Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

THE BELIEFS AND EFL PEDAGOGICAL PRACTICES OF MADRASAH TSANAWIYAH TEACHERS IN SAKRA BARAT EAST LOMBOK WEST NUSA TENGGARA ., Sudarman; SEKEN, KETUT; Artini, L. P.
Jurnal Pendidikan Bahasa Inggris Vol 1 (2013)
Publisher : Jurnal Pendidikan Bahasa Inggris

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

  Abstract   This qualitative study focused on analyzing the teacher’s beliefs and pedagogical practices in EFL employed by the teachers at Madrasah Tsanawiyah at Sakra Barat. The subjects of this research were all of the English teachers of Madrasah Tsanawiyah in Sakra Barat. The data were collected through questionaire, interview, observation and document study. The data were analyzed by using Miles and Huberman (1984), interactive model. It was found that teachers of Madrasah Tsanawiyah at Sakra Barat, in teaching learning process had certain kinds of beliefs with regard to the teaching and learning process, namely, (1) Teaching grammar is important in EFL, (2) Drilling is effective (3) Language as medium of instruction, (4) Cooperative learning, (5) contextual materials in teaching, (6) communicative activities. Teachers’ beliefs influence their pedagogical practices in teaching and learning process in the classroom reflected their beliefs.   Keywords: Beliefs, EFL, and Pedagogical Practices.
ADVERSITY QUOTIENT Pembangkit Motivasi Siswa dalam Belajar Matematika ., Sudarman
Kreatif Vol 15, No 1 (2012)
Publisher : Kreatif

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (273.199 KB)

Abstract

Abstrak: Adversity quotiont (AQ) adalah kecerdasan mengatasi kesulitan. Siswa yang memiliki AQ tinggi disebut siswa climber. Siswa climber gigih, ulet, dan tabah dalam menghadapi kesulitan. Mereka selalu berusaha mencari jalan keluar penyelesaian jika menghadapi kesulitan. Mereka tidak pernah membiarkan ada sesuatu yang menghalangi cita-citanya. Potensi Adversity Quotient telah banyak dimanfaatkan untuk meningkatkan motivasi karyawan di dunia kerja, perusahaan, perkantoran, dan atlit berbagai cabang olah raga. Semenetara itu, dalam dunia pendidikan, Adversity Quotient belum banyak dimanfaatkan. Dewasa ini masih banyak siswa yang mempunyai kesan negatif terhadap matematika, misalnya: matematika dianggap sebagai momok, matematika menakutkan, bahkan ada siswa yang fobia terhadap matematika. Mengingat kondisi ini, potensi Adversity Quotient nampak sangat berperan dalam memotivasi siswa belajar matematika. Siswa yang memiliki motivasi belajar matematika yang tinggi, sesulit apapun materi pelajarann matematika itu, niscaya mereka akan senang belajar. Meningkatkan AQ siswa juga akan sendirinya membangkitkan motivasi siswa belajar matematika. Meningkatkan AQ siswa dapat dilakukan dengan LEAD, dengan megedepankan komponen D, yaitu melakukan sesuatu yang dapat menyadarkan siswa akan pentingnya belajar matematika. Kata-kata kunci:Adversity Quotient, motivasi, matematika
PENERAPAN MEDIA BENDA SEBENARNYA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA KOMPETENSI DASAR MENJELASKAN CARA PENGGUNAAN ALAT UKUR MEKANIK PRESISI Nuryanto, Joko; ., Sudarman
Jurnal Pendidikan Teknik Mesin Vol 16, No 2 (2016)
Publisher : Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan (1) mengetahui hasil belajar siswa pada kompetensi dasar menjelaskan cara  penggunaan alat ukur mekanik presisi yang diberi perlakuan pembelajaran dengan media benda sebenarnya, (2) mengetahui hasil belajar siswa pada kompetensi dasar menjelaskan cara penggunaan alat ukur mekanik presisi yang diberi perlakuan pembelajaran dengan metode ceramah, dan (3) mengetahui perbedaan hasil belajar siswa pada kompetensi dasar menjelaskan cara penggunaan alat ukur mekanik presisi setelah diberi perlakuan antara  pembelajaran media benda sebenarnya dengan metode ceramah. Penelitian ini menggunakan metode eksperiman dengan pendekatan pre-test post-test control group design. Pengolahan data menggunakan dokumentasi untuk mengetahui seberapa besar nilai rata-rata hasil belajar siwa, perhitungan uji-t untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan hasil belajar siswa. Pengambilan sampel dilakukan secara acak dari 3 kelas yang ada, yaitu kelas X TP I sebagai kelas eksperimen, X TP II sebagai kelas kontrol, dan kelas XI TP I sebagai kelas uji coba instrumen. Hasil penelitian menunjukkan rata-rata hasil belajar pada kelompok eksperimen sebesar 15.78 dengan peningkatan  sebesar 4.5 (39.89%), sedangkan rata-rata nilai belajar kelompok kontrol sebesar 14.69 dengan peningkatan  sebesar 3.03 (25.98%).
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA KOMPETENSI MEMPERBAIKI UNIT KOPLING DAN KOMPONEN-KOMPONEN SISTEM PENGOPERASIAN Gustomo, Ade; ., Sudarman
Jurnal Pendidikan Teknik Mesin Vol 15, No 2 (2015)
Publisher : Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan (1) Untuk menerapkan desain model pembelajaran Snowball Throwing pada standar kompetensi memperbaiki unit kopling dan komponen-komponen sistem pengoperasian. (2) Untuk mengetahui hasil belajar sebelum dan sesudah diterapkan desain model pembelajaran Snowball Throwing. (3) Untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa yang menggunakan model pembelajaran Snowball Throwing dan model pembelajaran konvensional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI TKR SMK N 1 Ampelgading Pemalang yang berjumlah lebih dari 100 siswa dari lima kelas. Penarikan sampel dalam penelitian ini menggunakan simple random sampling dengan kelas eksperimen (35 siswa) dan kelas kontrol (35 siswa). Data diperoleh dengan tes dan dianalisis dengan uji-t. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh peningkatan skor rata-rata kelas eksperimen sebesar 8,48 atau dapat meningkatkan hasil belajar sebesar 64,78%, sedangkan rata-rata peningkatan kelas kontrol sebesar 4,61 atau dapat meningkatkan hasil belajar sebesar 35,22%. Ini artinya peningkatan hasil belajar yang diperoleh kelas ekperimen dengan model pembelajaran Snowball Throwing lebih besar dibandingkan kelas kontrol dengan model pembelajaran konvensional.
ADVERSITY QUOTIENT Pembangkit Motivasi Siswa dalam Belajar Matematika ., Sudarman
Kreatif Vol 15, No 1 (2012)
Publisher : Kreatif

