Hiperkolesterolemia merupakan salah satu penyakit tidak menular yang menjadi penyebab utama kematian secara global(1). Kelebihan kolesterol atau disebut hiperkolesterolemia akan menimbulkan aterosklerosis yang akan menyebabkan stroke dan penyakit kardiovaskuler seperti penyakit jantung koroner(2,3,4,5). Bawang putih memiliki agen aktif allicin yang merupakan senyawa alkaloid yang banyak terkandung dalam bawang putih dapat digunakan untuk menurunkan kadar kolesterol, selain itu didalam bawang putih terdapat: vitamin C dan niasin(2,6). Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak bawang putih (Allium sativum) terhadap penurunan kadar kolesterol total pada tikus putih (Rattus norvegicus) yang sengaja dibuat hiperkolesterol. Metodologi penelitian eksperimental laboratorium dengan rancangan pretest posttest with control group. Sampel penelitian 25 ekor tikus putih yang dipilih secara acak yang dibagi dalam 5 kelompok yaitu kelompok kontrol dan kelompok perlakuan. Hasil analisis data menggunakan One Way Anova menunjukan bahwa kadar kolesterol total pada hari ke-32, hari ke-33, hari ke-37 dan hari ke-42 memiliki nilai signifikansi p<0,05, yang berarti uji statistik ini menunjukan bahwa pemberian ekstrak bawang putih (Allium sativum) dapat menurunkan kadar kolesterol total pada tikus putih dengan hiperkolesterolemia. Kesimpulan penelitian ini menunjukkan ada pengaruh ekstrak bawang putih (Allium sativum) terhadap penurunan kadar kolesterol total pada tikus putih (Rattus novergicus) dengan hiperkolesterol dengan nilai signifikan (p<0,05)