Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Proses Penanganan Ikan Tuna di Pelabuhan Perikanan Samudera Bungus Pratama, M. Aditya
South East Asian Water Resources Management Vol. 2 No. 2 (2025): Juni
Publisher : Science, Technology, and Education Care

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61761/seawarm.2.2.62-67

Abstract

Indonesia merupakan salah satu produsen ikan tuna terbesar di dunia, dengan Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS) Bungus sebagai salah satu pusat utama penanganan hasil tangkapan tuna di Sumatera Barat. Penanganan ikan tuna yang optimal sejak pendaratan hingga proses distribusi sangat penting untuk menjaga mutu produk dan memenuhi standar pasar ekspor. Penelitian ini dilakukan melalui praktik kerja lapangan di PPS Bungus pada Oktober–Desember 2024 dengan metode observatif dan partisipatif. Proses penanganan ikan tuna dimulai dari inspeksi suhu palka di atas kapal, pembongkaran dengan prosedur sanitasi, hingga pengolahan di PT Lintas Laut Samudera yang meliputi penimbangan, pemeriksaan mutu, fillet, pembekuan, dan pengemasan. Hasil produksi tuna pada tahun 2024 mencapai nilai Rp22,12 miliar dengan volume 504.730 kg, tuna sirip kuning mendominasi dibanding tuna mata besar. Faktor utama yang memengaruhi kualitas ikan tuna adalah waktu penanganan yang cepat, penerapan teknik pendinginan yang tepat, serta kebersihan peralatan dan lingkungan. Penanganan yang efisien dan sesuai standar berkontribusi signifikan terhadap peningkatan nilai produksi dan ekspor. Studi ini memberikan gambaran penting mengenai proses dan tantangan dalam menjaga kualitas ikan tuna di PPS Bungus, sekaligus rekomendasi untuk peningkatan manajemen penanganan hasil tangkapan tuna
Dugem Halal: Fenomena dan Reaksi Netizen Pada Akun @alfiyatunnuroh Hartono, Toni; Harahap, Helmawati; Apriyani Jemmi, Aulia; Ananda Tasya, Sandrina; Pratama, M. Aditya
Ad-DA'WAH Vol 23 No 2 (2025): Dakwah, Komunikasi dan Penyiaran Islam
Publisher : INSTITUT PEMBINA ROHANI ISLAM JAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59109/addawah.v23i2.131

Abstract

This study aims to examine the strategy of empathetic da’wah communication implemented by female preachers in fostering spiritual and emotional relationships with mosque congregants. The research focuses on the experience of Ustadzah Sri Maryatun, a senior female preacher at Nurul Iman Mosque in Jakarta. The method employed is descriptive qualitative research, using in-depth interviews and literature review as data collection techniques. The findings reveal that empathetic communication—manifested through personal engagement, non-judgmental listening, and appreciation of the mad’u’s life struggles—is key to the success of community-based da’wah. The female preacher in this study functions not only as a religious messenger but also as a companion and familial figure to her congregants. Moreover, her spiritual resilience in facing internal family pressure reinforces her dedication to da’wah. This study also presents a fresh perspective on gender-based da’wah communication grounded in humanistic values.