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (273.199 KB)

Abstract

Abstrak: Adversity quotiont (AQ) adalah kecerdasan mengatasi kesulitan. Siswa yang memiliki AQ tinggi disebut siswa climber. Siswa climber gigih, ulet, dan tabah dalam menghadapi kesulitan. Mereka selalu berusaha mencari jalan keluar penyelesaian jika menghadapi kesulitan. Mereka tidak pernah membiarkan ada sesuatu yang menghalangi cita-citanya. Potensi Adversity Quotient telah banyak dimanfaatkan untuk meningkatkan motivasi karyawan di dunia kerja, perusahaan, perkantoran, dan atlit berbagai cabang olah raga. Semenetara itu, dalam dunia pendidikan, Adversity Quotient belum banyak dimanfaatkan. Dewasa ini masih banyak siswa yang mempunyai kesan negatif terhadap matematika, misalnya: matematika dianggap sebagai momok, matematika menakutkan, bahkan ada siswa yang fobia terhadap matematika. Mengingat kondisi ini, potensi Adversity Quotient nampak sangat berperan dalam memotivasi siswa belajar matematika. Siswa yang memiliki motivasi belajar matematika yang tinggi, sesulit apapun materi pelajarann matematika itu, niscaya mereka akan senang belajar. Meningkatkan AQ siswa juga akan sendirinya membangkitkan motivasi siswa belajar matematika. Meningkatkan AQ siswa dapat dilakukan dengan LEAD, dengan megedepankan komponen D, yaitu melakukan sesuatu yang dapat menyadarkan siswa akan pentingnya belajar matematika. Kata-kata kunci:Adversity Quotient, motivasi, matematika
THE BELIEFS AND EFL PEDAGOGICAL PRACTICES OF MADRASAH TSANAWIYAH TEACHERS IN SAKRA BARAT EAST LOMBOK WEST NUSA TENGGARA ., Sudarman; SEKEN, KETUT; Artini, L. P.
Jurnal Pendidikan Bahasa Inggris Indonesia Vol 1 (2013)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jpbi.v1i0.813

