilities and based on the results FIFO calculation is 4 units facility.Keywords : Waiting time of the passengers, Service time of the passengers, PM No 49 2012, SKEP/77/VI/2005, FIFO.
INTENSI AKTIVITAS DAN PERJALANAN MASYARAKAT PADA MASA ADAPTASI KEBIASAAN BARU BERDASARKAN SURVEI DI MASA PANDEMI COVID-19 Muhamad Rizki; Andrean Maulana; Dwi Prasetyanto; Barkah Wahyu Widianto
Jurnal Transportasi Vol. 21 No. 1 (2021)
Publisher : Forum Studi Transportasi antar Perguruan Tinggi (FSTPT)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26593/jtrans.v21i1.4828.45-54

Abstract

Abstract After more than 3 months of implementing mobility restrictions, in response to the Covid-19 pandemic in Indonesia, the Indonesian Government will ease these restrictions towards the New Normal period. With these changes, the question arises about how the activity-travel in the New Normal period will be. This study aims to understand the effect of changing experiences during a pandemic on individual intentions in changing travel patterns and online activities during the New Normal period. The results of distributing questionnaires, which were conducted online, were used to support the analysis carried out. This study shows that there is a reduction in the frequency of trips and activities during the pandemic and there is an intention to make adjustments to the number of travel and activities during the New Normal period. An increase in travel activity was found among young travelers and workers. The adaptation of electronic devices during the pandemic has a positive effect on the intention of online activities during the New Normal, so that it has the potential to increase online activities continuously after the New Normal period. Keywords: Covid-19 pandemic; mobility restrictions; travel patterns; new normal. Abstrak Setelah lebih dari 3 bulan penerapan pembatasan mobilitas, sebagai respon terhadap pandemi Covid-19 di Indonesia, Pemerintah Indonesia akan melakukan pelonggaran pembatasan tersebut menuju masa Adaptasi Kebiasaan Baru. Dengan perubahan tersebut, muncul pertanyaan tentang bagaimana perjalanan-aktivitas pada periode Adaptasi Kebiasaan Baru tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk memahami pengaruh perubahan pengalaman selama pandemi terhadap niat individu dalam mengubah pola perjalanan dan aktivitas online selama periode Adaptasi Kebiasaan Baru. Hasil penyebaran kuesioner, yang dilakukan secara online, digunakan untuk mendukung analisis yang dilakukan. Studi ini menunjukkan adanya pengurangan frekuensi perjalanan dan aktivitas pada masa pandemi dan terdapat intensi untuk melakukan penyesuaian jumlah perjalanan dan aktivitas saat periode Adaptasi Kebiasaan Baru. Peningkatan aktivitas perjalanan ditemukan pada pelaku perjalanan muda dan pekerja. Adaptasi perangkat elektronik pada saat pandemi berpengaruh positif terhadap intensi aktivitas online saat Adaptasi Kebiasaan Baru, sehingga berpotensi meningkatkan aktivitas online secara menerus setelah periode Adaptasi Kebiasaan Baru. Kata-kata kunci: pandemi Covid-19; pembatasan mobilitas; pola perjalanan; adaptasi kebiasaan baru.
Kajian Kepekaan Aspal terhadap Temperatur pada Aspal dengan Pemanfaatan Subtitusi Getah Karet Alam Barkah Wahyu Widianto; Mochammad Isa Faisal
RekaRacana: Jurnal Teknil Sipil Vol 7, No 3: November 2021
Publisher : Institut Teknologi Nasional, Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26760/rekaracana.v7i3.179

