Tahir Abdullah
Program Studi Magister Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Case To Action Kaitannya Dengan Pemberian ASI Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Kassi-kassi Yulianti, Yulianti; Abdullah, Tahir; Yusriani, Yusriani
Window of Health : Jurnal Kesehatan Vol. 2 No. 1 (Januari, 2019)
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (547.163 KB) | DOI: 10.33368/woh.v0i0.133

Abstract

Many theories are references to changes in health behavior, but here researchers are interested in using Case To Action Theory. This theory explains how external events can motivate someone to act. The study aims to determine the relationship of a case to action theory to the exclusive breastfeeding in the work area Community Health Area Kassi-Kassi. This type of research was observational analytic with a cross-sectional study approach.Sampling technique is purposive sampling, 140 babies from all 238 infants aged 6-11 months. Retrieval of data using a questionnaire and analyzed by chi-square test using Yates correction formula which is processed using the Statistical Product and Service Solution (SPSS) Program. The results of this study indicate that husband/family support has a significant relationship to exclusive breastfeeding with a Pvalue=0,001 < α= 0,05. Support of health workers has a significant relationship to exclusive breastfeeding with a Pvalue=0,000 < α= 0,05. Whereas media exposure has a significant relationship to exclusive breastfeeding with a Pvalue=0,000 < α= 0,05 From this study it was concluded that overall there was a significant relationship between case to action towards exclusive breastfeeding.
PERBEDAAN PERTAMBAHAN BERAT BADAN PANJANG BADAN BAYI ASI EKSKLUSIF DAN NON EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KASSI-KASSI MAKASSAR Hasnawati, Hasnawati; Abdullah, Tahir; Habo, Hasriwiani
Jurnal Ilmiah Kesehatan Diagnosis Vol 13 No 5 (2018): Jurnal Ilmiah Kesehatan Diagnosis
Publisher : STIKES Nani Hasanuddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (343.02 KB)