Abstract

  Abstract   This qualitative study focused on analyzing the teacher?s beliefs and pedagogical practices in EFL employed by the teachers at Madrasah Tsanawiyah at Sakra Barat. The subjects of this research were all of the English teachers of Madrasah Tsanawiyah in Sakra Barat. The data were collected through questionaire, interview, observation and document study. The data were analyzed by using Miles and Huberman (1984), interactive model. It was found that teachers of Madrasah Tsanawiyah at Sakra Barat, in teaching learning process had certain kinds of beliefs with regard to the teaching and learning process, namely, (1) Teaching grammar is important in EFL, (2) Drilling is effective (3) Language as medium of instruction, (4) Cooperative learning, (5) contextual materials in teaching, (6) communicative activities. Teachers? beliefs influence their pedagogical practices in teaching and learning process in the classroom reflected their beliefs.   Keywords: Beliefs, EFL, and Pedagogical Practices.
PENERAPAN TEKNOLOGI PENGOPERASIAN, PERAWATAN DAN PELATIHAN MIKRO HIDRO DI DESA KARANG SUKO KECAMATAN PAGELARAN KABUPATEN MALANG Mokhtar, Ali; ., Sudarman; ., Suwignyo; Muhammad, Sayid
Jurnal Dedikasi Vol 10 (2013): Mei
Publisher : Direktorat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1098.318 KB) | DOI: 10.22219/dedikasi.v10i0.1752