Abstract

ABSTRAKAspal merupakan material pengikat perkerasan lentur yang sangat peka terhadap temperatur. Salah satu cara mengurangi sifat kepekaan tersebut adalah melakukan modifikasi aspal dengan subtitusi getah karet alam sebagai pemanfaatan sumber daya alam. Hal ini didukung dengan peningkatan penghasilan rata-rata karet alam di Indonesia tahun 2015-2020 adalah 1,5%; dimana penghasilan karet terbesar 28,77% di Provinsi Sumsel. Penelitian ini bermaksud menganalisis tingkat kepekaan aspal terhadap temperatur dengan nilai indeks penetrasi (IP) aspal dengan nilai penetrasi 60/70 disubtitusi pada persentase tanpa getah dari karet alam; subsitusi 2,5%; subsitusi 5%; dan subsitusi 7,5%. Hasil penelitian menghasilkan bahwa nilai IP semakin meningkat dengan ditambahnya Persentase karet alam; yaitu -0,347 untuk 0%; -0,179 untuk 2,5%; 0,419 untuk 5%;, dan 0,557 untuk 7,5%. Hal ini menunjukkan bahwa dengan bertambahnya persentase karet sehingga aspal bertambah keras dan kurang peka terhadap temperatur karena kandungan getah karet alam yang non bitumen. Hal ini dapat diindikasi bahwa dengan bertambahnya Persentase karet maka aspal semakin tahan terhadap deformasi tetapi rentan terhadap retak.Kata kunci: indeks penetrasi, getah karet alam, aspal ABSTRACTAsphalt is a flexible pavement binder which is very sensitive to temperature. One way to reduce this sensitivity is to modify asphalt by substituting natural rubber latex for the use of natural resources. This is supported by an increase in natural rubber production in Indonesia by an average of 1.5% in 2015-2020, where the largest rubber production is 28.77% in South Sumatra Province. This study aims to assess the sensitivity level of bitumen to temperature with the penetration index (IP) value of 60/70 pen asphalt substituted with natural rubber latex levels of without subtitution, 2,5% subtitution, 5% subtitution, and 7,5% subtitution. The test results showed that the IP value increased with the addition of natural rubber content, namely -0.347 for 0%, -0.179 for 2.5%, 0.419 for 5%, and 0.557 for 7.5%. This shows that with increasing rubber content, the asphalt is getting harder and not sensitive to temperature because of the non-bituminous natural rubber latex. It can be indicated that asphalt is increasingly resistant to deformation but susceptible to cracking.Keywords: penetration index, natural rubber latex, asphalt
Pavement Condition Index (PCI) Runway Bandara Halim Perdanakusuma Jakarta Barkah Wahyu Widianto
RekaRacana: Jurnal Teknil Sipil Vol 3, No 1: Maret 2017
Publisher : Institut Teknologi Nasional, Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26760/rekaracana.v3i1.1

Abstract

ABSTRAKSalah satu metode yang digunakan untuk mengetahui kondisi perkerasan landas pacu (runway) bandara yaitu dengan penilaian  (Pavement Condition Index). Nilai  memiliki 3 parameter, yaitu tipe kerusakan, tingkat keparahan kerusakan, dan jumlah atau kerapatan kerusakan. Dalam penelitian ini Penilaian  dilakukan di runway (perkerasan lentur) Bandara Halim Perdanakusuma Jakarta dengan luas 3000 m x 45 m.  ini dianalisis dengan menggunakan metode ASTM D 5340-12 (Standard Test Method For Airport Pavement Condition Index Surveys) dengan sampel 10% dari semua total luas sampel. Dari hasil penelitian didapat bahwa terdapat 3 nilai  yang berbeda yang menunjukan adanya penurunan kondisi perkerasan, yaitu  kondisi eksisting (sebelum perbaikan) adalah 69 (Fair/Sedang),  kondisi “do something” (setelah dilakukan perbaikan) adalah 65 (Fair/Sedang), dan  kondisi “do nothing” (jika tidak dilakukan perbaikan dan terjadi/bertambah kerusakan alur pada jalur roda pesawat) adalah 59 (Fair/Sedang). Hasil tersebut menunjukkan bahwa penurunan  runway jika dilakukan perbaikan memiliki nilai lebih kecil daripada jika runway tidak dilakukan perbaikan.Kata kunci: , ASTM D5340-12, perkerasan lentur ABSTRACTOne of method that is used to determine the condition of airport runway pavement is the parameter of  (Pavement Condition Index) value.  Value have three valuation parameters, they are the type of damage, the severity of the damage, and the number or density of damage. In this study, the valuation of  have been conducted at runway (flexible pavement) Halim Perdanakusuma Airport in Jakarta with an area of 3000 m x 45 m.  had been analyzed by using ASTM D 5340-12 methods (Standard Test Method For Airport Pavement Condition Index Surveys) with 10% sample from total area of  sample. From the result study, there are three grades in different  that showed a decrease in pavement conditions, they are  in existing condition (before repair) is 69 (Fair/Medium),  in “do something” condition (after repair) is 65 (Fair/Medium), and  in “do nothing" condition (if it is not carried out to repair and there is increasing damage of the groove on aircraft wheel track) is 59 (Fair/Medium). These results showed thatthe decreasing of  runway will be happened if the repairedhave a smaller value than if the runway is not carried out to repair.Keywords: , ASTM D5340-12, flexible pavement
Perubahan Karakteristik Aspal Pen 60/70 dengan Substitusi Getah Karet Alam Pangkalan Balai, Sumatera Selatan Barkah Wahyu Widianto; Mochamad Isa Faishal
RekaRacana: Jurnal Teknil Sipil Vol 6, No 3: November 2020
Publisher : Institut Teknologi Nasional, Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26760/rekaracana.v6i3.143

