Hepatitis B disebabkan oleh virus hepatitis B, yang dapat ditularkan melalui transmisi vertikal dan horizontal. Penularan terbesar hepatitis B di dunia terjadi akibat transmisi vertikal, yaitu transmisi dari ibu ke bayi. Salah satu strategi pencegahan transmisi hepatitis B dari ibu ke bayi adalah imunoprofilaksis menggunakan imunoglobulin hepatitis B (HBIg) dan vaksin hepatitis B. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh pemberian HBIg terhadap hasil pemeriksaan HBsAg pada bayi yang lahir dari ibu HBsAg positif di Kota Kupang. Metode penelitian ini merupakan penelitian preeksperimental dengan rancangan static group comparison. Sampel dalam penelitian ini adalah bayi yang lahir dari ibu HBsAg positif di Kota Kupang. Teknik sampling dalam penelitian ini menggunakan metode consecutive sampling dengan jumlah sampel 26 orang. Sampel dibagi menjadi dua kelompok. Kelompok pertama berjumlah 13 orang dengan pemberian HBIg dan vaksin hepatitis B, kelompok kedua berjumlah 13 orang dengan pemberian vaksin hepatitis B saja. Pemeriksaan HBsAg dilakukan dengan menggunakan HBsAg rapid test. Analisis data menggunakan uji Chi square. Hasil dari 26 sampel yang diteliti, didapatkan tiga orang dengan hasil pemeriksaan HBsAg positif. Pada kelompok pemberian HBIg dan vaksin hepatitis B, terdapat dua orang dengan hasil pemeriksaan HBsAg positif. Pada kelompok dengan pemberian vaksin hepatitis B saja, terdapat satu orang dengan hasil pemeriksaan HBsAg positif. Berdasarkan uji Chi square didapatkan nilai p= 1,000 (p<0,05). Kesimpulan dari penelitian ini tidak terdapat pengaruh pemberian HBIg terhadap hasil pemeriksaan HBsAg pada bayi yang lahir dari ibu HBsAg positif