Abstract

Berdasarkan profil kesehatan Makassar tahun 2017 jumlah kelahiran bayi sebanyak 20213, dimana jumlah kelahiran bayi untuk Puskesmas Kassi?Kassi sebanyak 1771 bayi. Cakupan ASI eksklusif di kota Makassar tahun 2015 yaitu 72,43% dengan jumlah bayi ASI eksklusif sebanyak 10.723 bayi, sedangkan pada tahun 2017 angkanya mengalami penurunan sebesar 67,9% dengan jumlah bayi 7.734. Puskesmas Diketahui bahwa pada tahun 2017 Sudiang Raya yang paling tinggi cakupan ASI yaitu 669 (80%) bayi sedangkan cakupan ASI terendah yaitu Puskesmas Kassi-Kassi yaitu 60 (43%) bayi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan berat badan dan panjang badan bayi yang diberi ASI eksklusif dengan Non Eksklusif. Metode Penelitian ini menggunakan jenis penelitian obsevasional analitik dengan pendekatan cross sectional study .sampel dalam penelitian ini sebanyak 90 bayi yang berumur 0-11 bulan yang diberi asi ekslusif maupun ASI non eksklusif di wilayah kerja Puskesmas Kassi-Kassi Makassar. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara accidental sampling. hasil penelitian dengan menggunakan uji statistik independent t-test menunjukkan bahwa pada bayi umur 0-3 bulan terdapat perbedaan berat badan yang diberi ASI ekslusif dan non eksklusif pada pengukuran berat badan pertama dan pengukuran berat badan kedua dengan nilai (p=0,024) dan terdapat perbedaan berat badan bayi frekuensi ASI sering dan tidak sering dengan nilai (p=0,015) dan tidak terdapat perbedaan panjang badan bayi frekuensi ASI sering dan tidak sering dengan nilai (p=0,160). Sedangkan tidak terdapat perbedaan antara bayi yang diberi ASI eksklusif dan non eksklusif pada berat badan bayi umur 4-6 bulan (p=0,,064), berat badan bayi umut 7-10 bulan (0,101), dan panjang badan bayi pada semua kriteria umur 0-3 bilan (p=0,973), 4-6 (p=0,829), dan 7-10 bulan (p=0,256). Kesimpulan dari hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada perbedaan berat badan bayi yang diberi asi eksklusif dan non eksklusif sedangkan tidak ada perbedaan panjang badan bayi yang diberi asi eksklusif dan non ekslusif.
PERBEDAAN PERTAMBAHAN BERAT BADAN PANJANG BADAN BAYI ASI EKSKLUSIF DAN NON EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KASSI-KASSI MAKASSAR Hasnawati; Abdullah, Tahir; Habo, Hasriwiani
Diagnosis Jurnal Ilmiah Kesehatan Vol. 13 No. 5 (2018): Diagnosis: Jurnal Ilmiah Kesehatan
Publisher : STIKES Nani Hasanuddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Berdasarkan profil kesehatan Makassar tahun 2017 jumlah kelahiran bayi sebanyak 20213, dimana jumlah kelahiran bayi untuk Puskesmas Kassi–Kassi sebanyak 1771 bayi. Cakupan ASI eksklusif di kota Makassar tahun 2015 yaitu 72,43% dengan jumlah bayi ASI eksklusif sebanyak 10.723 bayi, sedangkan pada tahun 2017 angkanya mengalami penurunan sebesar 67,9% dengan jumlah bayi 7.734. Puskesmas Diketahui bahwa pada tahun 2017 Sudiang Raya yang paling tinggi cakupan ASI yaitu 669 (80%) bayi sedangkan cakupan ASI terendah yaitu Puskesmas Kassi-Kassi yaitu 60 (43%) bayi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan berat badan dan panjang badan bayi yang diberi ASI eksklusif dengan Non Eksklusif. Metode Penelitian ini menggunakan jenis penelitian obsevasional analitik dengan pendekatan cross sectional study .sampel dalam penelitian ini sebanyak 90 bayi yang berumur 0-11 bulan yang diberi asi ekslusif maupun ASI non eksklusif di wilayah kerja Puskesmas Kassi-Kassi Makassar. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara accidental sampling. hasil penelitian dengan menggunakan uji statistik independent t-test menunjukkan bahwa pada bayi umur 0-3 bulan terdapat perbedaan berat badan yang diberi ASI ekslusif dan non eksklusif pada pengukuran berat badan pertama dan pengukuran berat badan kedua dengan nilai (p=0,024) dan terdapat perbedaan berat badan bayi frekuensi ASI sering dan tidak sering dengan nilai (p=0,015) dan tidak terdapat perbedaan panjang badan bayi frekuensi ASI sering dan tidak sering dengan nilai (p=0,160). Sedangkan tidak terdapat perbedaan antara bayi yang diberi ASI eksklusif dan non eksklusif pada berat badan bayi umur 4-6 bulan (p=0,,064), berat badan bayi umut 7-10 bulan (0,101), dan panjang badan bayi pada semua kriteria umur 0-3 bilan (p=0,973), 4-6 (p=0,829), dan 7-10 bulan (p=0,256). Kesimpulan dari hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada perbedaan berat badan bayi yang diberi asi eksklusif dan non eksklusif sedangkan tidak ada perbedaan panjang badan bayi yang diberi asi eksklusif dan non ekslusif.
MONITORING PARENTAL TEMAN SEBAYA DAN MEDIA SOSIAL TERHADAP PERILAKU SEKS PRA NIKAH DI KOTA MAKASSAR TAHUN 2019 Elbetan, Sarti Nofriyanti; Abdullah, Tahir; Kurnaesih, Een
Diagnosis Jurnal Ilmiah Kesehatan Vol. 16 No. 1 (2021): Diagnosis: Jurnal Ilmiah Kesehatan
Publisher : STIKES Nani Hasanuddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Amerika, ditemukan remaja yang diberikan kebebasan penuh oleh orang tuanya memiliki risiko tinggi terjadinya perilaku seksual (Dempster, dkk, 2015). Provinsi sulawesi selatan sendiri, berdasarkan data survei BKKBN 2015, proporsi terbesar pertama kali pacaran di usia 15-17 tahun, remaja pria 63,3% dan remaja wanita 57,2%. Dan berhubungan seks remaja pria 30,2% dan remaja wanita 7,7%. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis monitoring parental, teman sebaya dan media terhadap perilaku seks pranikah pada remaja. Jenis penelitian survey analitik dengan desain cross sectional dan bersifat kuantitatif, populasi yang digunakan sebanyak 304 responden dengan menggunakan teknik purposive sampling. Hasil analisis menunjukkan bahwa diantara variable monitoring parental, teman sebaya dan media yang signifikan mempengaruhi perilaku seks pada SMKN yaitu Monitoring neglect parenting (000) dan pengaruh teman sebaya (001) sedangkan pada SMA yaitu pengaruh teman sebaya (001) dan monitoring authoritative parenting (002). Kesimpulan hasil penelitian ini yaitu variable monitoring parental (neglect parenting dan authoritative parenting) dan variable teman sebaya mempunyai pengaruh lebih besar terbentuknya perilaku seks pada remaja.
Determinan Pelaksanaan Inisiasi Menyusu Dini Sirajuddin, Saifuddin; Abdullah, Tahir; Lumula, Sutriyani N
Kesmas Vol. 8, No. 3
Publisher : UI Scholars Hub