Abstract

ABSTRAKBerdasarkan data Produksi Karet di Indonesia terdapat peningkatan rata-rata 1,5% pada tahun 2015-2020, dimana produksi karet terbesar adalah Provinsi Sumatera Selatan yaitu 28,77%. Dengan peningkatan dan upaya pemanfaatannya maka dilakukan penelitian substitusi getah karet ke aspal. Getah karet yang digunakan adalah berbentuk padat dan berasal dari Pangkalan Balai, Sumatera Selatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji karakteristik aspal pen 60/70 disubstitusi dengan kadar getah karet alam 0%, 2,5%, 5%, dan 7,5%. Pengujian mengacu pada SE Menteri PUPR No 04/SE/M/2019. Hasil pengujian menunjukan nilai penetrasi, daktilitas, berat jenis, viskositas 135°C, kelarutan dalam TCE, TFOT, serta penetrasi dan daktilitas setelah kehilangan berat mengalami penurunan dengan ditambahnya kadar getah karet. Sedangkan nilai titik lembek, titik nyala, dan kehilangan berat mengalami peningkatan. Hal ini menunjukkan bahwa karakteristik aspal menjadi lebih keras dan diindikasi tahan terhadap deformasi tetapi rentan terhadap retak. Dari nilai pengujian disimpulkan bahwa kadar getah karet alam 5% memenuhi spesifikasi aspal modifikasi.Kata kunci: getah karet alam, aspal pen 60/70, aspal modifikasi ABSTRACTBased on Rubber Production data in Indonesia, there has been an average increasing of 1.5% for 2016-2020, where the largest production of rubber is South Sumatra Province, which is 28.77%. With the improvement and utilization efforts, research was carried out on mixing rubber sap into asphalt. The rubber sap that has been used is solid and comes from Pangkalan Balai, South Sumatra. This study aims to examine the characteristics of 60/70 pen asphalt substituted with natural rubber latex levels of 0%, 2.5%, 5%, and 7.5%. The test refers to SE Menteri PUPR No 04/SE/M/2019. The test results have shown the value of penetration, ductility, specific gravity, viscosity of 135° C, solubility in TCE, TFOT, penetration and ductility after weight loss has decreased with the addition of rubber sap content. Meanwhile, the values for softening point, flash point, and weight loss increased. This indicates that the characteristics of the asphalt become tougher and indicate that it is resistant to deformation but is prone to cracking. Judging from the test value, it can be concluded that the 5% natural rubber latex content meets the specifications of asphalt modification.Keywords: natural rubber, asphalt pen 60/70, asphalt modification
Tingkat Pelayanan Check-In Counter Lion Air Di Bandara Internasional Husein Sastranegara Kota Bandung Menggunakan Metode Antrian Angga Erlangga; Dwi Prasetyanto; Barkah Wahyu Widianto
RekaRacana: Jurnal Teknil Sipil Vol 2, No 1: Maret 2016
Publisher : Institut Teknologi Nasional, Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26760/rekaracana.v2i1.131

