Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

The Burden of Leprosy Reaction in the Post-Elimination Era: A Study from Gresik City, Indonesia Kinanti, Hapsari; Kurniati; Faidati, Wind
Berkala Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin Vol. 36 No. 1 (2024): APRIL
Publisher : Faculty of Medicine, Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/bikk.V36.1.2024.41-46

Abstract

Background: The attention of leprosy management has shifted to reduce the burden of leprosy complications, including leprosy reactions. Leprosy reaction is the predominant cause of nerve impairment that leads to disability and lowers the quality of life of the affected. Purpose: The aim of this study was to provide primary data about leprosy reaction epidemiology, risk factor, and outcomes in the post-elimination era.  Methods: A cross-sectional study was held in a general hospital in Gresik City, Indonesia, to give clinical demography, risk factors, and outcomes of leprosy reaction. Result: New leprosy reaction cases remain detected each year. There were 57 (58.8%) out of 97 leprosy patients who had a reactional episode. The incidence of leprosy reactions has been increasing in the last three years. The multibacillary (MB) group and type 2 reactions dominated leprosy reactions, which mostly occurred in the young adult population. Some of the leprosy reaction patients had developed a complication due to prolonged steroid usage. Conclusion: Leprosy cases in a young population with a high risk of developing reaction episodes need collaboration in the management to prevent deformity in youth.
The Art of Anti-Snake Venom Administration in Snakebite Grade III Following Viper Snakebite in Developing Country: A Case Report Kinanti, Hapsari; Kusumanegara, Agung
Jurnal Kedokteran Diponegoro (Diponegoro Medical Journal) Vol 13, No 5 (2024): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO (DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL)
Publisher : Faculty of Medicine, Universitas Diponegoro, Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/dmj.v13i5.43109

Abstract

Snakebite remains a prior Neglected Tropical Disease in the World, especially in South-East Asia. There were many diversities in the management of snake bites based on the different levels of clinician experience. Anti-snake venom remains the mainstay treatment in venomous snakebites, meanwhile, the distribution of anti-snake venom is very sparse. Snakebite is time-limited and could be a life-threatening event. This case report described a delayed anti-snake venom administration in snakebite grade III following a viper snake bite. Tight observation including clinical manifestation and laboratory tests is the foremost thing to do in managing snakebite, due to its unpredictable clinical manifestation. Anti-snake venom dosage must be decided based on the progress of clinical manifestation and laboratory results. 
PERKEMBANGAN GLOBAL PENELITIAN DERMATOLOGI ANAK DALAM DUA DEKADE TERAKHIR: Perkembangan Global Penelitian Dermatologi Anak Kinanti, Hapsari; Agusni, Regitta Indira; Nurasrifah, Dewi; Widia, Yuri; Reza, Novianti Rizky; Alinda, Medhi Denisa; Damayanti, Damayanti; Hidayati, Afif Nurul
Media Dermato-Venereologica Indonesiana Vol 52 No 3 (2025): Media Dermato Venereologica Indonesiana
Publisher : Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia (PERDOSKI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33820/mdvi.v52i3.456

Abstract

Pendahuluan: Penelitian di bidang dermatologi anak terus berkembang sejak tahun 1986. Jumlah penelitian yang terus meningkat menimbulkan tantangan bagi tenaga kesehatan dalam mengikuti dan memahami seluruh perkembangan ilmu pengetahuan. Penelitian ini bertujuan menyajikan perkembangan terkini dalam bidang dermatologi anak yang dapat digunakan sebagai dasar untuk menentukan arah penelitian lebih lanjut. Metode: Kajian bibliometrik menggunakan data dari Scopus dianalisis menggunakan Biblioshiny dan VOSviewer untuk memberikan gambaran mengenai produktivitas dan tren topik penelitian. Hasil: Dalam dua dekade terakhir, terdapat peningkatan jumlah produksi artikel mengenai dermatologi anak setiap tahunnya. Negara yang paling produktif menghasilkan artikel didominasi oleh negara maju. Dua topik yang paling banyak diteliti adalah dermatitis atopik dan psoriasis, aspek keamanan terapi biologis, dan terapi target agar dapat digunakan pada populasi anak sedini mungkin. Penanganan hemangioma infantil dan erupsi obat pada anak menggunakan agen sistemik dan biologis sedang gencar diteliti pada dekade terakhir. Teledermatologi dan artificial intelligence menjadi gambaran pelayanan dermatologi anak di masa yang akan datang. Hal ini menunjukkan bahwa penelitian di bidang dermatologi anak masih terus berkembang. Kesimpulan: Diperlukan kolaborasi antara peneliti di negara berkembang dan negara maju untuk memperluas subjek penelitian dan menciptakan hasil penelitian dengan dampak yang lebih besar.