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Inisiasi Menyusu Dini (IMD) adalah salah satu program Departemen Kesehatan Republik Indonesia, yang memberikan rangsangan awal dimulai pemberian Air Susu Ibu (ASI) secara dini, dan diharapkan berkelanjutan selama enam bulan pertama. Kegagalan IMD dan pemberian ASI eksklusif pada periode tersebut, berpotensi menimbulkan defisiensi zat gizi pada bayi, serta memungkinkan terjadi status gizi kurang, yang berujung pada penurunan poin kecerdasan intelektual bayi, dan menjadi ancaman terhadap sumber daya manusia Indonesia peda masa mendatang. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh faktor determinan pendidikan, pengetahuan, sikap ibu, tindakan bidan dan dukungan keluarga) terhadap Pelaksanaan IMD. Desain penelitian yang digunakan adalah potong lintang, populasi adalah ibu yang bersalin di Puskesmas Tilamuta, Kabupaten Boalemo. Sampel sebanyak 215 orang ditentukan secara acak sederhana. Analisis data dilakukan secara univariat, bivariat dengan uji kai kuadrat dan analisis multivariat dengan regresi linier ganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat tiga variabel yang berkontribus meliputi dukungan keluarga, pendidikan, tindakan bidan (nilai p < 0,05). Variabel dukungan keluarga, pendidikan dan tindakan bidan adalah determinan penting, sedangkan variabel dukungan keluarga adalah determinan utama terhadap pelaksanaan IMD. Early Breastfeeding Initiation (IMD) is Indonesian’s Ministry of Health program, which is intended to provide early stimulation start of breastfeeding, and expected to sustained during the first six months (exclusive breastfeeding). IMD failure and exclusive breastfeeding during this period, potentially causing nutrient deficiency in infants, and allow the malnutrition status, which led to the decline of infant IQ points, and a threat to Indonesia’s human resource in the future. This study aims to determine the determinant factors (education, knowledge, attitude mother, midwife, and family support measures) of implementation of IMD. The study design was cross sectional study, population was mothers who delivered at health centers Tilamuta, Boalemo district. Sample as many as 215 drawn by simple random sampling. Data analysis was performed using univariate, bivariate by chi square test and multivariate analysis using multiple logistic regression. The results of the study showed that there were a relation between education, knowledge, mother attitude, midwife action, and family support with the implementation of IMD (p value < 0.05). Multivariate analysis showed that vari- able family support, education, and midwife action contribute to the implementation of the IMD (p value < 0.05), and family support give the highest contribution. Family support, education and midwife action are an important determinant, whereas family support is the main determinants of the implementation of IMD.