Abstract

ABSTRAK Maskapai Lion Air di Bandara Internasional Husein Sastranegara mempunyai 6 unit fasilitas check-in counter yang berfungsi untuk pelayanan tiket pesawat terkait dengan keberangkatan. Ketidaksesuaian antara waktu pelayanan dan waktu kedatangan mengakibatkan adanya antrian penumpang. Pada penelitian ini, metode antrian dapat digunakan untuk mengurangi waktu tunggu bagi penumpang di antrian berdasarkan PM No 49 2012. Hasil perhitungan memperlihatkan waktu menunggu penumpang dalam antrian untuk kota Denpasar dan Surabaya lebih besar dari 20 menit dan waktu pelayanan penumpang untuk kota Denpasar dan Surabaya lebih besar dari 2 menit 30 detik. Pada kondisi eksisting terdapat 3 unit fasilitas check-in counter untuk kota tujuan Denpasar dan Surabaya sementara berdasarkan hasil perhitungan KEP/77/VI/2005 jumlah kebutuhan check-in counter Lion Air untuk kota tujuan Denpasar dan Surabaya adalah 8 unit fasilitas dan berdasarkan hasil perhitungan FIFO adalah sebanyak 4 unit fasilitas. dan Surabaya, sementara berdasarkan hasil perhitunganKata Kunci : Waktu menunggu penumpang, waktu pelayanan, PM No 49 2012,   SKEP/77/VI/2005, FIFO.ABSTRACTLion Air airline in Husein Sastranegara International Airport has 6 check-in counters facilities that manage the tickets associated with the departure. Incompability between service time and waiting time for the arrival has caused queue. In the study, queuing method can be used to minimize time the existing queue based on PM No 49 2012. The calculation result shows the waiting time of the passengers in queues for Denpasar and Surabaya is more than 20 minutes and the service time of the passengers for Denpasar and Surabaya is more than 2 minutes 30 seconds. In the existing condition, there are 3 units of the check- in counter facility for destination city of Denpasar and Surabaya, while based on the calculation SKEP / 77 / VI / 2005 total demand for check- in counters Lion Air for destination city of Denpasar and Surabaya is 8 units of facilities and based on the results FIFO calculation is 4 units facility.Keywords : Waiting time of the passengers, Service time of the passengers, PM No 49 2012, SKEP/77/VI/2005, FIFO.
Perbandingan Koefisien Kekuatan Relatif dan Umur Rencana Perkerasan Jalan Lapis Aus (AC-WC) menggunakan BNA Blend 75/25 dan Aspal Pen 60/70 Barkah Wahyu Widianto
Rekayasa Hijau : Jurnal Teknologi Ramah Lingkungan Vol 1, No 1 (2017)
Publisher : Institut Teknologi Nasional, Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26760/jrh.v1i1.1330