Abstract

Mokhtar A1, Sudarman2, Suwignyo3, Sayid Muhammad4Staf Pengajar. 1&2Jurusan Teknik Mesin, 3&4Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah MalangAlamat Korespondensi : Jl. Raya Tlogomas 246 MalangEmail: alimokhtar011@gmail.com, alimokhtar06@yahoo.co.idABSTRAKSumber Maron merupakan sumber air bersih yang berada di Desa Karangsuko KecamatanPagelaran. Sumber tersebut memiliki kapasitas sekitar 1200 liter/detik, kebutuhan air bersih masyarakatDesa Karangsuko sekitar 5 liter/detik, sehingga masih ada sisa 1195 liter/detik, untuk menaikkan airbersih dari sumber ke reservoir menggunakan pompa listrik yang dikelola oleh Badan Pengelola Airbersih dan Sanitasi (BPAB&S) Sumber Maron, biaya listrik tiap bulan sekitar 15 juta rupiah, biayatersebut sangat memberatkan masyarakat. Selama ini konsumsi listrik untuk pompa memakai listrikdari PLN, mengingat potensi air cukup melimpah maka dibangunlah Pembangkit Listrik TenagaMikrohidro (PLTMH) Sumber Maron, dengan dibangunnya PLTMH kebutuhan listrik untuk pompabisa teratasi, sehingga tidak perlu membayar lagi ke PLN, Untuk keberlangsungan PLTMH SumberMaron maka masyarakat perlu dilatih tentang sistem operasi dan sistem perawatan PLTMH, sehinggamasyarakat mampu mengatasi jika terjadi kerusakan-kerusakan, dengan adanya pelatihan tersebutmaka pada akhirnya masyarakat ikut merasa memiliki PLTMH sehingga dapat memperpanjang umurPLTMH tersebut.Kata Kunci :Pengoperasian, Perawatan, Pelatihan, Mikrohidro
PENERAPAN MEDIA BENDA SEBENARNYA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA KOMPETENSI DASAR MENJELASKAN CARA PENGGUNAAN ALAT UKUR MEKANIK PRESISI Nuryanto, Joko; ., Sudarman
Jurnal Pendidikan Teknik Mesin Vol 18, No 1 (2018)
Publisher : Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil belajar siswa pada kompetensi dasar menjelaskan cara penggunaan alat ukur mekanik presisi yang diberi perlakuan pembelajaran dengan media benda sebenarnya, mengetahui hasil belajar dengan metode ceramah atau tradisional, mengetahui perbedaan hasil belajar siswa pada kompetensi dasar menjelaskan cara penggunaan alat ukur mekanik presisi setelah diberi perlakuan antara pembelajaran media benda sebenarnya dengan metode ceramah atau tradisional. Penelitian ini menggunakan Penelitian eksperiman  dengan pendekatan pre-test post-test control group design. Pengolahan data menggunakan dokumentasi dan perhitungan uji-t. Pengambilan sampel dilakukan secara acak yaitu kelas X TP I sebagai kelas eksperimen, X TP II sebagai kelas kontrol, dan kelas XI TP I sebagai kelas uji coba instrumen. Hasil penelitian menunjukkan rata-rata hasil belajar pada kelompok eksperimen sebesar 15.78 dengan peningkatan sebesar 4.5 (39.89%), sedangkan rata-rata nilai belajar kelompok kontrol sebesar 14.69 dengan peningkatan sebesar 3.03 (25.98%).
PENERAPAN MEDIA BENDA SEBENARNYA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA KOMPETENSI DASAR MENJELASKAN CARA PENGGUNAAN ALAT UKUR MEKANIK PRESISI Nuryanto, Joko; ., Sudarman
Jurnal Pendidikan Teknik Mesin Vol 16, No 2 (2016)
Publisher : Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan (1) mengetahui hasil belajar siswa pada kompetensi dasar menjelaskan cara  penggunaan alat ukur mekanik presisi yang diberi perlakuan pembelajaran dengan media benda sebenarnya, (2) mengetahui hasil belajar siswa pada kompetensi dasar menjelaskan cara penggunaan alat ukur mekanik presisi yang diberi perlakuan pembelajaran dengan metode ceramah, dan (3) mengetahui perbedaan hasil belajar siswa pada kompetensi dasar menjelaskan cara penggunaan alat ukur mekanik presisi setelah diberi perlakuan antara  pembelajaran media benda sebenarnya dengan metode ceramah. Penelitian ini menggunakan metode eksperiman dengan pendekatan pre-test post-test control group design. Pengolahan data menggunakan dokumentasi untuk mengetahui seberapa besar nilai rata-rata hasil belajar siwa, perhitungan uji-t untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan hasil belajar siswa. Pengambilan sampel dilakukan secara acak dari 3 kelas yang ada, yaitu kelas X TP I sebagai kelas eksperimen, X TP II sebagai kelas kontrol, dan kelas XI TP I sebagai kelas uji coba instrumen. Hasil penelitian menunjukkan rata-rata hasil belajar pada kelompok eksperimen sebesar 15.78 dengan peningkatan  sebesar 4.5 (39.89%), sedangkan rata-rata nilai belajar kelompok kontrol sebesar 14.69 dengan peningkatan  sebesar 3.03 (25.98%).
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA KOMPETENSI MEMPERBAIKI UNIT KOPLING DAN KOMPONEN-KOMPONEN SISTEM PENGOPERASIAN Gustomo, Ade; ., Sudarman
Jurnal Pendidikan Teknik Mesin Vol 15, No 2 (2015)
Publisher : Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan (1) Untuk menerapkan desain model pembelajaran Snowball Throwing pada standar kompetensi memperbaiki unit kopling dan komponen-komponen sistem pengoperasian. (2) Untuk mengetahui hasil belajar sebelum dan sesudah diterapkan desain model pembelajaran Snowball Throwing. (3) Untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa yang menggunakan model pembelajaran Snowball Throwing dan model pembelajaran konvensional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI TKR SMK N 1 Ampelgading Pemalang yang berjumlah lebih dari 100 siswa dari lima kelas. Penarikan sampel dalam penelitian ini menggunakan simple random sampling dengan kelas eksperimen (35 siswa) dan kelas kontrol (35 siswa). Data diperoleh dengan tes dan dianalisis dengan uji-t. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh peningkatan skor rata-rata kelas eksperimen sebesar 8,48 atau dapat meningkatkan hasil belajar sebesar 64,78%, sedangkan rata-rata peningkatan kelas kontrol sebesar 4,61 atau dapat meningkatkan hasil belajar sebesar 35,22%. Ini artinya peningkatan hasil belajar yang diperoleh kelas ekperimen dengan model pembelajaran Snowball Throwing lebih besar dibandingkan kelas kontrol dengan model pembelajaran konvensional.