Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Dampak Fear Of Missing Out (Fomo) Terhadap Kehidupan Diri Mahasiswa Universitas Islam Negeri Fatmawati Sukarno Bengkulu Pujiastuti, Triyani; Pebriyanti, Lastri; Oktavia, Ranty; Joharman, Evan Evindo Yan; Sari, Anggun Delmi Okta
Jurnal Penelitian Ilmu Pendidikan Indonesia Vol. 4 No. 2 (2025)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jpion.v4i2.416

Abstract

Tujuan- Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan memahami dampak fenomena Fear of Missing Out (FoMO) terhadap aktivitas akademik dan pembentukan konsep diri mahasiswa, khususnya di Program Studi Bimbingan dan Konseling Islam (BKI), Universitas Islam Negeri Fatmawati Sukarno Bengkulu. Metode Pendekatan yang digunakan adalah kualitatif dengan metode deskriptif-interpretatif dan pendekatan fenomenologi. Penelitian ini melibatkan lima informan yang merupakan mahasiswa BKI dan menunjukkan gejala FoMO dalam kehidupan sehari-hari. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara mendalam untuk menggali pengalaman subjektif para informan. Hasil- Hasil penelitian menunjukkan bahwa FoMO berdampak signifikan pada kehidupan akademik dan pribadi mahasiswa. Dampak tersebut meliputi keterlambatan mengikuti materi perkuliahan, gangguan konsentrasi, penurunan minat belajar, serta kecenderungan bermalas-malasan akibat intensitas tinggi dalam menggunakan media sosial (Instagram, TikTok, WhatsApp, dan YouTube). Selain itu, mahasiswa mengalami gangguan tidur (insomnia) dan penurunan kesehatan fisik serta psikis. Implikasi Penelitian ini menunjukkan pentingnya peran pendidik dan konselor kampus dalam memberikan pemahaman mengenai manajemen penggunaan media sosial serta membangun konsep diri positif mahasiswa agar FoMO tidak mengganggu perkembangan akademik dan mental mereka. Orisinalitas- Studi ini berkontribusi secara orisinal dengan mengeksplorasi pengalaman subjektif mahasiswa yang terdampak FoMO melalui pendekatan fenomenologi di konteks lokal, yakni UIN Fatmawati Sukarno Bengkulu, yang belum banyak diteliti sebelumnya dalam literatur akademik Indonesia.
Emotional Spiritual Quotient (ESQ) Approach and its Relevance to Problem Solving in Individual Counseling: An Examination of Ary Ginanjar Agustian's Thought Hartini, Linda; Hunadar, Jonsi; Pujiastuti, Triyani
International Journal of Counseling and Psychotherapy Vol. 1 No. 2 (2024): IJCP, Volume 1, Issue 2 (2024): December-March Period
Publisher : Academia Edu Cendekia Indonesia (AEDUCIA)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.64420/ijcp.v1i2.168

Abstract

Background: The integration of emotional and spiritual aspects through the ESQ approach is vital in modern counseling, while parental consent for minors remains a crucial ethical and legal concern, questioning its role as a requirement or necessity for effective practice. Objective: This study aims to examine the urgency of the Emotional Spiritual Quotient (ESQ) approach and its relevance in individual counseling practice based on the thoughts of Ary Ginanjar Agustian. Method: This research uses a literature review design using primary and secondary data sources. Data were collected through documentation from books and scientific journals and then analyzed using the content analysis method. Data validity was tested through discussion with peers and triangulation. Results: The ESQ approach offers a new paradigm in counseling, where spiritual values are used as the core in helping individuals face life's challenges. It goes beyond traditional methods, focusing only on emotional and cognitive aspects. Conclusion: The ESQ approach highlights the importance of integrating Emotional Quotient (EQ) and Spiritual Quotient (SQ) to guide individuals in overcoming life's challenges. Contribution: ESQ makes a significant contribution by integrating the spiritual dimension into modern counseling practices, which previously often neglected the aspect of spirituality.
Deaf Children Spiritual Intelligence in Selebar District Bengkulu, Indonesia Pujiastuti, Triyani; Andeka, Ayu; Cintika, Honeza Amelia; Fa’ati, Refsi Anisa
Jurnal Penyuluhan Agama Jurnal Penyuluhan Agama | Vol. 10 No. 1, 2023
Publisher : Islamic Extension Guidance Study Program (BPI) of the Faculty of Da'wah and Communication

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/jpa.v10i1.30841

Abstract

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kecerdasan spiritual pada anak tunarungu, di mana seorang anak tunarungu dipandang dalam masyarakat tidak mampu beradaptasi terhadap lingkungan, tidak mampu menghadapi suatu hal yang dilematis, tidak memiliki kesadaran diri yang tinggi, tidak mampu menghadapi dan memanfaatkan penderitaan serta tidak mampu berpikir holistik. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Teknik pemilihan informan menggunakan teknik purposive sampling. Dengan jumlah informan 5 orang, yang berjenis kelamin perempuan, dan berusia 20 - 25 tahun, teknik pengumpulan data menggunakan observasi dan wawancara dengan analisis data menggunakan model Miles dan Huberman. Hasil penelitian ini menyebutkandiloihat dari 4 aspek kecerdasan spiritual adalah pada aspek kemampuan bersikap fleksibel 4 informan mampu untuk bersikap adaptif aktif dan satu informan lagi belum mampu dengan selalu memilih lingkungan yang cocok saja dengannya. Kelima orang mampu bersikap positif ketika dihadapkan pada kondisi yang dilematis. Pada aspek kesadaran diri yang tinggi semua informan mampu menyikapi hal yang bernilai dalam hidup dan mampu menganalisis kejadian berdasarkan keyakinannya. Aspek kemampuan menghadapi dan memanfaatkan penderitaan, semua informan sudah mampu menjadikan kejadian buruk sebagai motivasi dan bisa memotivasi diri ketika menghadapi masalah.  Kemudian pada aspek terakhir yakni berfikir holistik, 4 informan sudah mampu memahami keterkaitan peristiwa yang dihadapi dan mampu mengambil hikmahnya sedangkan satu informan belum mampu melakukannya.Abstract: This study aims to analyze spiritual intelligence in deaf children, where a deaf child is seen in society as unable to adapt to the environment, unable to face a dilemmatic thing, not having high self-awareness, unable to face  and utilize suffering and unable to think holistically. This research uses a qualitative approach with a descriptive method. The informant selection technique uses purposive sampling techniques. With the number of informants of 5 people, who are female, and aged 20 - 25 years, data collection techniques use observation and interviews with data analysis using  the Miles and Huberman models. The results of this study stated that of the 4 aspects of spiritual intelligence is in the aspect of the ability to be flexible, 4 informants are able to be actively adaptive and one more informant has not been able to always choose an environment that suits them. All five people are able to be positive when faced with dilemmatic conditions. In the aspect of high self-awareness, all informants are able to respond to things of value in life and are able to analyze events based on their beliefs. In terms of the ability to face and take advantage of suffering, all informants have been able to make bad events as motivation and can motivate themselves when facing problems. Then in the last aspect, namely holistic thinking, 4 informants have been able to understand the relationship between the events faced and are able to take their wisdom while one informant has not been able to do so.