Abstract

ABSTRAKBNA Blend 75/25 merupakan jenis aspal modifikasi baru di Indonesia. Sampai saat ini, penggunaan BNA tersebut belum banyak dilaksanakan pada pekerjaan jalan di Indonesia. Jalan Alternatif Nagreg Jawa Barat merupakan proyek pertama jalan nasional yang menggunakan BNA Blend pada lapisan perkerasannya. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan kinerja perkerasan jalan menggunakan BNA Blend 75/25 dengan Aspal Konvensional (Pen 60/70) dari aspek koefisien kekuatan relatif (????) campuran beraspal dan Umur Rencana berdasarkan analisis struktur perkerasan Metode Bina Marga. Uji laboratorium dilakukan untuk mengetahui karakteristik aspal, agregat dan campuran beraspal dengan keluaran berupa nilai Modulus Resillient yang selanjutnya digunakan untuk mendapatkan nilai a dan Umur Rencana. Perkerasan jalan yang menggunakan BNA Blend 75/25 menghasilkan nilai ???? 3,7 % lebih besar dan Umur Rencana 1 tahun lebih lama dibandingkan dengan aspal Pen 60/70.Kata kunci: koefisien kekuatan relatif, Umur Rencana, BNA Blend 75/25.  ABSTRACTBNA Blend 75/25 is a new type of asphalt modification in Indonesia. Until recently, the use of BNA Blend 75/25 has not been widely implemented on road construction in Indonesia. Alternatif Road, Nagreg - West Java was the first national road project which applied the BNA Blend to the pavement layer. This research aimed to compare the performance of pavement using the BNA Blend 75/25 to the conventional asphalt (Pen 60/70). Coefficient of relative strength (????), and design life were generated as a result of pavement structural analysis based on Bina Marga method. For this purpose, laboratory tests were conducted to determine the characteristics of aggregates, both types of asphalts and asphalt mixtures with the output of resillient modulus value. Furthermore, the modulus value was used to calculate the a-value and design life of each type of asphalt. Pavement with BNA blend produced a-value and design life 3.7% higher, and one-year longer than pavement with asphalt Pen 60/70, respectively.Keywords: coefficient of relative strength, design life, BNA Blend 75/25
Kondisi dan Penanganan Perkerasan Jalan Berdasarkan Metode SDI, RCI dan IRI dengan Menggunakan Aplikasi Roadlab Pro Barkah Wahyu Widianto; Elkhasnet Elkhasnet; Alvan Rifky
RekaRacana: Jurnal Teknil Sipil Vol 8, No 2: Juli 2022
Publisher : Institut Teknologi Nasional, Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26760/rekaracana.v8i2.100

Abstract

ABSTRAKDalam mempertahankan umur layan perkerasan jalan, perlu dilakukan penilaian kondisi dan rekomendasi penanganannya. Peneitian ini dilakukan pada segmen jalan raya Kebun Raya sampai Pulau Sangkar, Kerinci, Jambi Sta 0+850 – 2+850. Segmen jalan ini adalah satu-satunya akses menuju pusat kota dan juga digunakan sebagai jalan alternatif menuju Kabupaten Merangin dan Objek Wisata Danau Kerinci. Saat ini kondisi jalan tersebut sangat memprihatinkan, hampir sepanjang jalan mengalami kerusakan akibat tidak ada penanganan pada segmen tersebut. Penelitian ini bertujuan meninjau dan mengevaluasi kondisi jalan beserta penanganannya dengan menggunakan metode SDI, metode RCI dan metode IRI pada aplikasi Roadlab Pro. Hasil penelitian pada ruas jalan Kebun Baru – Pulau Sangkar Sta 0+850 – 2+850 yaitu didapat nilai rata-rata SDI 183,75 dengan kondisi jalan rusak berat, pada metode RCI didapat niali rata-rata yaitu 3,45 dengan kondisi jalan rusak dan untuk metode IRI menggunakan aplikasi Roadlab Pro didapat nilai rata-rata yaitu 9,32 dengan kondisi jalan jelek. Rekomendasi penanganan kerusakan jalan berdasarkan ketiga metode tersebut adalah dengan melakukan rekonstruksi.Kata kunci: SDI, RCI, IRI, Roadlab Pro, kondisi jalan, pemeliharaan jalan ABSTRACTTo maintain service life of road pavements, it is necessary to assess condition and recommendation for handling it. This research was carried out on highway segment of the Botanical Garden to Pulau Sangkar, Kerinci, Jambi from STA 0 + 850 to 2 + 850. This road segment accessed to the city center and also used as an alternative road to Merangin Regency and Kerinci Lake Tourist Attractions. Currently, the condition of the road is very poor, almost all the way has been damaged due to no handling of the segment. This study aims to review and evaluate road conditions and their handling using using three methods such as SDI, RCI, and IRI with Roadlab Pro software. The study results on Kebun Baru – Pulau Sangkar Sta 0 +850 – 2 + 850 road section were obtained an average value of SDI 183.75 with severely damaged road conditions, in the RCI method an average ratio of 3.45 with damaged road conditions was obtained and for the IRI method using the Roadlab Pro software, an average value of 9.32 with poor road conditions was obtained. Recommendations for handling road damage based on these three methods are to carry out reconstruction.Keywords: SDI, RCI, IRI, Roadlab Pro, road condition, road maintenance